Awal tahun 2019 kondisi keuangan kami penuh drama. Abah K harus pindah ke Semarang untuk urusan pekerjaan. Enggak ada dana darurat untuk menampung keperluan sementara kala di Semarang. Meskipun rumah disediakan oleh kantor, tetapi isi dan keperluannya harus kami usahakan sendiri.
Keuangan kami kocar-kacir. Bahkan kami terpaksa meminjam uang untuk makan sehari-hari. Padahal jika dirunut, penghasilan abah K lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Rasanya ada saja kebutuhan mendadak yang harus kami hadapi. WC yang mampet dan harus memanggil tukang sedot WC, pipa PAM yang pecah, panci yang bolong, hingga peristiwa receh semacam beli buah tetapi isinya 80% busuk.
Berhari-hari kami berdiskusi dimana letak kesalahan pengelolaan keuangan keluarga kami. Kemana gerangan larinya uang-uang yang enggak bisa dibilang sedikit. Rasa-rasanya, kami enggak banyak gaya dalam membelanjakan uang.
Perantauan mengajarkan kami banyak hal, tentang pemahaman tentang rejeki yang masih keliru, tentang pengelolaan keuangan yang tidak bisa dianggap sepele.
Ya, rejeki itu pasti. Seorang manusia tidak akan menemui ajal jika belum habis jatah rejekinya. Namun, ada satu hal yang luput dari perhatian kami; apapun yang kami terima kan ditanyakan pertanggungjawabannya nanti.
Maka, kami bergerak cepat agar masa-masa memprihatinkan segera berlalu dan tidak terulang kembali. Agar kelak kami bisa menjawab kemana gerangan rejeki yang telah kami terima berlari.
Contents
Hai Rejeki, Kemana Gerangan Kauberlari
Kami mengevaluasi pengeluaran sebulan belakangan ini. Kubuka aplikasi Jenius di handphone kesayangan, menelusuri riwayat transaksi. Ada 2 riwayat yang harus kami telusuri, riwayat transaksi di m-card dan e-card. Sebagai pekerja IT, kami sangat bergantung dengan i-banking.
Aku menelusuri satu persatu, mencatatnya ke dalam buku. Begitu pula dengan riwayat transaksi e-card yang biasa kami gunakan untuk urusan Paypal, pembelian theme, pembayaran domain, pembayaran server dan keperluan IT Programmer lainnya.
Satu hal yang harus kusyukuri, semua transaksi hanya melalui satu rekening Jenius. Sangat memudahkan untuk melacak kemana gerangan larinya rejeki yang telah kami terima.
Lima belas menit aku men-tracking transaksi di aplikasi Jenius. Tersisa transaksi tunai yang harus kutelusuri sendiri. Bukan main, tujuh digit. Aku mengumpulkan nota-nota yang terserak, kebutuhan harian kupukul rata dan kukalikan 30 hari.
Satu jam kepalaku nyut-nyutan. Nyaris menyerah dan let it flow. Tetapi apa ya aku akan mengulangi kondisi keuangan yang kocar-kacir? Sungguh, enggak mau. Kondisi keuangan yang kocar-kacir sangat berpengaruh ke emosi sehari-hari. Tidak, akan kulanjutkan kembali penelusuran keuangan bulan Januari agar kami bisa mengevaluasi.
Kebutuhan harian sudah, nota-nota keperluan mendadak sudah, tetapi masih menyisakan enam digit yang lumayan. Kemana pula larinya enam digit ini. Kutelusuri lagi, kuingat-ingat kembali, ada jajan si K, gorengan di angkringan, parkir, kembalian belanja yang malah kupakai jajan lagi, dan… olala, ada yang terlewat, transaki melalui Paypal dengan jumlah yang lumayan, biaya admin dan beli dollarnya belum kuhitung. Pantes….
Aku pun membuat pos-pos pengeluaran bulan Januari untuk evaluasi keuangan mendatang:
- Belanja harian, buah, sayur, jajan si K.
- Belanja bulanan; sabun, beras, minyak, bumbu-bumbu, shampoo, pasta gigi, pembersih muka, isi ulang LPG.
- Biaya bulanan server di Cloud Kilat, transaksi Paypal.
- Biaya bulanan listrik, paket data, PAM.
- Bensin.
