Aku sebal. Ibu selalu panik jika kulitku memerah barang secuil. Apalagi jika mendengar komentar orang-orang, meskipun mereka memberi saran yang menurutku tidak masuk akal, Ibu akan buru-buru mencoba agar kulitku kembali mulus.
Apakah kulit bayi sepertiku harus selalu mulus sepanjang waktu?
Iya, sih, aku memahami jika Ibu merasa tertekan karena dituduh tidak becus mengurusku hanya karena ada kulitku yang memerah atau bruntusan. Lha, tetapi, kan, masa Ibu tidak mendengar jeritanku saat aku ketakutan karena Ibu membaluri tubuhku dengan dino bengle?
Ibuuuu, aku tidak terkena sawan seperti yang dikira orang-orang, kali!
Contents
Kulitku yang Sensitif sudah Terbaca Sejak Aku di Rahim Ibu
Waktu aku berusia 3 bulan di Rahim Ibu, Ibu mengalami gatal-gatal yang tidak lazim. Ibu sudah berobat kemanapun, tetapi tidak satu pun dokter yang memberikan obat. Paling-paling hanya diberi antiseptik, bedak tabur salicyl dan meminta Ibu bersabar untuk tidak mencoba obat sembarangan karena khawatir memberikan dampak yang tidak diinginkan bagiku.
Beberapa tetua menyuruh Abah membaluri Ibu dengan parutan dina bengle karena menyangka Ibu terkena sawan. Rasanya, aku ingin tertawa terbahak-bahak di dalam rahim, tetapi aku khawatir jika suara tertawaku terdengar sampai keluar, nanti orang-orang semakin yakin jika Ibu diganggu makhluk astral.
Selang seminggu Ibu dibalur dina bengle, tidak ada perubahan sedikit pun pada kulit Ibu, gatal tidak lazim tetap setia mendiami kulit Ibu. Akhirnya, orang-orang berkesimpulan jika gatal tidak lazim ini adalah tanda atas keberadaanku. Orang Jawa bilang, gawan bayi.
Gatal-gatal Tidak Lazim di Kulit Ibu Sembuh Seketika Saat Aku Lahir
Tiga puluh Sembilan minggu di dalam kandungan, aku merasa rahim Ibu semakin sempit. Dengan segala pengorbanan Ibu, akhirnya aku hadir di dunia dengan selamat. Segala hal yang dialami Ibu saat aku masih di rahim, dari boyokan, mual-muntah hingga gatal yang tidak lazim lenyap.
Orang-orang semakin yakin, gatal Ibu adalah gawan bayi. Apalagi ketika mendapati kulitku terdapat bintik-bintik kecil berwarna merah. Mereka haqqul yaqin jika apa yang dialami Ibu dulu adalah gawan bayi yang akan kualami pula saat aku hidup di dunia ini.
“Lho, iki kulite tole kenapa?” sayup-sayup aku mendengar suara berat saat aku baru berusia satu hari.
“Duh, bruntusen iki, kringet buntet!” jawab yang lain.
Bruntusen menodai wajahku yang cokotable. Orang-orang lebih tertarik membahas kulitku yang memerah dimana-mana daripada mensyukuri badanku yang sehat, gemuk, rambut yang lebat dan pipi yang menggemaskan nan cokotable.
Dari Bruntusen hingga Sawan (Lagi)
Episode kulitku yang sensitif tidak kunjung usai. Ibu lebih banyak pusing dengan kulitku yang sensitive daripada batuk-pilek atau diare seperti lazimnya orang-orang yang mempunyai anak batita. Saat cuaca dingin, kulitku bentol-bentol. Cuaca panas, kulitku juga bentol-bentol merah, orang bilang aku mengalami kringet buntet. Jangan tanya bagaimana gatalnya, aku rewel sepanjang hari.
Bruntusan ini semakin parah ketiaaku berada di kampung Abah, Bojonegoro. Bahkan saat lebaran kemaren, bentol-bentol yang muncul sangat besar sampai seukuran jagung dan bernanah. Semakin panas, semakin banyak bentol-bentolnya.
“oeee…oeee…oeee…”
“Mpun, ampun nangis toh, Nang. Ampun digaruk-garuk, mangkih luka. Ibu saja yang nggaruk.”
Tuh, kan. Kalian tahu sendiri, padahal aku hanya ingin cerita jika badanku nggak enak. Gatal sekali. Tetapi Ibu malah menyangkaku rewel, bahkan memaksaku untuk berhenti menangis. Ya, gimana lagi, aku baru bias bercerita lewat ocehan dan tangisan.
