Salam, Mak. Ditulisan terakhir tentang Deteksi Dini Gangguan Perkembangan Anak Usia Dini ini kita sudah sampai pada Deteksi Dini Gangguan Perkembangan Anak Usia 5-6 Tahun.
Sebelum melakukan pengamatan dan penilaian, sebaiknya baca-baca dulu prolog tentang Deteksi Dini Gangguan Perkembangan Anak Usia Dini, ya. Karena, jika tidak memahami dasarnya, dikhawatirkan kita sembrono mengambil kesimpulan.
Baca Juga: Deteksi Dini Gangguan Perkembangan Anak Usia Dini
And here it is, Asesmen perkembangan anak usia 4-5 tahun. Sebelum melakukan penilaian, seperti biasanya harus memperhatikan hal-hal berikut ini:
- Pengamatan dilakukan di AKHIR BULAN ke 72.
- Saat pengamatan, anak HARUS DALAM KONDISI SEHAT dan TANPA BEBAN. Jadi jika anak sedang sakit, rewel, atau sedang dalam kondisi terbebani, STOP DULU pengamatannya. Enggak valid nanti hasilnya.
- Pengamatan dilakukan SEALAMI mungkin sehingga anak tidak tahu jika sedang dilakukan deteksi. Jadi, Ibu dan orang-orang terdekat tetap harus bermain dengan anak seperti biasanya, jangan menjauh dan membuat geger anak.
- Pengamatan dilakukan pada SETIAP ASPEK PERKEMBANGAN. Jangan mengabaikan satu aspek pun.
- Jangka waktu pengamatan SENYAMANNYA IBU DAN ANAK. Jadi anak tetap merasa hari-hari berjalan seperti biasanya. Jangan melakukan tes dengan dikebut satu jam, anaknya bisa stress. Emangnya Ujian Nasional apa. :p
Deteksi Dini Gangguan Perkembangan Anak Usia 5-6 Tahun Aspek Bahasa
- Mengikuti perintah yang ompleks. Misalnya: Simpanlah mainanmu, cuci kaki dan tangan, kemudian gosok gigi, gantilah baju dan tidurlah di kamar.
- Melengkapi kalimat sederhana
- Menyanyi
- Dapat menjawab pertanyaan apa, bagaimana, mengapa dan berapa
- Berpartisipasi dalam percakapan tanpa memonopoli pembicaraan
- Menggunakan kata-kata besok, kemarin
- Menjawab telepon, menerima pesan sederhana dan menyampaikannya
- Menjawab pertanyaan kapan
- Dapat membuat kalimat dengan 5-6 kata
- Menyebutkan nama orang tua dan menyebutkan alamat lengkapnya
- Menunjukkan dan menyebutkan sekitar 16 benda
Deteksi Dini Gangguan Perkembangan Anak Usia 5-6 Tahun Aspek Sosial
- Bermainbersama dengan satu atau lebih teman
- Bersemangat untuk ikut aktifitas dan aturan kelas
- Punya beberapa teman
- Ingin menjadi mandiri seperti orang dewasa
- Bermain bersama dalam kelompok
- Minta maaf untuk kesalahan yang diperbuat
- Mau menolong teman
- Bekerja dalam kelompok kecil
Deteksi Dini Gangguan Perkembangan Anak Usia 5-6 Tahun Aspek Kognitif
- Menunukkan dan menyebutkan bentuk dasar, seperti bulat, kotak, segitiga
- Memahami 12 macam lawan kata
- Paham konsep arah dan ruang
- Menceritakan kembali cerita dari buku bergambar dengan keakuratan yang memadai
- Berusaha membaca dengan melihat gambar
- Membaca beberapa kata-kata yang dilihatnya
- Membaca cerita sederhana dengan bersuara
- Bisa membedakan khayalan dan kenyataan
- Mengenal dan menyebutkan seluruh bagian tubuh
- Mencocokkan lebih dari 12 warna
Note: Untuk tugas perkembangan aspek kognitif pada kemampuan membaca ada toleransi sampai usia 7 tahun sebagaimana usia minimal anak masuk SD.
Nah, Mak. Selamat mengamati perkembangan anak, ya. See you soon. 🙂