- Biaya tidak terduga seperti kuras WC, servis ledeng, ganti panci yang bolong, hahaha, mak-emak banget, kan?
- Reksadana, investasi, tabungan dana darurat terpaksa tidak diisi.
- Kesalahan fatal; biaya tahunan yang tidak direncanakan. Biaya tahunan terdiri dari domain, pajak sepeda motor, biaya keperluan lebaran dan liburan.
Mengelola Keuangan agar Tidak Lagi Kebobolan, #Hari2jenius Bersama Jenius
Setelah mengetahui pos-pos pengeluaran, akhirnya kami membuat pos-pos keuangan di Jenius. Lho, kok di Jenius? Biar lebih tertata dan terlacak dengan mudah. Kami membuat beberapa pos penempatan di rekening Jenius untuk penggunaan yang berbeda;
E-Card, Everything About Online Transaction is Here
Sebagai pekerja IT, transaksi online menjadi makanan sehari-hari. Masalah timbul ketika melakukan transaksi dilakukan lintas negara, dimana hanya ada pilihan menggunakan Paypal atau Credit Card. Emak puyeng, enggak punya Credit Card karena memang enggak niat bikin. Pilihannya jatuh ke Paypal yang hanya bisa diproses saat jam kerja bank. Bisa sih beli ke orang lain, tetapi kami sudah cukup kenyang ditipu seller Paypal yang tidak bertanggung jawab.
Bertemu dengan Jenius rasanya kayak menemukan oase di tengah gurun sahara. Jenius memungkinkan untuk transaksi lintas platform, lintas negara dengan debit online-nya di E-card. Mau tahu betapa gampangnya transaksi di E-card? Emak K contohin saat aku ingin beli grafis di Canva untuk keperluan desain salah satu website klien nih.
Klik grafis yang ingin dibayar, pilih bayar via Visa. Nanti akan diberi kode OTP untuk persetujuan transaksi via E-card di Canva, setelah itu tinggal klik purchase. Kalau E-card kita sudah tersimpan di akun Canva, lain kali jika beli tinggal klik Pay with Visa *****. Bintang-bintangnya ini nomor belakang Virtual Account kita.
Iya, Cuma klik-klik sudah langsung bisa transaksi. Enggak perlu tukar dollar dulu ke bank, trus masukin Paypal, baru bayar lewat Paypal. Jenius meringkas transaksi antar platform lintas negara.
Kerennya, E-card juga memudahkan kami membayar tagihan apapun di platform apapun. Kami mengumpulkan budget transaksi online setiap bulan di E-card, yang meliputi:
- Bayar PAM, bayar tagihan internet kantor, bayar paket data dan pulsa, bayar tagihan listrik.
- Bayar server.
- Budget untuk beli theme dan grafis.
Dengan menyatukan pembayaran di E-Card Jenius, kami mengurangi beban tukar dollar dan admin Paypal. Enaknya, kita bisa top-up kapan saja kita butuh, sekaligus refund hanya dengan sekali klik di aplikasi Jenius kapan saja kita mau.
X-Card, Satu ATM Satu Budget Belanja
Nasabah Jenius boleh request X-Card sebagai kartu debit tambahan dengan limit yang bisa kita atur sendiri. Kita boleh meminta X-Card maksimal 3 buah melalui aplikasi Jenius, X-Card akan dikirimkan ke rumah dalam waktu 2-3 hari.
Enggak perlu ke bank?
Disinilah kenapa emak K cinta mati dengan Jenius, transaksi Jenius enggak perlu ke bank, enggak perlu antre, enggak perlu menghadapi si k yang tantrum karena bosan disuruh antre di bank. Hihihi.
Emak K menggunakan X-Card untuk menyimpan budget belanja. Iya, budget belanja bulanan emak K disimpan di X-Card, biar enggak tergoda beli-ini itu karena uang yang ada di ATM cuma cukup buat belanja bulanan. Heuheuu.
Biasanya aku mengambil uang cash dari X-Card untuk satu minggu belanja harian. Receh-receh kembalian belanja harian yang biasanya kami gunakan untuk jajan kini langsung masuk ke celengan. Jika sudah terkumpul, kami bongkar dan setorkan kembali ke ATM Tunai dan disimpan di Flexi Saver. Emak K bilang sih aplikasi Jenius ini malah jadi kayak main game harta karun. Eh
X-card juga menjadi andalan saat travelling. Budget travelling yang sebelumnya berada di Flexi Saver, kami pindah ke X-Card ketika waktu travelling tiba. Cuma yang ada di X-Card saja yang boleh kami belanjakan selama travelling.
