Usia 0-3 tahun adalah usia emas anak untuk menyerap apapun yang berada di sekitarnya.Golden Age, orang bilang. Konon, pada usia ini apa-apa yang dipelajari oleh anak akan mengendap di alam bawah sadar anak.
Si K sudah berusia 20 bulan, aku tinggal memiliki waktu 16 bulan untuk mengajarkan apa-apa yang ingin kuendapkan di otaknya. Aku berniat untuk me-listing hal-hal yang ingin kuajarkan kepada si K sebelum masa Golden Age ini berakhir. Salah satunya adalah surat dan doa apa saja yang ingin kuajarkan pertama kali kepada si K sebelum estafet pendidikannya diambil oleh abah atau ustdaznya.
Aku mendiskusikannya dengan seorang sahabat, seorang hafidzah putri salah satu Kiai di Jawa Timur yang begitu rendah hati. Beliau membeberkan apa-apa yang beliau ajarkan kepada anaknya yang sebaya dengan si K. Dari beliau, aku mendapatkan gambaran surat dan doa yang pertama kali kuajarkan kepada si K.
Contents
Surat al-Ikhlas, Membangun Pondasi Tauhid di Hati Anak
Siapa yang anaknya rusuh setiap kali Ibu atau Ayahnya mengaji memegang al-Qur’an? Kita senasib, Mak. Si K rusuh banget setiap kali melihat al-Qur’an. Bawaannya dibuka-buka, ditunjuk-tunjuk. Aku seringkali meminta al-Qur’an yang dipegang oleh si K karena khawatir sobek. Ternyata, tak apa membiarkan anak membuka-buka al-Qur’an. Adab-adab al-Qur’an dikasih tahu secara bertahap.
Sembari anak membuka-buka al-Qur’an, kita mengajak anak untuk membaca surat al-ikhlas. Aku mencobanya kemarin saat maghrib tiba, tidak kusangka, si K tersenyum riang dan meminta diulang-lang. Setiap kali selesai membaca al-ikhlas, si K bakal akting menutup al-Qur’an dan menciumnya. Lalu menaruh al-Qur’an di meja, mengambilnya lagi, membuka lagi, meminta Ibunya membaca al-ikhlas lagi, menutup, mencium qur’an, begitu terus, berulang-ulang, sampai suara Emaknya serak. Kabar dari Abah jika Upin-Ipin sudah tayang menjadi penyelamat. 😀
Al Ikhlas diajarkan sebelum surat-surat yang lain untuk menanamkan ketauhidan ke dalam dadanya. Sampai sekarang pun aku baru membacakan surat ini kepada si K. Surat-surat yag lain paling si K hanya mendengar saat Ibu atau Abahnya ngaji. MP3murottal? Belum juga, aku dan abahnya hanya memperdengarkan mp3 qasidah sholawat.
Doa-doa yang Diajarkan Pertama Kali
Doa Sebelum Tidur
Selain baca buku, aku mencoba mengkondisikan si K untuk berdoa. Biasanya baca buku,matiin lampu, lalu berdoa. Nggak selalu setelah baca doa lantas liyer-liyer tidur, seringnya dia keluar kamar lagi dan membongkar kantong ajaib, eh, kantong mainan. Hahaha. Enggak papa, namanya juga belajar. Wkwkwkwk
Selama ini aku hanya mengenalkan doa sebelum tidur saja. Ternyata,sahabatku yang seorang hafidzah itu mengenalkan serentet doa yang panjang. Coba tegok dimari:
- Doa sebelum tidur: Bismika Allahumma Ahya Wa Bismika Amuut
- Doa Mau Belajar untuk menanamkan tauhidnya: Radziitu billahi Rabba Wabil Islaamidiina Wa bim-Muhammadin Nabiyyan-Wa Rasulla. Rabbi Zidnii ‘Ilma War Zuqnii Fahma.
- Doa Dunia Akhirat: Rabbana Atina Fid-Dunya Khasanah. Wa Fil Aakhirati Khasanah. Wakinaa Adzaabannaar.
- Doa Kedua Orang Tua untuk Mengajarkan anak tentang berbakti: Rabbighfirlli dzunubi wa li walidayya warkhamhuma kamaa rabbayaani saghiira.
Doa Bangun Tidur
Aku juga baru belajar nih, doa yang ini. Biasanya jika s K bangun langsung kugendong, ternyata mengajak anak membaca doa bangun tidur bisa memperbaiki mood anak. Yang tadinya nangis, diajak baca doa jadi tersenyum. Coba gih. Hihihi.
Doa Mau Makan & Habis Makan
Membaca doa setiap kali mau makan ternyata bisa membantu Ibu untuk mengkondisikan anak agar tidak jalan-jalan. Jika si K jalan kesana kemari biasanya akan kuajak berdoa lagi biar dia tahu jika ini waktunya untuk makan. Hahaha.
Membaca doa sehabis makan mengajarkan anak untuk bersyukur, sekaligus menandakan jika sesi makan sudah berakhir dan si Kbiasanya akan meminta minum air putih.
Selamat memanfaatkan Golden Age dengan sebaik-baiknya, Mak-Emak. Saling mendoakan yaaa. 🙂