Saat aku berusia lima bulan, tetiba seluruh badanku timbul bintik-bintik kecil berwarna merah. Rata. Ibu kembali bingung, ada apa dengan badanku. Tetiba, mbah Buyut berkata jika aku terkena sawan, bintik-bintik itu bentuknya mirip dengan bintik-bintik yang muncul pada kulit Ibu saat mengandungku dulu.
Rasanya, aku ingin berteriak,please, aku nggak terkena sawan. Ini hanya karena kulitku super sensitif. Tetapi, siapa coba yang mengerti denga arti tangisanku? Ibu saja hanya menebak-nebak. Coba ada penerjemah tangisan bayi, ya. Kezel!
Dari Acyclovir sampai Dina Bengle
Untuk mengatasi beragam keluhan yang muncul pada kulitku, Ibu sudah mencoba berbagai resep. Dari resep medis hingga resep tradisional. Kalian mau tahu apa saja yang pernah dicoba oleh Ibu?
Memandikan dengan Air Rebusan Sirih dan Garam
Resep ini Ibu dapatkan dari Mbah Buyut.Ibu memandikanku dengan air rebusan sirih dan garam. Aku menangis setiap kali Ibu memandikan dengan air rebusan sirih dan garam. Air ini sangat perih ketika mengenai bentol-bentol yang terluka.
Membaluri dengan Parutan Dina Bengle
Setiap kali ada yang menyangka aku terkena sawan, apalagi jika aku menangis histeris ketika malam tiba, orang-orang menyuruh Ibu untuk membaluri tubuhku dengan parutan dina bengle. Kalian tahu apa itu dina bengle? Bengle bentuknya seperti jahe, tetapi bagian dalamnya berwarna kuning tua dan berbau sangat wangi. Sementara dina adalah temannya bengle yang berbentuk lebih kurus seperti kencur.
Hih, aku sulit mendeskripsikan, yang jelas, sepasang umbi akar ini adalah benda must have untuk orang-orang yang memiliki bayi piyik. Biasanya bayi-bayi yang baru lahir dibekali dengan dina bengle ini. Ada yang dipasang di peniti, ada pula yang dibuat ragkaian gelang.
Acyclovir
Ini adalah salep resep dokter setiap kali aku mengalami gatal yang bernanah. Ibu hanya mengolesi dengan salep ini jika gatal-gataku bernanah dan terhitng parah. Ibu tidak berani memakai terus-terusan karena salep ini tergolong obat keras dan tidak boleh dipakai dalam jangka waktu lama.
By the way, aku akan menjerit ketakutan setiap kali Ibu akan mengolesi tubuhku dengan salep acyclovir, bahkan aku sampai gulung-gulung di lantai agar Ibu tahu jika aku tidak mau diolesi salep itu. Tetapi, seperti biasanya, Ibu tidak mendengarkan jeritan hatiku….
Krim Bayi dan Antiseptik Cair
Ibu sudah mencoba krim bayi dari berbagai merk untuk mengurangi kringet buntet dan ruam popok. Tetapi bukannya sembuh, kulitku malah semakin memerah. Ibu terlihat frustasi,dibiarkannya krim bayi berbagai merk itu teronggok di rak. Kadang-kadang Ibu bergumam, “Owalah, Nang-nang, kulitmu kok ada-ada saja.”
Putus asa dengan berbagai krim bayi, Ibu beralih ke antiseptic cair yang dulu dipakai Ibu untuk mengobati kulit gatalnya saat mengandungku. Aku tidak lagi menangis, tetapi menjerit kesakitan. Super periiihhh!
Hih, dulu saat Ibu diobati Abah dengan antiseptic itu saja Ibu menangis kesakitan, lha sekarang Ibu memberiku yang notabene masih bayik dengan antiseptic yang sama? Ibu pasti sedang hilang kewarasannya. Hiks!
Akhirnya, Ibu Menemukan #LactacydBaby Sahabat Setiaku!
Sebenarnya, sejak Ibu mengenal budhe Rani, budhe Rani sudah meminta Ibu untuk membeli #LactacydBaby, sebuah brand Internasional yang sudah terpercaya untuk menjaga kulit bayi dari iritasi ringan. Tetapi, dasar Ibu yang pelupa, Ibu tak kunjung membelikannya untukku. Baru saat kringet buntetku semakin parah, hingga bernanah sebesar bulir jagung, Ibu mendesak Abah untuk mengantar ke toserba dan mencari #LactacydBaby.