Kalau abah K menggunakan X-Card untuk adik ipar. Adik ipar sengaja tidak dibuatkan rekening sendiri agar pengiriman biaya untuk studi lebih mudah, tap tap tap, uang terkirim. Pemantauannya pun tinggal membuka aplikasi Jenius.
Dream Saver, Bayar-bayar Tagihan Tahunan Terlihat Jauh Lebih Ringan
Belajar dari pengalaman awal tahun ini yang pembayaran tagihannya tumplek-blek berbarengan, dari pembayaran domain sampai pembayaran pajak kendaraan hingga mengacaukan cashflow, kami sepakat untuk merencanakan pembayaran tagihan tahunan dengan menggunakan Dream Saver. Satu tagihan satu Dream Saver dengan tenggat waktu satu bulan sebelum jatuh tempo.
Dream Saver keluarga kami antaralain; pembayaran domain, pembayaran pajak motor, keperluan lebaran, tabungan pendidikan, keperluan liburan juga pembayaran hutang dari kerabat saat kami pailit kemaren. Penting ya, saking pentingnya sampai aku bold.
Emak K bikin tagihan pajak STNK dan domain sekian blog di Dream Saver sampai dengan Desember 2019– satu bulan sebelum jatuh tempo– dengan cicilan bulanan. Rasanya jauh lebih ringan, cuma 75ribu perbulan. Jenius akan menarik 75ribu dari saldo aktif ke Dream Saver rutin selama sebulan. Enggak begitu mengganggu cashflow. Serunya lagi, kalau kita sedang mendapatkan rejeki nomplok, kita bisa melakukan top up untuk mempercepat limit tagihan terwujud.:D
Bye-bye kepala mumet saat tagihan datang bertumpuk-tumpuk.
Flexi Saver, More Income, More Saving
Godaan terberat saat ada pemasukan tambahan di luar pemasukan rutin; jajan, jalan-jalan dan beli gadget. Bahaha. Terus, kalau ada rejeki nomplok enggak boleh buat senang-senang, dong?
Bagi kami, senang-senang is a must, tetapi harus tetap terkendali. Ketika mendapatkan rejeki nomplok, beberapa persennya kami top up ke Flexi Saver.
Flexi Saver ini penyimpanan Jenius yang bisa ditarik atau di-refund kapan saja ke m-card utama rekening Jenius kita. Simpanan di Flexi Saver ini kami fungsikan sebagai Dana Darurat. Flexi Saver emak K belum banyak, pengennya sih kelak ketika Dana Darurat sudah tepenuhi, sisa Dana Darurat di Flexi saver ini mau di-upgrade ke Maxi Saver; tabungan deposito Jenius yang bisa dibuat dalam sekali tatap. Tap-tap-tap, abakadabra deposito atas nama Widi Utami sudah jadi.
Mimpi dulu boleh, kan? Heuheuu.
Kendalikan Jajanmu dengan E-Wallet Centre
Top up Go Pay, T-cash-eh sekarang sudah ganti LinkAja ya-, Ovo dan M-Tix di Jenius sangat mudah. Kita cukup klik E-Wallet dan Jenius akan memanjakan kita. Aku menggunakan fitur ini untuk mengendalikan jajan, terutama jajan delivery order makanan dan paket data. Iya, aku paling jajan pakai Go Pay dan LinkAja, aku budget-in sebulan 200k. Cukup enggak cukup budgetnya cuma segitu.
Sabar ya, Mak, prihatin dulu. Dream Saver, terutama Dream Lunas Hutang porsinya jauh lebih penting daripada porsi jajan. Hiks hiks. Jangan sampai masa-masa pailit terulang kembali. Uhuk.
Sepertinya sudah cukup ya mengelola keuangan sehari-hari dengan Jenius. Mengelola transaksi terkait pekerjaan di bidan IT dengan E-Card. Mengelola kebutuhan harian, bulanan dan liburan dengan X-Card. Merencanakan kebutuhan tahunan, tabungan pendidikan, liburan pembayaran hutang dengan Dream Saver. Merencanakan Dana Darurat dengan Flexi Saver dan tabungan berjangka deposito dalam sekali tatap dengan Maxi Saver.
