Investasi kini menjadi salah satu cara banyak orang untuk mengamankan keadaan finansialnya. Ada banyak instrumen investasi yang tersedia, salah satunya ialah reksadana. Banyak orang memilih reksadana sebagai instrumen investasinya, karena sangat mudah dilakukan bagi siapa pun.
Investasi reksadana bisa dilakukan dengan menggunakan smartphone. Selain itu harga minimal untuk pembeliannya juga sangat terjangkau. Kemudahan ini tentu saja membuatnya semakin populer dan banyak orang mengejar keuntungan darinya.
Jika kamu pernah mendengar reksadana, pastinya penasaran seperti apa investasi reksadana. Berikut ini penjelasan singkat mengenai reksadana yang bisa kamu jadikan referensi sebelum mulai berinvestasi.
Mengenal tentang Investasi Reksadana
Reksadana secara umum merupakan sebuah produk investasi yang dijadikan instrumen pengumpulan dana dari banyak investor (mutual fund). Dana yang dikumpulkan ini nantinya dikelola oleh Manajer Investasi (MI) dalam berbagai bentuk produk investasi. Manajer investasi merupakan seorang pengelola dana yang digunakan untuk memanfaatkan produk investasi lainnya. Jenis saham reksadana yang ada seperti obligasi, pasar uang, dan deposito.
Untuk risiko sendiri, reksadana memiliki risiko yang relatif rendah karena pembagiannya dilakukan ke banyak instrumen. Hal ini akan menyelamatkan dana yang kamu investasikan apabila di salah satu instrumen mengalami penurunan. Karena dana yang dikelola oleh Manajer Investasi ditempatkan di banyak tempat.
Kamu juga bisa memulai investasi reksadana dengan minimal pembelian yang terjangkau, yakni Rp 10.000 saja di Bmoney. Aplikasi yang mudah digunakan untuk mulai berinvestasi reksadana.
Bagaimana Reksadana Bekerja?
Keberhasilan dan keuntungan dari investasi reksadana dipengaruhi oleh dua faktor. Pertama adalah investor dengan kepemilikan dana. Kedua yakni Manajer Investasi yang mengelola dana ke dalam banyak instrumen lainnya. Kamu juga harus mengetahui tentang Nilai Aktiva Bersih (NAB), yakni jumlah dana dalam reksadana yang dikelola oleh Manajer Investasi.
Selain mengetahui NAB dan manajer investasi, kamu juga perlu mengetahui cara kerjanya. Berikut urutan cara kerja investasi reksadana.
1. Kamu sebagai investor menginvestasikan dana.
2. Memilih jenis reksadana yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan.
3. Dana yang dikumpulkan akan dikelola oleh Manajer Investasi.
4. Manajer Investasi akan mengelola dana yang dikumpulkan ke dalam banyak instrumen investasi. Pembagian tersebut sudah sesuai dengan kesepakatan antara nasabah dengan manajer investasi.
5. Kamu sebagai investor akan mendapatkan laporan tentang kinerja produk investasi yang dibeli.
Keuntungan Investasi Reksadana
Investasi reksadana menjadi salah satu yang paling diminati saat ini. Hal ini bukan tanpa alasan karena memberikan banyak keuntungan. Berikut keuntungan yang bisa kamu dapatkan dari reksadana.
- Modal yang Terjangkau
Modal untuk memulai investasi reksadana tergolong sangat terjangkau. Hal ini juga menjadi alasan banyak pemula yang memilihnya sebagai produk investasi terbaik.
- Dana Dikelola oleh Manajer Investasi
Manajer Investasi sebagai pengelola keuangan menjadi jaminan keuntungan pada produk investasi reksadana. Pengalaman dan profesionalisme yang sudah mahir tentu menjadi alasan reksadana akan dikelola dengan baik dan tepat. Selain itu, kamu akan mendapatkan laporan kinerja pada produk investasi yang dijalankan.
- Laporan Investasi yang Detail
Laporan kinerja pada investasi yang dipilih akan diberikan dengan detail. Manajer investasi memberikan laporan terperinci tentang kinerja instrumen investasi setiap satu periode. Melalui laporan ini kamu bisa melihat kinerja produk, portofolio reksadana, dan nilai aset.
- Risiko Rendah
Investasi reksadana memiliki risiko yang relatif rendah dan lebih aman dibandingkan dengan instrumen lain. Hal ini karena dana yang terkumpul dikelola oleh manajer investasi yang sudah mahir di bidangnya.
- Mudah Dibeli
Reksadana kini menjadi instrumen investasi yang sangat mudah dibeli. Kamu bisa menggunakan aplikasi online dan tanpa biaya tambahan. Sehingga investasi bisa dilakukan kapan saja melalui smartphone.
Jenis-Jenis Reksadana
Untuk memulai investasi di reksadana, kamu juga perlu mengetahui jenis reksadana dan risiko serta keuntungannya. Setiap jenis memiliki keuntungan dan kerugian yang harus dipahami. Berikut ini jenis-jenis reksadana terbaik yang bisa kamu beli.
- Reksadana Pasar Uang
Reksadana pasar uang merupakan investasi yang penempatannya pada instrumen pasar uang. Jangka investasinya relatif singkat, kurang dari satu tahun. Contoh dari investasi pasar uang seperti Surat Berharga Pasar Uang, Sertifikat Bank Indonesia, deposito berjangka, dan sebagainya.
Keuntungannya pasti dan hampir tidak ada risiko. Namun keuntungan yang didapatkan relatif sedikit karena jangka waktu yang singkat.
- Reksadana Saham
Reksadana Saham adalah dana yang ditempatkan Manajer Investasi pada portofolio saham sekurang-kurangnya 80 persen. Saham yang fluktuatif menjadikan jenis reksadana ini memiliki risiko yang cukup tinggi. Keuntungannya juga relatif tinggi, sehingga cocok untuk kamu yang ingin mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat.
- Reksadana Pendapatan Tetap
Reksadana jenis ini mirip dengan reksadana pasar uang, perbedaannya ada pada penempatan saham, yakni pada efek surat utang. Keuntungan dari saham ini relatif lebih rendah dengan risiko yang juga rendah. Saham ini bisa menjadi solusi investasi jangka panjang dengan akumulasi keuntungan yang cukup.
- Reksadana Campuran
Reksadana Campuran merupakan gabungan reksadana dari obligasi dan saham. Untuk keuntungannya sendiri relatif tinggi karena berada pada dua jenis saham. Risikonya juga cukup tinggi karena satu saham dengan lainnya memiliki fluktuasi yang tinggi.
Itulah hal-hal dasar yang sekiranya perlu kamu ketahui sebagai investor reksadana pemula. Kini, kamu dapat dengan mudah melakukan investasi reksadana melalui BMoney, yang merupakan platform investasi persembahan BukaLapak. Cek BMoney sekarang juga untuk informasi lebih lengkapnya.