Ibu mah, baru mencari saat panik karena kulitku bernanah parah. Padahal, kan, lebih baik mencegah daripada mengobati. Tetapi kata Ibu nggak papa, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Hahaha, Ibuku pintar ngeles, ya?
Aku lagi Mandi bareng El-By,nih.Aku Suka #LactacydBaby, Wangi dan Tidak Perih
Saat Ibu pertama kali meneteskan #LactacydBaby ke bak mandiku, aku sedikit was-was, apakah kulitku akan merasakan sensasi perih lagi? Tetapi, rasa was-was itu hilang ketika aku mencium aroma wangi dari air di bak mandi kesayanganku. Benar saja, saat Ibu menyiramkan air yang telah ditetesi #LactacydBaby, aku sama sekali tidak merasakan perih. Tidak heran, sih, karena #LactacydBaby memiliki kandungan alami dari ekstrak susu dengan formulasi PH yang sesuai dengan kebutuhan kulit bayi.
Asik, aku pun langsung berendam di bak mandi kesayangan sampai menggigil kedinginan. Habis, gimana, bau wanginya bikin betah berendam, sih. Ibu sampai ngomel-ngomel memintaku segera menyudahi aktivitas berendam. Aku hanya menggeleng-geleng dan berteriak, “Moh!”
#LactacydBaby Membantu Luka Cacar Airku Cepat Pulih
Kemarin aku terkena cacar air. Sedih banget, apalagi dokter melarang mandi karena khawatir bintik nanahnya pecah. Tidak terhitung berapa kali aku rewel karena gerah. Sudahlah tidak nyaman dengan tubuh yang gerah, masih harus merasakan gatal karena cacar air.
Ibu menatapku prihatin, bahkan Ibu sampai curhat di facebook, bertanya-tanya apakah larangan mandi saat cacar air itu mitos. Banyak sahabat Ibu yang turut berpendapat, sebagian melarang mandi sampai luka kering, sebagian yang lain menganjurkan mandi asal pelan-pelan karena khawatir bintik nanahnya pecah.
Setelah berdiskusi dengan Abah, Ibu mengambil jalan tengah, aku hanya dibasuh dengan air hangat yang sudah ditetesi sahabatku, #LactacydBaby. Dan, ya, meskipun Ibu menghentikan pemakaian salep karena aku terus memberontak setiap kali Ibu mengoleskan salep, lukaku perlahan kering.
Makasih, ya, El-By. Aku boleh memanggil dengan nama kesayangan, kan? Habis, lumayan panjang nama #LactacydBaby.
Ibu tidak Perlu Lagi Bersusah Payah, Cukup Tuang #LactacydBaby ke Bak Mandiku
Masih ingat, kan, ceritaku tentang segambreng ramuan tradisional untuk mengatasi kulitku yang sensitive? Dina Bengle dan Sirih lumayan susah, apalagi di rumah Salatiga yang sudah berubah menjadi sub-urban, Ibu harus susah payah mencari ke pasar. Setelah mencari ke pasar, Ibu harus melembutkan dina bengle dan merebus sirih.
Ribet. Apalagi dina bengle dan sirih tidak tahan lama, jadi Ibu harus mencari setiap kali keluhan timbul lagi.
Sejak aku memakai si El-By, Ibu tidak perlu lagi bersusah payah mencari dan mengolah. Cukup menuangkan si El-By yang selalu sedia di kamar mandi ke dalam air di bak mandi kesayanganku.
Sahabatku ini Aman Menemaniku Setiap Hari
Berbeda dengan salep acyclovir yang tidak boleh digunakan secara terus menerus, El-By aman kupakai sepanjang hari. El-By sudah teruji secara dermatologi dan dapat digunakan setiap hari. Kadang Ibu meneteskan El-By di air, tak jarang pula Ibu menggunakan sebagaimana laiknya sabun.
#LactacydBaby Membantu Merawat Kulit Kepalaku
Gatal di bagian tubuh yang manakah yang paling membuat Ibu frustasi? Gatal di bagian kepalaku! Lebaran kemarin Ibu super frustasi karena kringet buntet menyerang kulit kepalaku. Salep resep dokter sulit diaplikasikan karena kulit kepalaku tertutup rambutku yang lebat. Bahkan Ibu berencana membotaku rambutku.
Oh, Rabb, aku malu jika kepalaku botak!
