Mengajukan pinjaman uang secara online belakangan ini terlihat seram, ya. Enggak jarang kita temukan curhatan orang terkait pinjaman online, terutama orang yang mendapatkan broadcast karena dijadikan sebagai kontak darurat di dalam akun peminjamannya.
Baik online maupun offline, meminjam uang harus terukur, jeli dan bertanggungjawab. Terukur apakah benar-benar darurat meminjam uang, jeli memilih platform peminjaman, bertanggung jawab terhadap pinjaman yang telah diambil.
Contents
Mengukur Kedaruratan Pinjam Uang
Wasiat turun-temurun agar tidak terjebak dalam piutang yang membuat hidup tidak tenang; jangan meminjam uang untuk menuruti gaya hidup. Gaya hidup enggak ada habisnya. Gadget akan terus upgrade, perusahaan otomotif akan terus mengembangkan spek mobilnya, model rumah akan terus berbenah, kebutuhan lifestyle akan terus berkembang.
Ada kalanya trend yang berkembang tidak sejajar dengan penghasilan yang kita dapat. Enggak perlu memaksakan diri untuk mengikuti trend jika penghasilan kita tidak cukup untuk mengikuti itu semua. Urip mung sak dermo nglampahi. Meminjam uang untuk menuruti gaya hidup laksana mendatangi sebuah perangkap.
Lantas, kasus seperti apakah yang termasuk dalam kedaruratan meminjam uang?
Meski aku berprinsip sebisa mungkin menghindari pinjam uang, tetapi beberapa kali aku mendapati kasus mau tidak mau harus meminjam uang. Kasus-kasus yang pernah kualami antara lain;
Beli piranti kerja produktif
Piranti kerja yang rusak akan menghambat produktifitas, dimana kedepannya akan mempengaruhi besarnya penghasilan yang didapat. Misalnya, seorang programmer dengan piranti kerja laptop sebagai piranti kerja utama. Ketika laptop tiba-tiba tidak ada harapan untuk di-service, mengajukan pinjaman untuk membeli laptop bisa dijadikan sebagai pilihan jalan keluar. Besaran cicilan yang harus dibayar adalah biaya modal dalam bekerja.
Biaya Rujukan Melahirkan
Lima tahun yang lalu, keadaan ekonomi kami belum sebaik sekarang. Branding abah K sebagai programmer belum terbentuk. Tabungan hanya cukup untuk melahirkan di puskesmas. Ternyata, ada kejadian luar biasa yang mengharuskan aku dirujuk ke rumah sakit saat itu juga. Sebagai suami, abah K memutuskan untuk langsung rujuk dan memikirkan biayanya setelah si K lahir dengan selamat.
Ukuran kedaruratan setiap orang berbeda, selalu pertimbangkan masak-masak apakah kamu membutuhkan pinjam uang atau belum.
Memilih Platform Peminjaman
Ada yang pernah renggang hubungannya karena meminjam uang? Biasanya, orang yang meminjam segan untuk meminta perpanjangan waktu ketika belum memungkinkan membayar pinjaman dan yang meminjamkan uang segan tidak menagih, hal ini rawan merenggangkan hubungan yang telah terjalin.
Jika meminjam uang ke saudara, teman atau orang lain, selalu kabarkan jika keadaan belum memungkinkan untuk membayar pinjaman ketika jatuh tempo agar tidak membuat hubungan renggang.
Kadang meminjam melalui platform peminjaman menjadi pilihan yang lebih baik daripada meminjam kepada orang lain tanpa kesepakatan di atas hitam dan putih karena meminjam melalui platform memaksa kita untuk bertanggung jawab penuh dan tidak menyepelekan pinjaman.
Jeli Memilih Platform Peminjaman
Fintech Lending ilegal sangat meresahkan. Enggak hanya bunga dan denda yang gila-gilaan, tetapi juga cara menagih yang tidak manusiawi dan sangat meresahkan. Pastikan jeli memilih platform peminjaman, berapa banyak bunganya, berapa besar dendanya, dan tidak lupa, apakah fintech lending ini sudah terdaftar dalam OJK atau belum.
KTA di CekAja, Layanan Fintech Legal Terdaftar OJK
CekAja bisa menjadi pilihan untuk meminjam uang. Layanan Kredit Tanpa Agunan (KTA) yang telah tercatat di dalam OJK, dimana CekAja diawasi aktifitasnya oleh lembaka Otoritas Jasa Keuangan, bisa diajukan secara online.
Layanan Kredit Tanpa Agunan (KTA) CekAja menawarkan pinjaman dengan mulai bunga 0.65% dan tempo cicilan beragam yang bisa disesuaikan dengan kemampuan bayar nasabah. Pengajuan pinjaman tanpa jaminan ini dilakukan secara online dengan syarat yang tidak ribet.
Ada tiga syarat wajib untuk nasabah yang ingin mengajukan pinjaman KTA di CekAja; WNI, berusia 21-55 tahun dan memiliki penghasilan minimal 2.5 juta dengan dokumen yang harus disiapkan sebagai berikut:
- Fotokopi KTP, kartu keluarga, dan surat nikah (jika sudah berkeluarga)
- Fotokopi NPWP pribadi/SPT PPh 21
- Cetak rekening tabungan selama 3 bulan terakhir
- Surat keterangan kerja dan slip gaji asli
- Tagihan kartu kredit terakhir (jika memiliki)
- Salinan SIUP, TDP, dan NPWP perusahaan (untuk perusahaan/wiraswasta)
- Salinan izin praktik profesional
- Salinan laporan keuangan (perusahaan/wiraswasta)
- Materai
Baca dengan Teliti Kesepakatan Pengajuan Kredit
Selalu pastikan sudah membaca kesepakatan pengajuan kredit. Berapa lama masa cicilannya, berapa besar bunga dan cicilannya, apa konsekuensi jika terlambat membayar. Apakah berupa denda atau sanksi tertentu. Apakah bunganya flat atau tidak. Apakah ada penalti jika melakukan pelunasan di awal.
Bertanggung Jawab dengan Pinjaman yang Telah Diajukan
Setelah mengajukan kredit dalam bentuk apapun, sebagai nasabah harus bertanggung jawab dengan pinjaman yang telah diajukan. Pastikan untuk membayar cicilan sesuai dengan jumlah dan tempo yang telah disepakati. Jika sedang ada masalah darurat yang membuat terpaksa tidak bisa membayar angsuran, segera hubungi platform dimana meminjam uang agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Jadilah peminjam yang bertanggungjawab, bertanggungjawab dalam mempergunakan pinjaman juga bertanggungjawab dalam melunasi pinjaman sesuai yang telah disepakati. Untuk info lebih lanjut tentang KTA di CekAja bisa mengunjungi https://www.cekaja.com/kredit-tanpa-agunan.