Baloeng Gdajah, angkringan tengah sawah dengan view persawahan dan deretan bukit-pegunungan menarik perhatianku karena fasilitasnya yang terbilang sangat lengkap, termasuk fasilitas untuk anak-anak. Baloeng Gadjah terhitung tempat nongkrong yang ramah anak. Terletak di tengah persawahan, Baloeng Gadjah menjadi alternatif tempat nongkrong di kala suntuk dengan deadline-deadline pekerjaan.
Baloeng Gadjah berada di Tuntang. Letaknya beneran di tengah sawah, enggak terjangkau angkutan umum. Jalannya cukup lebar untuk di akses menggunakan motor, namun bagi yang menggunakan mobil harus hati-hati karena hanya muat satu mobil saja. Jangan khawatir tentang parkiran, parkiran di Baloeng Gadjah luas dan rapi.
Fasilitas Ramah Anak di Baloeng Gadjah
Sejak mempunyai anak, aku lebih selektif ketika memilih tempat nongkrong. Kupastikan dulu apakah tempat nongkrong-nya ramah anak atau tidak. Kafe-kafe dengan banyak printilan yang terlihat mahal kuhindari. Disamping khawatir bocah enggak nyaman, juga khawatir nambah budget ketika ada barang-barang yang rusak. Hahaha.
Baloeng Gadjah mengusung konsep angkringan hommy. Ada dua jenis tempat makan yang disediakan; meja kayu panjang dengan kursi kayu panjang dan meja kayu panjang lesehan. Tempatnya cukup luas dan terbuka, tidak ada gap seperti tangga tinggi yang bisa membahayakan balita.
Aku memilih untuk makan di tempat lesehan. Kevin asik bermain perosotan dan ayunan. Kadang kala ia juga asik naik turun dinding pembatas angkringan. Tidak perlu khawatir mengganggu pengunjung lain karena Baloengan Gadjah tempatnya luas.
Disediakan kit melukis/ mewarnai dengan cat air. Untuk kit mewarnai dengan media styrofoam yang boleh di bawa pulang kita cukup membayar 15k. Hanya saja, cat air yang disediakan bagi si K kurang banyak. Sepertinya bisa sih minta lagi, cuma si K kadung bad mood karena cat airnya kurang.
Tidak perlu khawatir bagi yang mempunyai batita, Baloengan Gajah menyediakan high chair yang bisa digunakan untuk tempat duduk bayi selama ibunya menikmati makan. Ibu-ibu yang enggak punya support system yang bisa menggantikan mengasuh bayi ketika makan pasti terbantu banget dengan adanya high chair di Baloeng Gadjah ini.
Sayangnya, pilihan makanan yang ramah anak cukup terbatas. Meskipun begitu, ada jennag dalam deretan menu jajan di Baloeng Gajah sudah cukup untuk memanjakan lidah bayi yang baru MPASI. Paling-paling sih deretan jajan pasar yang enggak pedas. Bagi yang keluarganya menganut menu MPASI sehat tanpa gula dan garam, better bawa jajan dari rumah untuk si bayi.
Menu Baloeng Gajah, Choose your Favorite One!
Menu Baloeng Gajah termasuk sangat lengkap untuk ukuran angkringan maupun kafe. Laiknya di angkringan, menu-menu di Baloeng Gadjah disajikan secara prasmanan. Cukup lengkap menunya, dari bakaran sampai sup balungan. Dari jajan pasar sampai susu segar. Bahkan tersedia cendol dawet segala.
Sayangnya, untuk bakar-bakaran, Baloeng Gadjah mempersilakan pelanggannya untuk membakar sendiri di tempat yang telah disediakan. Sebagai tim mager-mager club, aku malas. Hahahaha. Remvong ngurus bocah, Cyn, baru nyalain pembakarannya anak-anak dah rewel.
Menu di Baloeng Gadjah bolehlah 3.5 dalam 5 skala. Mungkin karena terlalu banyak menu sehingga aku belum ketemu yang spesial. Kayaknya butuh waktu lama untuk mencicipi semua menu yang ada di Baloeng Gadjah. Menu bakar-bakarannya ya seperti angkringan pada umumnya, hanya lebih komplit dan bervariasi. Jangan lupa mengambil sambel ketika mengambil nasi bakar, nasi uduk, karena default nasi bungkusnya enggak pedes. Dari menu yang kupesan kemaren, Sup Balungan adalah menu yang paling favorit.
Harga menu-menu di Baloengan Gadjah levelnya level kafe. Hehehe, enggak bisa dibilang murah seperti angkringan pada umumnya. Tetapi, ya masih ramah kantong jika dibandingkan dengan Kafeole atau Kafe Go. Poin plusnya, kita bisa mengambil sendiri sesuai porsi kita dan enggak khawatir mubadzir atau kekurangan.
***
Overall, Baloeng Gadjah cukup rekomended untuk kumpul-kumpul bareng rombongan dan menikmati pemandangan sawah yang sejuk. Enggak rekomended datang saat siang terik karena di tengah sawah panasnya nendhang. Enaknya datang di sore atau malam hari. oilet dan mushola juga tersedia di Baloeng Gadjah, jadi kalo anak kebelet enggak perlu panik. Nongkrong lama pun enggak perlu risau karena bisa sholat di Baloeng Gadjah.
Satu saja pesanku; jangan datang bareng rombongan dengan kantong yang ngepres. Ekspektasi tentang angkringan yang murah-meriah harus di buang jauh-jauh.