Untungnya, rencana Ibu membotaki kulit kepalaku gagal. Kardus si El-By menyadarkan Ibu jika El-By bias digunakan sebagai shampoo untuk merawat kulit kepala. Yess, kringet buntet di kepalaku berlahan hilang dan tidak meninggalkan luka.
Yeay,Ibu Bahagia dengan #BabySkinExpert-ku
Yes, siapa lagi yang bahagia dengan #babyskinexpert-ku yang mulus jika bukan ibu? Aku bebas bermain kesana kemari karena Ibu sudah menemukan sahabat setiaku. Ibu tidak lagi khawatir dengan debu-debu atau cuaca yang panas, si El-By #LactacydBaby membantu Ibu merawat kulitku yang sangat sensitif. Keluhan kringet buntet-ku sudah jauh berkurang. Jika pun muncul, tidak sampai bernanah dan menimbulkan luka semenjak Ibu menggunakan #LactacydBaby sebagai sahabatku pada saat mandi.
Yang paling penting, Ibu tidak lagi kelewat galau karena terus-menerus dituduh tak becus merawatku.
William Giovanni
Ada kalanya saya ikutan sebal dengan orang yang “menjudge” ibu yang tak bisa mengurusi anaknya, pastinya ibu akan berupaya yang terbaik untuk anaknya.
Urusan gatal pun bisa diatasi LactacydBaby dengan mudah ya, terlebih aman juga bagi kulit.
widut
Hihihihi, iya, ini gampang tinggal tuang-tuang. 😀
hariekhairiah
Semua salah emak, anak sakit salah emak, anak gatal salah emakm dilema jadi emak yang selalu disalahkan, untuk sekarang ada lactacybaby jadi resah emak jadi berkurang
widut
#semuasalahemak. :p
Rhoshandhayani KT
uwaaaaaa
aku kira lactacyd cuma buat dewasa doang
ternyata ada juga buat baby
bagus ya ternyata
ntar aku rekomendasikan ah ke saudaraku
usianya memang cocok banget pake lactacyd
widut
Hihihi, aku awalnya juga taunya lacacyd herbal itu. :d
Pujiaman
Hahahaah… Terbaawa suasana aku jadinya. Ketika ku baca, ada saja….
Seolah penulis ini ketika masih dlm kandungan tahu semua.
Hahahaa
widut
Wkwkwkwkwk, janin ajaib. :v
unggulcenter
Aku suka tulisan yang bertutur mengatasnamakan anak seperti ini. Karena terselip, cinta, doa dan harapan.. smoga ngga hanya soal merk/brand yang diingat si anak, tapi kasih sayangnya itu loh yang keren dari seorang ibu!
widut
Aaaamiiinnn. Doanyaya,Om.
Marfa
Hihi lucu seperti diceritakan sama si Adek 😀 Lactacyd mengerti banget dengan omongan-omongan yang bikin sensitif seperti kulit ajah, huhu 😀 stay strong Mom! Kibaskan dengan wangi Lactacyd, yeah XD
widut
Wkwkwkwk, kibaskan dengan wangi lactacyd. :v
ruziana
untung anak sy kulitnya ga sensi
soalnya sy termasuk ibu parnoan
ada bentol dikit dah sibuk googling apa penyebab dan solusinya heheeh
paling untuk merawat kulitnya…pake rangkaian perawatan bayi standar
widut
Hahaha, aku pun aslinya panikan, Mbak. 😀
Mita
Urusan gatal tuh emang paling-paling ya. Soalnya bawaannya tuh pingin digaruk, padahal digaruk malah memperparah kulit aja 🙁
Aku sd pernah tuh kena cacar, yaampun rasanya enggak nyaman banget deh. Ada kali seminggu aku libur mandi. Bener-bener enggak boleh mandi, sekalinya mandi mesti pake air anget+PK atau air rebusan daun jarak gitu.
Dan sedih ya orang-orang masih seneng pada judge emaknya ketika anaknya sakit tuh. Hiks.
Aku juga baru tau kalo lactacyd ada juga yang buat baby, bisa buat perawatan bayi ya. Nanti ketika aku udah berumah tangga dan punya anak, kayaknya aku mesti siap sedia Lactacyd Baby ini deh ya
widut
Must have banget ini, Mbak. Daripada disuruh ngrebus daun siihdll itu mending langung tuang lactacydbaby 😀
lendyagasshi
Panggilannya sama kaya kaka aku, Nang…
Lactacyd Baby alhamdulillah….andalan banget bikin kulit bayi kemabli normal.
