Menyadari jika sebentar lagi menginjak usia 30 tahun membuatku merasa sedikit takut. Takut kok usiaku sudah tua, takut kok waktu berlalu begitu cepat, juga takut karena wajah enggak lagi muda. Apalagi ketika menyadari adik-adik yang dulu kudampingi saat aku masih sekolah sekarang sudah nikah. Perasaan masih ingin bersenang-senang seperti usia 20an awal. Merasa enggak siap menjadi dewasa dan tua. Hahaha.
Contents
Tiga Ketakutanku Menjelang Kepala Tiga
Aku masih ingat saat masih SD, ketika pak Guru bercerita jika beliau berusia 30an saat itu, dengan uban yang sudah menghiasi kepala, aku menyeletuk, “Bapak sudah tua, ya.”. Saat itu aku merasa sangat muda dan 30 tahunan masih sangat jauh. Sekarang, ketika aku akan menapaki usia yang kubilang ‘sudah tua’, di hati rasanya, ya Allah, aku sudah sampai di usia dimana aku dulu merasa usia ini sangat jauh.
Takut Menjadi Orang Dewasa
Ketakutanku menjadi orang dewasa melebihi ketakutanku untuk menikah. Aku menikah di usia 22 tahun, terbilang menikah muda dan aku merasa orang-orang akan memaklumi ketika aku melakukan kesalahan karena masih muda.
Menginjak usia 30 tahun, aku merasa takut karena usia ini lah usia yang seharusnya kita menjadi pribadi yang matang. Aku takut jika aku tidak bisa menjadi orang dewasa dengan segala konsekuensinya. Jika dulu di usia 20an aku masih memakai dalih belajar ketika melakukan kesalahan, rasanya, aku tidak bisa seenak udel menggunakan dalih itu lagi.
Aku harus mulai belajar menghadapi kesalahan yang kulakukan. Ya, aku takut dan khawatir jika aku masih belum mampu menjadi dewasa seperti kriteria dewasa yang sudah kubuat sendiri. Bayang-bayang dewasa versi masa kecil memang terlalu tinggi dan sepertinya aku harus berdamai dengan ingatan masa kecil dan menurunkan standar agar enggak terlalu nyesek.
Rasanya Makin Hari Waktu Berlari Makin Kencang
Rasanya makin hari waktu berlari makin kencang. Tahu-tahu sudah jelang 30 tahun saja. Tahu-tahu sudah si sulung akan masuk MI. Waktu berlari makin kencang, tetapi rasanya amal dan produktivitas segini-gini saja. Target masih banyak yang belum terealisi. Its the real nightmare.
Enggak mau menyesal sekian kalinya, aku memutuskan untuk me-review kembali apa saja yang sudah dan belum kulakukan. Apakah aku butuh mengambil langkah tertentu agar enggak nyesel karena usia semakin tua.
Fisik yang Tidak Lagi Paripurna
Masih 30 tahun tetapi sudah ngomongin fisik yang tidak lagi paripurna, kayak besok sudah jompo saja, ya. Wkwkwkwk. Tetapi, memang aku sudah merasakan fisik yang tidak lagi se paripurna saat usia 20an. Hal yang paling kurasakan adalah terkait mata dan wajah.
Minggu kemarin aku cek mata ke optik karena rasanya pandangan semakin kabur, ternyata mataku minusnya tambah dan sekarang ada silindernya. Lihat-lihat muka, aku menemukan kerutan dan flek. Semakin kerasa saja kalau usia tidak lagi muda.
Aku pun bertekad untuk lebih memperhatikan hak tubuh lagi. Istirahat yang cukup, olahraga, pola makan sehat. Enggak muluk-muluk, aku ingin tubuhku tetap produktif meskipun kelak usia sudah tua. Jika pola makan sehat sudah memutuskan untuk mengikuti pola makan Food Combining, untuk muka, aku harus mulai mempertimbangkan perawatannya.
Terjebak Zona Nyaman; Muka yang Enggak Rewel
Mukaku tipikal muka yang enggak rewel. Enggak kering, jarang jerawatan. Saking enggak rewelnya, aku terjebak di zona nyaman dan baru sadar jika mukaku butuh dirawat saat usia 27 tahun. Itu pun baru cleanser, moisturizer dan sunscreen doang.
Beberapa waktu ini aku memperhatikan mukaku benar-benar. Flek bertambah, ada tiga buah milia, jerawat batu yang kecil tapi mengganggu. Pori-pori juga mulai terlihat membesar. Kulit muka mengendur. Bayang-bayang usia 30an di depan mata. Inilah kenyataan hidup, dan aku tidak lagi boleh berlindung di balik skincare air wudhu jika enggak mau muka semakin enggak karu-karuan.
Lihat muka perempuan yang terawat iri, tetapi enggak mau tirakat merawat muka. Kalau kata orang Jawa Timuran, “Lapo pingin rai bening, wong ora dirawat?”
Challenge 15 Hari Merawat Muka Ditemani Scarlett Face Care Brightly Series
15 hari waktu yang singkat untuk menantang diri sendiri dan aku berharap akan tetap istiqomah 15 hari-15 hari berikutnya hingga merawat muka ini menjadi sebuah habbit sebagai sarana untuk bersyukur dikaruniai muka yang enggak rewel.