Its Enough About Jenius? No!
Iya, belum. Emak K belum selesai ngocehnya tentang Jenius. Itu baru untuk mengelola keuangan sehari-hari, belum ke memudahkan keperluan kita. Kamu tahu apa kelemahan abah K? Tagih-menagih! Entah nagih hutang, entah nagih pembayaran invoice, entah nagih iuran.
Emak K memanfaatkan fitur Split Bill dan Pay Me-nya Jenius untuk urusan tagih-menagih ini. Bhahahaha. Ketika kami berhadapan denan invoice ke teman dekat rasanya sungkan, aku pun memanfaatkan Pay Me. Dengan Pay Me Jenius akan mengirimkan sms ke nomor tertagih agar membayarkan sejumlah uang ke rekening Jenius kita.
Sementara Split Bill kami gunakan untuk membagi tagihan sama rata atau dengan nominal tertentu. Kan kadang kita beli kado rombongan atau jajan bareng tetapi bayar masing-masing, tetapi teman atau saudara yang ikut tidak kunjung membayar. Mau menagih kok sungkan, akhirnya pakai fitur Split Bill dari awal biar yang rekapannya tertampang secara nyata. Split Bill juga akan mengirimkan reminder jika yang bersangkutan tidak kunjung membayar. :p
Akhirnyaaaa, tulisan di atas tidak akan berarti apa-apa jika emak K tidak istiqomah. So, doakan emak K istiqomah melakukan hal yang baru kami mulai 2 bulan ini bersama Jenius, ya. Agar finansial kami lekas sehat. Juga kamu, kamu yang rela membaca cuitan emak K ini, semoga Robbuna Melimpahkan rejeki nan berkah dengan kemampuan mengelola yang cerdas.
Tips Aman Transaksi dengan Jenius
Dunia internet memang kejam. Phising disana-sini. Lengah sedikit bisa melayang. Jangan asal klik transaksi yang ada di layar. Emak K transaksi di laptop jauh lebih banyak daripada transaksi di aplikasi Jenius, terutama untuk purchase grafis dan tema website. Oleh Abah K, emak K diajari bagaimana agar transaksi menggunakan Jenius tetap aman.
- Verifikasi Pay Pal atau Transaksi Platform Online dengan E-Card. Jangan M-Card. M-Card ini bisa diibaratkan sebagai harta karun utama yang harus kita jaga benar-benar. Isi E-card kira-kira sesuai dengan yang dibutuhkan, refund segera ketika kita tidak membutuhkan transaksi dari E-card. Dengan cara ini, jika ada phising di kita enggak bakal kebobolan karena VCC yang kita gunakan adalah E-Card, which is, saldonya enggak kita isi kalau enggak perlu. Refund saldo e-card ke kartu utama juga berfungsi untuk mencegah keteledoran kita, emak K pernah kepencet beli grafis di Canva, untung cuma $2. Huks
- Gunakan X-card untuk belanja sehari-hari dengan nominal yang tidak terlalu besar. Jika suatu masa ada kejadian enggak enak seperti penipuan di ATM, ATM terganjal di mesin karena ulah orang yang tidak bertanggungjawab, ATM hilang, kita bisa langsung membekukan dari aplikasi Jenius dan meminta X-Card baru kembali.
- Jangan sekali-kali mempublikasikan M-Card, X-card maupun E-card tanpa sensor di angka yang terpampang di kartu. Blur selalu angka-angka tersebut, ya. Angka-angka yang ada di kartu ATM adalah alat penting untuk pembayaran online. Transaksi jaman online yang mudah harus diimbangi dengan penjagaan yang ekstra teliti.
