Speech delay, keterlambatan bicara pada anak kerap membuat ibu-ibu kalang kabut. Lha piye, lihat anak tetangga sudah cas-cis-cus di usianya yang baru 2 tahun, sementara anak sendiri masih diem kalau enggak dipancing. Belum komentar miring, belum neneknya yang ribet nyuruh periksa ini itu karena khawatir ada yang tidak pas pada cucunya. Bahkan ada juga yang didesak untuk segera ke dokter THT, barangkali anak enggak mau ngomong karena telinganya bermasalah.
Pening pala emak. Apakah anakku speech delay? Apakah ada yang salah? Apakah anakku beneran Tuli?
Tidak semudah itu untuk menyatakan apakah anak mengalami speech delay. Mbok menawa bocah cuma males ngomong banyak, tipikal bocah plegmatis damai yang pendiam, siapa tahu?
Contents
Deteksi Dini Speech Delay pada Anak
Deteksi dini speech delay pada anak bisa dilakukan sejak anak masih bayi. Semakin dini ditemukan, semakin panjang waktu untuk mendeteksi faktor penyebab, semakin lebar pula peluang untuk terapi dan anak bisa mengejar ketertinggalannya.
- Bayi berusia 3-8 bulan sudah mulai mengoceh. Jangan dianggap enteng ocehan bayi yang lebih mirip gumaman. Bayi menggumam sambil memainkan air ludah itu sebenarnya merupakan bentuk komunikasi bayi. Dulu jaman si K sudah mulai menggumam dan bermain air liur, aku gembira, merekam tingkahnya dan mengirimkan ke abahnya.
- Bayi usia 9 bulan-12 bulan sudah mulai babbling atau berceloteh. Dituntaskan dengan kemampuannya untuk mengulang konsonan dan vokal yang sama di usia 12 bulan. Mamamama, papapapa, babababa. Si K dulu pertama kali babbling babababaa.
- Mulai mengucapkan kata yang bermakna di usia 12-15 bulan meskipun tidak sempurna. Sekedar ‘moh’ sebagai kata untuk menolak, sudah menjadi penanda jika anak berada di titik aman.
- Usia 16 bulan ke atas mulai menyusun kata dalam satu kalimat sederhana, yang mulai sempurna pengucapan dan susunan katanya di bulan-bulan berikutnya.
Faktor Penyebab Speech Delay
Setidaknya ada 4 faktor yang bisa menyebabkan speech delay, masing-masing faktor mempunyai cara penanganannya sendiri. Emak K coba runut sesuai dengan apa yang emak K pahami dan alami selama ini, ya. Kalau ada yang punya informasi tambahan, please, kasih tahu dengan meninggalkan komentar.
Speech Delay karena Hambatan Pendengaran
Hambatan pendengaran secara otomatis akan menghambat perkembangan bicara anak karena stimulasi utama untuk belajar bicara adalah dengan mendengar. Anak yang mengalami hambatan pendengaran bisa dideteksi sejak bayi. Anak yang terlalu diam, enggak terganggu dengan keramaian sekitar, harus segera dites apakah ada hambatan pendengaran. Nge-tesnya sederhana, cukup dengan menggoyangkan kerincingan di kanan-kiri bayi, jika bayi bisa menoleh ke arah suara, insyAllah pendengarannya baik-baik saja.
Jika bayi tidak merespon berbagai sumber suara sampai usianya 2 bulan, orang tua harus segera ke spesialis anak untuk kemudian dirujuk ke tenaga medis yang kompeten. Ikhtiar medis, psikologis sekaligus terapi bicara harus berjalan secara beriringan agar tumbuh-kembang anak bisa optimal. Enggak perlu berkecil hati ketika mendapati anak mempunyai hambatan pendengaran, emak K yakin setiap anak mempunyai berliannya sendiri. Its okay untuk merasa lelah dan ingin menangis, tetapi jangan putus asa untuk terus berikhtiar.
Emak K dulu juga mengalami speech delay karena hambatan pendengaran. Orang tua jaman dulu belum melek dengan teori parenting, tetapi aku sangat bersyukur karena bapak dan ibu enggak lelah mengajari untuk berkomunikasi dengan mengandalkan gerakan bibir. Usia 4 tahun bicaraku masih cadel dan banyak kesalahan disana-sini, baru saat aku sudah mulai membaca, ucapanku membaik. Lha piye, banyak ucapan yang gerakan bibirnya sangat mirip, aku hanya bisa membedakannya dengan tulisan. Semisal, Papa-Mama, Ma’e-Pa’e, makanya aku membiasakan si K memanggil Abah-Ibu, bukan Mama-Papa, semata agar aku gampang membedakan apakah si K memanggil Abah atau Ibunya. Hahahaha.
