“Meh dadi apa kowe? Budheg ngunu.” Mau jadi apa kamu? Tidak bisa mendengar seperti itu. Kata-kata seseorang yang terus membayang di alam bawah sadarku 15 tahun lampau, hingga aku tidak berani bercita-cita. Era 2000-an segala pekerjaan rasanya membutuhkan pendengaran yang mumpuni. Aku sadar diri sebagai seorang Hard of Hearing, kata-kata orang itu ada benarnya. Yang kulakukan saat itu hanyalah belajar sekeras yang kubisa, meski aku tidak bisa melihat masa depan jika kondisi pendengaranku masih terbatas. Gelap.
Contents
Lika-liku Sekolah dan Kerja Seorang Perempuan Hard of Hearing
Aku seorang Hard of Hearing, mungkin belum banyak yang paham apa itu Hard of Hearing. Hard of Hearing adalah kondisi keterbatasan dengar nyaris Tuli, namun masih ada sisa pendengaran. Bisa berbicara meskipun dengan logat yang aneh dan pelafalan yang tidak tepat. Aku mampu berkomunikasi dengan mengandalkan baca mulut. Resikonya, aku akan terlihat loading lama ketika berbincang karena harus menerjemahkan gerakan mulutnya terlebih dahulu.
Aku sekolah di sekolah umum, belajar keras dengan membaca buku untuk menambal materi yang hilang. Iya, aku harus membaca buku untuk menambal materi yang hilang karena tidak menerima penjelasan guru dengan penuh. Seringkali aku tidak mampu menerjemahkan gerakan mulut guruku ketika beliau menjelaskan pelajaran.
Lulus SMA, aku putus asa. Nyaris depresi setelah menghadapi ujian listening UN Bahasa Inggris yang tidak ada dispensasi sama sekali. Its hard, tetapi tidak ada yang perlu disalahkan karena memang isu sekolah inklusif belum ada saat itu. Aku sekolah di sekolah umum dengan kesadaran sendiri, jadi aku harus menghadapi resikonya, termasuk resiko ujian listening tanpa dispensasi.
Lepas SMA, aku memutuskan untuk istirahat. Saat itu aku sedikit putus asa karena tidak mampu membayar uang kuliah jalur ujian mandiri. Aku bekerja… sebagai seorang tukang cuci piring di warung makan. Satu-satunya pekerjaan yang tidak terganggu dengan kondisi pendengaranku yang terbatas. Lalu desas-desus beredar, untuk apa pintar jika ujung-ujungnya hanya menjadi tukang cuci piring di warung makan?
Menggebrak Batas Keterbatasan Dengar
Aku tidak berani berekspektasi lebih tentang pekerjaan yang aku jalani. Selama menjadi tukang cuci piring, aku kuliah S1 PGMI. Meskipun IPK-ku cumlaude, aku tidak berani berekspektasi untuk mengajar di sekolah umum. Kepercayaan diri yang kubangun tiba-tiba anjlok ketika seseorang berkata,
Ngobrol dengan orang dewasa saja kamu kesulitan, mau ngajar anak-anak? Belum tentu anak-anak sabar menghadapi gurunya yang budheg.
Jika kupikir, benar yang dikatakan seseorang itu. Aku memendam mimpiku. Rasanya saat itu, semua orang yang memiliki usaha takut jika pendengaranku yang terbatas akan membuat pelanggannya lari.
Aku menikah dengan laki-laki Dengar. Seribu satu laki-laki Dengar yang mau menerima tantangan mempunyai istri dengan keterbatasan Dengar. Aku berada di zona nyaman setelah menikah. Sudah lulus S1, punya suami yang penuh kasih dan menafkahi dengan cukup.
Mau cari apalagi?
Tetapi tidak dengan abah K, suamiku, ia mendorongku untuk menggebrak batas. ‘Memaksaku’ untuk belajar dan upgrade skill. Baginya, tidak ada pemakluman untuk keterbatasan dengar yang kusandang.
