Sejak dulu, aku bukan perempuan yang sempat memakai aneka macam make up. Boro-boro ber-make up ria, waktuku habis untuk membaca segala macam ketertinggalan materi. Ketika teman-teman saat kuliah sibuk dengan ritual make up selepas sholat, aku sibuk menulis di hp jadul, kadang sibuk membaca novel. Aku merasa cukup dengan merapikan jilbab. Kalau sempat, memakai celak.
Saat SMP, sebagaimana mbak Ran, aku hanya sempat memakai handbody agar kulitku tidak kering kayak kulit badak. Lah, gimana, aku harus jalan sampai jalan raya kuranglebih 15 menitan kalau jalan cepat. Saat musim kemarau, jika lupa memakai handbody, kulitnya jadi na’udubillah, apalagi aku belum istiqomah berjilbab saat itu.
Baca Juga Coretan mbak Ran: Mengenal Make Up Pertamakali
Saat itu aku berfikir, aku akan mulai belajar dandan kalau sudah punya suami kelak. Tetapi, barangkali Robbuna tahu jika aku nggak pinter dandan, Dia mengirimkan seorang abah K yang nggak suka istrinya bermake up ria. Boro-boro memakai bedak, pensil alis, maskara dan bolokurowonya saat bepergian keluar, saat berada di rumah pun beliau nggak berkenan.
Masih melekat kuat kenangan saat wisuda. Tanpa berbincang serius dengan abah K, aku memutuskan untuk ke salon, untuk apalagi jika bukan untuk dandan. Kupikir, abah K bakal maklum, toh lagi wisuda. Maka, pagi-pagi aku melipir ke salon, pulang dari salon abah K lempeng saja, nggak komen macam-macam.
Tetapi, oh Robbuna, abah K sama sekali tidak tertarik untuk mengabadikan momen wisudaku. Karena satu dan lain hal, terutama karena kami kebingungan adik-adik ngilang diantara kerumunan di kampus, planning untuk foto studio gagal total berganti dengan kepanikan mencari keberadaan adik-adik. Apalagi cuaca sangat panas dan si K mulai rewel. Yak, daku nggak punya dokumen wisuda pribadi. Huks!
Sesampainya di rumah, abah K tetiba menyuruhku untuk langsung mandi dan membersihkan make up sembari berbisik, “Aku wedi.”
Aku melongo! Dalam waktu yang sama, aku pun tak bisa menahan tertawa. Hahahaha. Ya Salammm, Jangan-jangan ketiadaan dokumentasi pribadi karena abah K tidak berkenan melihat wajahku yang glamor? apakah ini namanya kualat dengan suami? :p
Boro-boro bermake up ria saat mau keluar, menunggu aku merapikan jilbab segiempat pun beliau komen panjang-pendek; kelamaan. Apalagi sekarang ada si K, beh, riweuh yeaaaa, baru ditinggal memakai peniti di jilbab si K sudah melesat ke kamar mandi saat abahnya sedang sibuk membereskan alat perang ngoding untuk disimpan kembali sebelum pergi.
Maka, sekarang aku memilih untuk menurunkan standar kepantasan penampilan, yang penting rapi dan wangi sabun mandi. Tetapi, aku tidak bisa mengesampingkan perawatan kulit. Sadar diri jika kulit yang jarang jerawatan ini adalah amanah yang musti dijaga baik-baik, plus, diniatkan agar senantiasa cantik di hadapan suami sampai sehidup sesurga. 😀
Perawatan Simpel ala WiDut
Poin perawatanku hanya menjaga kelembapan kulit dan meminimalisir bau tak sedap. Biar nggak kering-kering amat, nggak bau keringat amat, apalagi di musim kemarau seperti sekarang. Berikut beberapa perawatan yang kupakai,jangan nanya kenapa nggak pakai foundaion, nggak sempat. Hahaha.
- Sabun Muka
- Lipgloss
- Day and Night Cream
- Pewangi
Ketika Wajah Kumus-kumus dan Badan Nggreges
Wajah kumus-kumus dan badan nggreges menjadikan wajah terlihat tidak semangat dan pembawaannya seperti tak terawat. Padahal mah memang sedang malas ngerawat. Hahaha. Kalau sedang di fase ini, biasanya aku memutuskan untuk segera mandi keramas menggunakan air hangat plus-plus. Plus-plua apa? Plus air rendaman sirih dan garam. :p
Yak, biasanya aku merebus sirih terlebih dahulu, baru mencampurkan dengan air dan garam hingga sehangat kuku. Setelah mandi, perlahan tubuh dan wajahk bugar kembali. Ini berefek ke psikis juga, lhoh. Jadi, aku juga melakukan ritual ini setiap negara api menyerang, eh, badmud melanda.
Apakah kamu nggak kesel dengan abah K karena dilarang dandan, Dut? :p
Ah, abah K nggak pakai jurus ekstrem melarang, sih. Cuma terlihat tidak berkenan saja, dan aku enjoy menjalaninya karena pada dasarnya aku nggak sregep memakai aneka make up. Bhuahahaha.
arinta adiningtyas
Haahaha, Mas Yopie ngga bilang wedi atau takut sih, cuma kalau bibirku mengkilap karena lip gloss, dia bilang kayak habis minum minyak. Ya Allah, gagal cantik. 😀
Rani R Tyas
Hahahaha.. entah kenapa aku juga kudu ngakak pas bagian “wedi”nya 😀
Rahayu Pawitri
eh ciyus itu rebusan daun sirih bisa buat mandi? baru tahu aku. Opo nggak pedes mbak kalau buat cuci muka?