Pembagian pos di Jenius ini mengurangi kekhawatiran kami akan phising. Pembayarannya mudah, tap-tap-tap, tetapi kita bisa mengelola dengan cerdas agar tetap aman dan enggak kebobolan. Love banget Jenius ini. Kalau emak k ditanya apa kelemahan Jenius, emak K jawab dengan mantab; ATM-nya langka. Bhahaha. Lha piye, biaya admin bulanan nol, untuk transfer antar bank cuma kena 3k, tetapi untuk ambil uang kita musti bayar admin 7.5k. Please, banyakin ATM-nya dong. ;p
Makne Hana
Good luck, semoga jenius ga bikin emak K mudah cheating lagi
Aryani
siiiiip, Manager Keuangan Keluarga
ophiziadah
Waah boleh dicoba nih mba aplikasi jenius secara sy buka pengelola keuangan yg baik…
Semuanya mengalir aja tp ya gt giliran ada hal2 yg mendadak jadi mendadak ribut jg hahaha
Ira sufa
Hihi.. urusan pindahan itu emang ga cuma soal angkut2 ya mba.. ikutannya buanyaaakk dan biasanya bikin bocor.. sepertinya saya harus ikut emak K nih pake aplikasi jenius biar lebih terencana dna ga bablas ya…
Sukaaaa tulisannya…
Rosanna Simanjuntak
Kayaknya aku harus pelan-pelan “melahap” artikel mba ini, biar nancap!
Satu yang aku tangkap Jenius adalah sebuah aplikasi berbasis Android dan iOS yang menjadikan nama sebagai nomor rekening.
Salam
http://www.annarosanna.com
Andiyani Achmad
dalam 1 aplikasi fintech bisa bikin keuangan jadi makin rapih terarah
ameliatanti
Masya Allah komplit plot pliiiit Widi. Ini perlu dibintangin untuk dibaca ulang lagi nih. Makasih ya.. bye bye mumet
Nyi Penengah Dewanti
Pengen punya jenius juga
katanya ini satu paket bisa pembayaran semuanya
asik ya ga ribet ganti-ganti kartu
Artha Amalia
“““““““praktis ya. wajib dimiliki menteri keuangan keluarga seperti saya ini. entah mengapa `meski sudah dihitung rapi, tetap saja ada yg nyelip. haha, namanya juga uang, kudu benar2 teliti
indah nuria
Sepertinya app ini memang pas buat mba ya.. banyak kemudahan dan membantu. Kalau aku karena anak akuntansi, jadi punya cara manual mengecek pengeluaran dan pemasukan. Alhamdulillaaaah semua disiplin utk urusan keuangan 🙂
novaviolita
Makin banyak aplikasi..pembayaran online..tapi jenius beda ya..
Setiap transaksi dicatat..dan bisa mengontrol pengeluaran…
Nanti aku coba deh..
TIAN LUSTIANA
Pengen punya Jenius, biar keuangan agak tertata rapi gitu hehe.
Leyla
Komplit banget sih layanannya Jenius ini. Pantesan banyak yang sudah beralih ke Jenius yaa…Aku masih intip-intip dulu
Maya Nirmala Sari
tadinya saya kira jenius itu sama kayak produk lain yang hanya berfunsi sebagai e-money, tanpa fitur-fitur tambahan yang lengkap. Itu fitur dream saver dan flexi saver sangat dibutuhkan banget buat bantu atur pengeluaran di masa mendatang. Jadi ketika dibutuhkan, dananya sudah tersedia.
Oline
Wahh kebayang ya mba, saat keuangan morat marit spt itu, pasti panik bgt. Untungnya ada Jenius yg memudahkan segalanya ya.
Lisdha
setuju. fitur dream saver dan flexi savernya sangat berguna. jd pengin coba jenius juga. TFS mb wid
ophiziadah
Penting bgt niih aku punya aplikasi kayak jenius secara aku tuuh paling ga pinter bgt buat menata keuangan
Masih konvensional dan mikirnya ya udah sih ngalir gt ajaa…
Well jd suka kelimpungan klo tb2 ada kebutuhan mendadak yg jumlahnya bikin kleyengan
rina susanti
Lebih terkontrol ya mba dengan aplikasi dengan mudah terlihat flow pengeluarannya. Mau akh coba aplikasi kni
Liza Fathia
Penting banget mengelola keuangan itu ya mbak, walaupun habis banyak tapi kita tahu kemana ia berlari. Aku tuh dari awal bulan pingin lebih rapi dalam membuat perencanaan atau catatan pengeluaran. Tapi si malas itu lho dan kebiasaan menunda2 pekerjaan yang belum bisa aku ubah. Kayaknya aku bisa mulai dengan instal jenius nih