Upgrade Skill di Era Digital
Aku belum berani untuk belajar yang membutuhkan interaksi langsung dengan orang lain. Aku ketakutan bertemu dengan orang baru. Satu-satunya cara realistis yang bisa kutempuh untuk upgrade skill adalah dengan buku dan akses informasi di internet. Abah K menghadiahkan blog widiutami.com pada akhir 2016 dan memintaku untuk belajar, meski sangat pelan.
Boleh jadi pendengaranku terbatas, tetapi aku masih bisa memaksimalkan organ yang lain untuk belajar, meski pelan dan butuh effort lebih.
Hal pertama yang kupelajari adalah belajar editing theme wordpress self hosted. Abah K yang seorang programmer hanya memberiku blog yang masih sangat mentah dan memintaku untuk mengedit theme-nya sendiri. Jangan tanya bagaimana frustasinya aku. Gondok luar biasa karena ‘hanya’ diberi blog mentahan.
Aku butuh waktu nyaris satu minggu untuk memasang theme, menata heading dan menata widget satu-persatu. Abah K tidak mendampingiku dengan penuh, ia memintaku untuk browsing dan akan menjawab jika sudah mentok. Aku masih ingat betul ketika aku salah setting dan membuat gambar di widget merusak homepage.
Selesai mengedit theme, aku belajar bagaimana menulis sesuai kaidah SEO. Satu bulan usia blogku, pengunjung organiknya enggak ada 10 orang perhari. Hahahaha. Pelan-pelan, aku merambah belajar SEO Offpage. Aku bergabung dengan berbagai komunitas blogger. Belajar printilan blogging. Aku hanya belajar dari postingan-postingan atau diskusi via chat.
Teman-teman yang mengenalku jika aku punya suami programmer mulai request untuk edit theme. Awalnya abah K yang mengerjakan editing theme, lalu beliau memintaku untuk mengedit sendiri dan abah K hanya back up saat aku kesulitan.
Pelan-pelan… aku merasa harapan sebagai seorang Hard of Hearing untuk merambah ke dunia profesional mulai tumbuh. Enggak hanya editing theme, beberapa orang mempercayakan padaku untuk menjadi content writer. Yha, komunikasiku dengan klien hanya terbatas di chat dan email saja, tidak ada telepon, tidak ada zoom meeting, tetapi mereka tidak mempermasalahkan itu.
Sebenarnya ketika aku tidak bisa menjawab pertanyaan dari klien dan teman-temanku, aku meneruskannya ke abah K. Tanpa kusadari, aku belajar dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. Belajar menganalisis Google Analytic, research keyword, Google webmaster, link building. Bahkan, seiring berjalannya waktu aku mulai mampu menghandel develop website dan migrasi blog.
Tahun 2020, saat pandemi datang, aplikasi penerjemah suara ke text semakin bagus. Aku tidak bisa menahan haruku, akhirnya aku bisa mengikuti webinar, zoom meeting dengan bantuan aplikasi penerjemah speech to text dan aku bisa belajar semakin banyak dan mendalam.
Mengembangkan Nusagates Global Persada
2022, abah K mengajakku untuk melegalisasi usaha; PT Nusagates Global Persada, yang bergerak di bidang IT support. Kami berkolaborasi. Abah K yang masih menjadi seorang senior programmer di sebuah perusahaan, akan mengerjakan pekerjaan terkait web dan apps developer. Aku sendiri mengurus blogging, guet post, link building, content writing, sekaligus manage team dan blog.
Ragam klien yang berdatangan… lagi-lagi tidak mempermasalahkan jika aku HoH. Mereka berbesar hati untuk menjawab chat dan email tanpa voice note. Kami punya tim penulis yang terdiri dari ibu-ibu dan mahasiswa, satu diantara mereka adalah seorang Tunanetra.