Aku juga dulu ngalamin sakit kulit yang unik pada anak keduaku, mba Wid…lalu alhamdulillah dikasih tau tetangga pakai Lactacyd sabun cair.
Hanya 2 kali mandi ((alhamdulillah)) mulai ada perubahan. Dan berangsur-angsur membaik.
Terima kasih, Lactacyd…
widut
Hihihi, anak mbak Lendy kulitnya sensitif juga? Ini aku sampe stress nyari penyebabnya. 😀
jiah al jafara
Ponakanku jg kena gatal, ada yg kulitnya sensitif juga. Jadi pengen nyoba pakaiin mereka Lactacyd. Kasian juga pas mereka nangis2 gara2 gak mau dikasih salep
widut
Si K kalo dipakein salep histeris.:D
Nurul Fitri Fatkhani
Jadi emak itu, gak boleh sakit, gak boleh salah. Anak sakit pun, emak yang disalahin, padahal emak kan juga manusia, ya, kan? Seperti cah lanang yang kulitnya sensitive, bukan salah emaknya, tapi memang bawaan lahir, ya…
widut
Hahahaha,emak-emak memang harus strong disalahin mulu. 😀
Bela
Doohh kalo kulit sensitif tuh pasti bikin resah dan khawatir banget. Untungnya ada lactacyd baby, bisa jadi penolong untuk kulit sensitif bayi
widut
Iya, Kak. Stres nyari penyebabnya juga. Hiks
tukangjalanjajan
bisa direkomendasikan untuk emak yang punya kulit anak sensitif. sepertinya bisa diguinakan sehari hari dan mudah dibawa kemana mana nih. mantep
widut
Buat ado juga boleh. 😀
Oky Maulana
wkwkwkk untungnya kulit aku dari bayi ampe gede gak aneh2, jadi aman2 aja
widut
Hahahaha, awas lho ntar kalo punya anak yang kulitnya sensitif.:P
April Hamsa
Penasaran bentuknya “dina bengle” kyk apa. Aku baru dengar nama itu mbak.
Kaalu rendaman daun sirih itu ibuku jg pernah menyarankan tapi kan gak praktis ya.
Kalau pakai lactacyd lbh praktis.
Anak2ku kebetulan kalau cuaca panas suka biang keringat dan aku mandiin pakai lactacyd ini, sejak baby sih makainya 😀
widut
Ada yang nyebut dlinga,ada yang nyebut dina. Hihihihi. Pan kapan kupoto ya. 😀
Dikki Cantona Putra
Hemmm,, kulit bayi memang sangatlah sensitif banget sih apalagi klo sembarangan diolesin bisa bisa mah jadi alergi tuh. Hemm, baru tau lactacydbaby ini solusi dari kulit sensitifnya bayi dan baik untuk bayi mba.
Bisa direkomendasikan nih
widut
Buat kado temen-temen yang punya bayi deh. 😀
duniabiza
Wah nang nang. Mereka belum tahu saja siapa ibumu. Dia wanita kuat dan perkasa. Dia yang menaklukkan suara2 miring di sekitar. Nang. Dan sungguh ibumu sangat menyayangimu. Terlebih karena ia tahu Lactacyd adalah solusi utama masalah kulitmu.
Btway Nang. Aunty masih sedikit ragu apa itu Dina Bangle. Penasaran ingin melihatnya. Kelak bila kira bertemu, kamu kaish unjuk ya seperti apa rupanya. Good luck Nang. Sampaikan pada ibumu. Aunty terpikat dengan tulisannya.
widut
Nanti kubilang Ibu bawa dina bengle kalo ketemu onty yaaa. 😀
Timo
Jd inget dulu pas kecil pernah keringet buntut. Dulu mana ada lactacyd baby gini, yg ada ya uda diksh bedak deh. Haha.
widut
Ini malah nyebutnya kringet buntut. 😀
Andhikamppp
Saya belum pernah nih pake produk ini untuk anak.
Bisa kayanya saya kasih tunjuk istri untuk jadi pertimbangan 🙂
widut
Harus dicoba, Kak.:)
Dini Rahmawati
Iya ya Nang, kalau kamu nangis itu mau cerita sesuatu kok ya, Bude juga taunya rewel. Semoga kulitmu baik baik aja ya sekarang dan seterusnya. Bude juga sedih kalau mbak Sofi gatal gatal kaya kamu, Nang.