Speech Delay karena Gangguan Perkembangan Otak
Orang dengan keistimewaan Tuli, bicaranya cenderung sengau dan enggak sempurna pengucapannya. Namun, orang yang enggak sempurna pengucapannya belum tentu Tuli. Ada yang mengalami kesulitan berbicara karena syaraf otaknya terganggu, terutama syaraf yang berhubungan dengan daerah oral-motor-nya. Untuk memastikan apakah anak mengalami gangguan perkembangan otak atau tidak, harus dipastikan ke dokter spesialis syaraf dan spesialis perkembangan anak.
Speech Delay karena Minimnya Komunikasi
Speech delay yang bukan karena indikasi medis hambatan pendengaran dan gangguan perkembangan otak, sebagian besar disebabkan karena minimnya komunikasi dengan orang sekitar. Apalagi jaman serba canggih dan sibuk begini, enggak sedikit orang tua yang puas dengan memberikan anak-anak mainan apapun yang menurutnya bagus, tetapi enggak mendampingi anak bermain. Sungguh, yang diperlukan anak adalah kehadiran kita sebagai orang tua untuk bermain, bukan mainan serba mewah tetapi kita enggak hadir di dalamnya.
Interaksi antara anak dengan orang tua atau orang dewasa dan teman sebayanya selama permainan berlangsung merupakan stimulasi bicara terbaik. Kita bisa saling berbicara, merespon, berlatih empati, berlatih menghargai lawan bicara dengan bermain bersama anak. Bermain yang terlihat sepele di mata orang dewasa, sebenarnya adalah proses pembelajaran kompleks bagi anak, bagaimana anak belajar etika berkomunikasi, kontak mata, menghargai lawan bicara, merspon lawan bicara, dll.
Speech Delay karena Over Menonton Televisi dan Bermain Gadget
Emak K beberapakali menjumpai kasus speech delay karena over menonton televisi dan bermain gadget, masih diperparah dengan minimnya komunikasi karena porsi menonton televisi dan bermain gadget lebih besar daripada porsi bermain dan berinteraksi. Apalagi jika anak menonton youtube berbahasa asing, makin bingunglah ia dengan ragam bahasa yang masuk, padahal bahasa ibunya belum kuat. Jika anak mengalami keterlambatan bicara karena terlalu over menonton televisi dan bermain gadget, tidak bisa tidak, orang tua harus membatasi screen time dan memperbanyak interaksi melalui bermain. Bermain apa saja, bermain perah, kuda-kudaan atau apapun yang disukai oleh anak.
Assesment Perkembangan Anak di Dini.id
Tetap santai, dampingi anak dengan penuh kasih karena orang tua adalah pendamping terbaik bagi anak. Kalau sudah mentok dan tertekan dengan kenyataan yang tak kunjung membaik, mungkin kita membutuhkan bantuan orang lain untuk melakukan assesment terkait speech delay anak. Dini.id bisa menjadi rujukan untuk mengakses assesment online gratis yang bisa kita gunakan untuk mendeteksi apakah anak mengalami keterlambatan bicara atau tidak. Enggak cuma assesment online yang disediakan oleh dini.id, website yang dibangun karena kepedulian dengan speech delay ini juga menyediakan layanan assesment, deservasi dan investigasi untuk membantu kita mengatasi speech delay pada anak. Jangan sungkan untuk meminta bantuan, kita adalah manusia yang butuh dikuatkan, butuh ditolong, butuh panduan.
Emak K sudah mencoba assesment online yang disediakan oleh dini.id. Assesment ini gratis,loh. Kita cukup mengisi data pada halaman depan dini.id, kemudian dini.id akan mengirimkan link dan password via whatsapp. Isian kuesioner itu akan direkam dalam bentuk pdf disertai dengan penjelasan hasil assesment dan apa saja yang perlu kita lakukan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
Enggak cuma menyediakan assesment, dini.id juga menawarkan solusi Play Time untuk anak-anakkita yang masih membutuhkan stimulasi serius dengan didampingi oleh kids trainer professional. Biayanya pun cukup terjangkau, 1,2 juta setiap bulan dengan durasi sesi 3 jam selama 8 kali.