Sungguh, aku tidak pernah menyangka jika teknologi bisa menghubungkan aku yang HoH dengan teman Tunanetra. Aku menggunakan speech to text, dan teman Tunanetra menggunakan text to speech.
Aku sungguh tidak pernah membayangkan berada di posisi ini, posisi yang tidak hanya bekerja secara profesional sebagai seorang perempuan dengan keterbatasan dengar, tetapi juga mempunyai team tangguh dari beragam kalangan. Aku yang dulu hanya seorang tukang cuci piring, yang tidak berani bercita-cita.
Nusagates GP yang baru berusia beberapa bulan, pelan-pelan bertumbuh. Belum banyak omzet yang kami dapatkan, bahkan baru mampu menggaji team dengan sistem freelancer. Sejauh ini layanan Nusagates GP antaralain:
- Content placement/ review/ guest post
- Editing theme
- Migrasi blog
- Link building
- Content writing
- Website Development
- Apps Development
- IT Consultant
Dalam mengelola Nusagates GP, kami banyak belajar dari kebutuhan lapangan dan kesalahan-kesalahan yang kami lakukan. Kami mempunyai misi untuk memberikan layanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, bukan membuat mereka keblondrok karena request layanan yang sebenarnya tidak begitu dibutuhkan. Biasanya, kami akan mempelajari terlebih dahulu apa target mereka dalam membuat aplikasi atau website-nya dan memberikan beberapa option untuk dipilih, beserta resikonya.
Berkaca dari curhatan pelanggan yang masih awam dan menjadi target ‘kenakalan’ programmer nakal, kami menyediakan layanan full support untuk pelanggan yang menggunakan jasa kami. Pelanggan berhak bertanya apapun, bahkan kami menyediakan diri untuk memperbaiki error kecil dengan gratis.
Layanan ini membuat pelanggan serasa teman sendiri. Kami masih terus terhubung meskipun kontrak yang dibuat telah selesai. Diantara mereka menjadi beberapa sahabat yang terhitung dekat denganku layaknya saudara.
Landing Page Nusagates Global Persada
Hadia.id Membangun Mimpi yang Terpendam
Aku suka menemani anak-anak belajar. Sejak masih sekolah dasar, aku sudah mendampingi anak tetangga usia TK yang sedang belajar membaca. Aku bisa menemani belajar privat, tetapi sangat kesulitan jika memegang kelas dengan jumlah murid besar. Aku sadar jika aku tidak bisa mengajar di kelas dan memutuskan untuk kembali membangun mimpi yang terpendam meskipun melalui jalur lain; menyediakan sarana belajar berupa printable lewat hadia.id.
Printable kubuat dengan tenaga terbatas dibantu oleh abah K. Aku yang menggambar manual dengan kertas, abah K yang menerjemahkan dengan Adobe Ilustrator. Gambar manual yang acak-acakan itu ku-scan, lalu ditransfer menjadi sketch digital dengan Adobe Ilustrator. Beberapa diantaranya kami mengambil di Canva.
Ribet, ya. Iya, demi mimpi yang masih menghantui. Aku masih ingin berkontribusi di dunia pendidikan, meskipun harus di belakang layar karena keterbatasanku. Di sela-sela deadline kami berdua, kami berusaha untuk menyempatkan diri menambah printable yang bisa di-download gratis. Aku tidak ingin ilmu yang kuperoleh saat kuliah sia-sia.
Mimpiku, semua orang tua bisa menjadi guru pertama bagi anak-anaknya. Aku menyediakan alatnya yang bisa digunakan dengan mudah.
Tantangan Difablepreneur dengan Keterbatasan Dengar
Aktivitas yang sebarek-abrek, aku mengandalkan dan laptop yang sudah berusia 8 tahun. Laptop ASUS A455L yang sudah menemani kami 8 tahun lamanya sudah tidak setangguh dulu lagi. Laptop kesayangan kami yang telah menemani kami membangun Nusagates. Laptop putih itu kini harus selalu dalam kondisi tersambung listrik karena baterainya sudah rusak.