Kali ini aku ditemani Scarlett Face Care Brightly Series. Aku juga masih pakai Scarlett Body Care. Dengan kondisi kulit yang cenderung normal enggak rewel, aku memilih untuk memakai rangkaian Scarlett Face Care Brightly Series. Rangkaian ini terdiri dari Brightening Facial Wash, Brightly Essence Toner, Brightly Ever After Serum dan Brightly Ever After Cream.
Brightening Facial Wash, si Pinky Beraroma Bunga
Brightening Facial Wash milik Scarlett begitu berkesan untukku karena tekstur gel dan butiran halus serta kelopak bunga yang bikin rileks pikiran ketika melihatnya. Rasanya tuh sayang nganggurin si facial wash ini saat cuci muka di kamar mandi.
Mengandung Glutathione, aloe vera, vitamin E dan rose petals, Scarlett Brightening Facial Wash membantu membersihkan kulit wajah dari kotoran yang menempel karena aktivitas sehari-hari, meningkatkan kelembaban kulit, dan mengencangkan kulit wajah.
Cara pakainya cukup mudah, cukup tuang ke telapak tangan dan usap ke wajah yang basah dengan lembut. Yang paling aku suka, aroma bunga yang lembut terhirup ketika kita mencuci muka dengan Brightening Face Wash ini, pikiran rileks dan segar kembali. Di kulit mukaku, Brightening facial wash memberi efek lembab di kulit, bukan efek keset yang membuat kulit semakin kering.
Brightly Essence Toner
Brightly Escence Toner mengandung VITAMIN C, GLUTATHIONE, WITCH HAZEL EXTRACT,
JEJU PROPOLIS EXTRACT, ALLANTOIN, NIACINAMIDE, GRAPE WATER. Dari beberapa kandungan Brightly Essence Toner ini, aku paling membutuhkan Vitamin C untuk meningkatkan produksi kolagen dan Niacinamide untuk membantu meminimalkan pori-pori yang membesar.
Brightly Ever After Serum
Sebelum menggunakan Brightly Ever After Serum, aku memakai serum dengan kandungan Niacinamide untuk memperkecil pori dan mengencangkan kulit. Scarlett Brightly Ever After Serum membuatku tertarik dengan kandungan yang lebih lengkap, plus glutathione dan vitamin C. Brightly Ever After Serum cocok digunakan untuk kulit normal, kering dan kombinasi. Brightly Ever After Serum aku layering dengan Glowtening Serum.
Brightly Ever After Cream
Brightly Ever After Cream terdiri dari Day Cream dan Night Cream. Mengandung RAINBOW ALGAE, GREEN CAVIAR, ROSEHIP OIL, NIACINAMIDE, HEXAPEPTIDE-8, GLUTATHIONE, TRICERAMIDE, POREAWAY, AQUA PEPTIDE GLOW, Brightly Ever After Cream membantu mengatasi kulit wajah kusam, pori membesar dan flek yang mulai bertambah.
Kenapa Aku Memilih Scarlett Brightly Series untuk Menemani Perjalananku Menjelang Kepala 3
Sebenarnya aku bukan orang yang rewel terkait suatu barang, tetapi untuk menemani perjalanan menjelang 30 tahun dan sedang berada di masa aktif menyusui, aku harus benar-benar jeli memilih biar enggak membahayakanku dan bayi. Scarlett Brightly Series menjadi pilihan setidaknya karena 4 alasan berikut ini:
Terdaftar BPOM
Terdaftar di BPOM adalah syarat mutlak yang tidak bisa ditawar lagi karena aku tidak ingin mengorbankan kulit muka yang enggak rewel. Semua rangkaian Scarlett sudah terdaftar di BPOM, which is BPOM sudah meneliti dan memastikan jika tidak ada zat berbahaya yang ada di dalam Scarlett Face Care dan Body Care.
Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Scarlett Face Care Brightening Series dipastikan aman untuk ibu hamil dan menyusui, jadi enggak perlu khawatir meskipun kita sedang menyusui aktif. Alhamdulillah, tetap bisa me time dengan merawat muka di sela-sela kerempongan mengasuh bayi.
Terbebas dari Merkuri dan Hydroquinon
Produk yang mengandung merkuri memang dapat memutihkan kulit dalam waktu singkat, namun merkuri bersifat korosif yang membuat lapisan kulit semakin lama semakin menipis.Sementara, hydroquinon yang konon bermanfaat untuk mengatasi bercak gelap pada kulit dikhawatirkan berbahaya untuk janin. Scarlett tidak mengandung merkuri dan hydroquinon sehingga kita yang sedang menyusui tidak perlu khawatir berlebih.
Honest Review Pemakaian Scarlett Brightening Series selama 2 Minggu
Dua minggu menggunakan rangkaian Scarlett Brightening Series, dua buah milia kecilku hilang mengelupas namun masih ada satu milia besar yang belum menampakkan tanda-tanda akan pergi. Hilangnya dua milia membuatku semangat untuk tetap memakai Scarlett Face Care Brightening Series dan berharap milia gedhe ini bisa hilang juga.
Selain itu, aku merasa sangat cantik setelah memakai rangkaian Face Care Brightening Series karena kulit kenyal dan halus setiap aku bangun tidur. Rasanya kulit mukaku lebih bersih dan terawat. Pori-poriku belum mengecil benar, tetapi cukup terlihat jika ukuran pori semakin mengecil.
Aku menyukai progress-nya dan berfikir akan repurchase jika rangkaian face care ini habis. Jika kamu ingin kepo lebih lanjut, kamu bisa mengunjungi instagram @scarlett_whitening atau langsung checkout official store Scarlett di marketplace kesayanganmu.