Kebayang bagaimana ribetnya ketika membutuhkan laptop untuk bekerja, aku harus selalu memastikan ada colokan listrik. Apalagi jika butuh bertemu klien, kami sering merepotkan klien dengan meminta mereka memilih lokasi yang ada colokan listriknya. Kalau listrik sedang padam, pekerjaan otomatis tertunda.
Belum urusan aksesbilitas difable dimana aku membutuhkan webcaptioner setiap menjumpai zoom meeting dan voice note. Hp yang kupunya sekarang tidak memungkinkan untuk split layar, sehingga aku membutuhkan 2 hp jika meeting tanpa laptop, satu untuk layar zoom dan satunya untuk layar penerjemah suara ke text.
Usia laptop yang sudah sepuh mempengaruhi performa microphone-nya. ASUS putih kesayanganku ini sudah berkurang kepekaan penerima suara sehingga webcaptioner-nya sering error karena microphone sudah tidak peka lagi.
AKu merasa jika aku juga butuh laptop yang bisa kugunakan untuk menggambar dan corat-coret sehingga membuat printable menjadi lebih mudah dan ringkas, enggak perlu lagi menggambar manual dengan kertas, lalu ditransfer di Adobe Ilustrator dengan mouse. Iya, selama ini abah K menggambar pakai mouse, bukan stylus.
Apakah ini tandanya aku harus upgrade alat tempur?
HoH Semakin Berkembang dan Lincah dengan Laptop Bisnis ASUS ExpertBook B7 Flip
Kehadiran ASUS sebagai penyedia perangkat teknologi mobile laptop yang menjadi pelengkap dalam dunia profesional memang sudah tidak diragukan lagi. Saat ASUS mengeluarkan seri laptop bisnis ASUS ExpertBook B7 Flip, aku membayangkan betapa urusan bisnis Difablepreneur dan aksesbilitas sebagai seorang Hard of Hearing akan menyenangkan.
1.Performa Kencang dan Andal
ASUS ExpertBook B7 sangat sempurna dan convertible, layarnya bisa diputar 360 derajat. Laptop Bisnis ExpertBook B7 Flip (B7402) sudah diperkuat oleh prosesor Intel® Core™ generasi ke-11 terbaru dan juga Intel® Iris® Xᵉ graphics. Kehadiran RAM DDR4 dengan ruang penyimpanan 16GB sampai PCIe SSD yang kapasitasnya 1TB.
Spec secanggih itu, aku bisa menggunakan ASUS Expertbook B7 Flip sebagai teman setia dalam membangun kembali mimpiku yang terpendam; membuat printable untuk hadia.id. Laptop ASUS Experbook B7 Flip juga dilengkapi dengan stylus sehingga bisa menggambar langsung tanpa ribet menggambar dulu di atas kertas lalu transfer manual.
Enggak hanya untuk hadia.id, laptop dengan processor Intel® Core™ generasi ke-11 terbaru dan juga Intel® Iris® Xᵉ graphic juga bakal menemaniku untuk develop website tanpa kekhawatiran laptop nge-blank.
ASUS ExpertBook B7 Flip dilengkapi dengan koneksi 5G. ASUS ExpertBook B7 Flip menjadi laptop pertama di Indonesia yang support koneksi 5G. Urusan demo dan meeting web developer dan apps developer abah K akan terasa sangat ringkas ditemani laptop Bisnis ASUS Expertbook B7, dimanapun, kapanpun, bahkan ketika di perjalanan tetap bisa produktif dengan tenang tanpa harus mencari colokan listrik dan numpang wifi.
2.Daya Tahan Baterai dan Cooling System Terbaik
Daya tahan baterai yang andal menjadi hal utama. Pasalnya penggunaan laptop yang sering bagi para profesional ini memungkinkan dipakai tanpa harus menggunakan listrik. Untuk menunjang performa tersebut maka dibenamkan bateria 63WHrs, 3S1P dan juga 3-cell Li-ion juga dibenamkan jenis komponen yang berpengaruh pada konsumsi rendah baterai.
Selain daya tahan baterai, yang paling menarik dari ASUS ExpertBook B7 ini adalah cooling system terbaik. Adanya AHCS atau Advanced Hybrid Cooling System agar performa laptop optimal dalam melakukan pelepasan panas. Kemudian keberadaan Cinebench R15 yaitu bisa tingkatkan perluasan pendingin dengan 39% hingga tingkat kinerjanya 58%.
Ngebayangin selincah apa ketika menggunakan ASUS ExpertBook B7 sangat menyenangkan. Enggak perlu ribet mencari tempat yang ada colokan listrik untuk menyelesaikan pekerjaan. Meeting dengan klien enggak perlu lagi mencari tempat dengan colokan listrik, ASUS ExperBook adalah pilihan yang sangat tepat untuk menemani meeting sembari menggunakan webcaptioner sebagai menerjemah text.
3.Fitur Keamanan Ekstra
ExpertBook B7 Flip ini menjadi pilihan tepat bagi para profesional dalam menunjang segala aktivitasnya dengan laptop. Adanya fitur keamanan Ekstra yang dibenamkan pada seri ASUS ExpertBook B7 ini begitu sempurna. Pada bagian keamanan data penggunanya terdapat modul TPM 2.0 juga penutup webcam terintegrasi secara fisik dan terhubung di kamera dengan 720p HD yang memungkinkan login menggunakan wajah.
Apalagi kelengkapan sistem keamanan dalam mengakses laptop juga berpengaruh pada performa. Kelengkapan seperti IR camera, fingerprint sensor, hingga webcam shield bisa mencegah aktivitas pengintaian dari pihak luar yang tidak bertanggung jawab. Bahkan fitur TPM2.0 ini mampu menyimpan sandi,kunci yang terenkripsi pada keamanan juga informasi untuk transaksi data dan untuk Kensington Lock Slot merupakan perlindungan yang dipakai seperti gembok secara real, jadi layaknya sistem anti maling.
4.Laptop Elegan dan Tangguh
ExpertBook B7 Flip dilengkapi dengan touch screen dan bentuknya terlihat ramping dari luar. Sudut putar layar hingga 360 derajat ini juga membuat laptop yang satu ini terlihat elegan dan sangat menarik. Dengan adanya penguatan struktural yang dibentuk berpadu antara magnesium dan aluminium agar tampak kokoh.
Ada beberapa tes yang dijalankan untuk pengujian pada ExpertBook yaitu,
- Panel Pressure Tes yang mampu menahan beban sampai 28 kg pada kondisi tertutup tanpa adanya kerusakan pada panel LCD.
- Keyboard Test, yaitu pengujian yang dilakukan hingga 10 juta kali tekanan.
- Shock Test, adanya pengujian guncangan yang dilakukan ketahanan 18 guncangan keras disertai kecepatan 40G/11 ms ketika laptop aktif digunakan.
- Drop Test, diberikan simulasi kecelakaan meja dengan jarak jatuh dari meja sebesar 120 cm.
Dengan pengujian yang dilakukan tersebut membuktikan bahwa laptop ASUS ExpertBook B7 ini sangat Tangguh. Bahkan pengujian ketahanan pada suhu mulai dari minus 37°C sampai 46°C dipakai 3 X 24 jam.
Kokohnya ASUS ExpertBook B7 Flip membuatku tenang karena aku masih mempunyai anak yang serba ingin tahu. Kadang tuh anak-anak enggak ada angin, enggak ada hujan, tiba-tiba mukul laptop, kesenggol, lalu laptop jatuh.
5.Produktivitas dan Kinerja yang Luar Biasa
Lahirnya ASUS ExpertBook sebagai laptop bisnis yang sangat menunjang produktivitas dan kinerja para profesional. Sudah pasti dilengkapi dengan fitur pendukung yang sangat penting yaitu bagian dari ASUS Business. Dimana dukungan perangkat komputasi terbaik akan terintegrasi dari software khusus dengan standar industri.
Jika pengguna ingin memaksimalkan pemakaian di luar ruangan maka bisa memakai fitur ASUS Private View. Dimana aktivasi sudut pandang dan layar akan terlihat terbatas dan aman dari pandangan orang lain.Bahkan hadirnya fitur Two-Way Al Noise-Cancelling menjadikan seri ExpertBook B7 ini mampu meredam noise ketika harus bekerja di ruang umum atau terbuka.
Dengan hadirnya ASUS ExpertBook B7 Flip ini maka para profesional sangat terbantu dalam menjalankan aktivitasnya. Dimana laptop menjadi komponen penting untuk meningkatkan kinerja bisnis dan kebutuhan sehari-hari. Dukungan garansi sampai 5 tahun dan perlindungan ADP atau Accidental Damage Protection semakin memfasilitasi pengguna untuk dukungan teknis dari ASUS Center.
Alasan Kenapa Aku Setia dengan Asus
ASUS A455L, laptop putih kesayanganku yang sudah waktunya istirahat, telah menemaniku dengan setia selama 8 tahun, sepanjang kami merintis Nusagates dan teman-temannya. Bukan tanpa alasan aku setia dengan ASUS.
Layanan Purna Jual ASUS Service Centre yang Tersebar di Berbagai Kota
Salah satu pertimbanganku sebelum membeli sebuah produk elektronik, apalagi produk tersebut adalah penunjang kerja adalah adanya layanan purna jual Service Centre resmi. ASUS memiliki service centre yang tersebar di berbagai kota. Secanggih apapun sebuah layanan jasa servis, tetap saja service center resminya lah yang membuatku tenang.
Tahun 2019, saat laptop ASUS A455L keyboardnya rusak karena dimandikan Kevin, iya, dimandikan beneran lho, kami membawanya ke ASUS Service Centre Semarang untuk ganti keyboard. Karena sudah di luar masa garansi, kami dikenakan biaya 600k… dan, enggak rugi, dong, keyboard itu sampai sekarang masih bekerja dengan sangat baik.
Enggak hanya layanan ASUS Service Centre offline, ASUS juga menyediakan MyASUS App untuk mendukung layanan purna jualnya. Kita bisa bertanya tentang masalah kita sebelum jauh-jauh ke service center, apakah masalah bisa diselesaikan sendiri ataukah harus dibawa ke ASUS Service Center.
Tangguh dan Tahan Banting
Punya anak kecil tuh ada saja hal-hal yang tidak terduga. Laptop ASUS putih itu pernah jatuh ketika si K berniat membawakan laptop dari kamar ke meja kerja abah K. Enggak cuma itu, laptop ini masih bertahan ketika kebanting bersama box motor saat kami kecelakaan di perjalanan mudik 2019 silam.
ASUS A455L terhitung tangguh. Ia sudah menemani abah K untuk lembur ngoding. Begitu abah K istirahat, ganti aku yang menggunakan laptopnya untuk menulis atau editing theme. Dengan jam terbang sangat tinggi selama 8 tahun, ASUS masih bertahan sampai sekarang, hanya baterainya saja yang butuh selalu terkoneksi ke sumber listrik.
Dua alasan ini sudah lebih dari cukup untuk memutuskan kenapa adiknya ASUS A455L juga harus dari ASUS, apalagi jika keturutan mempunyai ASUS ExpertBook B7 Flip yang tangguh dengan segambreng fiturnya.
Referensi:
https://www.handikoo.com/2022/06/asus-expertbook-b7-flip-b7402-laptop.html
https://www.asus.com/uk/Laptops/For-Work/ExpertBook/Expertbook-B7-Flip-B7402F-11th-Gen-Intel