E-commerce sudah menjadi salah salah satu hal yang dilirik pengusaha untuk penjualan produk. Sebelum membangun e-commerce, ada hal yang harus dipertimbangkan dalam membuat e-commerce agar e-commerce yang dibangun enggak sekedar bangga-banggaan. EH, gimana?
Enggak dipungkiri, brand yang mempunyai website lebih terpercaya dibandingkan brand yang belum mempunyai website. E-commerce enggak sekedar sebagai tempat untuk menjual produk, e-commerce juga bisa kita gunakan sebagai branding brand untuk meningkatkan trust atau kepercayaan konsumen dan calon ke konsumen terhadap brand kita.
Enam tahun mendampingi abah K dalam memberikan layanan website developer, termasuk e-commerce, emak K mendapati jika membangun website e-commerce untuk sebuah produk tidak bisa disamaratakan untuk semua brand penjualan. Ada beberapa pertimbangan yang harus dilakukan, apakah brand kita membutuhkan e-commerce dengan fitur lengkap ataukah hanya membutuhkan landing page sebagai pembangun branding serupa company profile.
Contents
Identifikasi Kebutuhan Website sebelum Membuat E-Commerce
E-commerce mempunyai banyak fitur, dari cara order, pengiriman, hingga cara bayar. Memutuskan untuk membuat e-commerce tidak semudah memutuskan akan menggunakan theme e-commerce yang mana. Beda produk, beda pembuatan, beda pengiriman, beda pula jenis e-commerce yang dibangun.
Setidaknya ada beberapa kebutuhan yang harus dipertimbangkan apa saja yang akan dibangun di dalam website kita:
- Apakah kita membutuhkan website untuk transaksi seperti transaksi di marketplace ataukah hanya membutuhkan website untuk menampilkan produk-produk yang kita hasilkan.
- Jika membutuhkan website untuk transaksi aktif, apakah kita membutuhkan kalkulasi pengiriman dengan menggunakan berat, volume ataukah ada kriteria lain untuk penghitungan pengiriman.
- Apakah transaksi hanya berlangsung di website ataukah kita membutuhkan interaksi langsung dengan customer. Interaksi langsung seperti apakah yang akan kita support, apakah menggunakan live chat, WhatsApp, Telegram atau email.
- Pembayaran seperti apa yang akan kita gunakan dalam transkasi. Apakah customer harus transfer ke rekening kita ataukah menggunakan bantuan Payment Gateway atau bahkan melayani Cash On Delivery (COD).
Konsultasikan dengan Website Developer Tepercaya sebelum Membuat E-Commerce
Setelah mengidentifikasi kebutuhan seperti apa yang akan kita jadikan sebagai layanan di website, segera konsultasikan ke website developer tepercaya. Emak K anjurkan untuk mencari review website developer yang enak diajak berbincang dan konsultasi karena tidak sedikit website developer yang tidak mengedukasi, sehingga e-commerce yang kita bangun menjadi sisa-sia dan jauh panggang dari api.
Bicarakan dengan website developer, platform apa yang akan digunakan untuk menunjang pengembangan website e-commerce yang kita rancang. Apakah bisa ditunjang dengan blogspot, wordpress self hosted ataukah harus membuat sendiri menggunakan team website developer.
Bagi yang menginginkan e-commerce dengan transaksi aktif langsung di website namun budget terbatas, meungkin bisa menggunakan WordPress Self Hosted dan membeli theme e-commerce yang sesuai dengan jenis produk yang akan kita jual. Pembuatan e-commerce menggunakan WordPress Self Hosted jauh lebih hemat dibandingkan harus membangun dari awal bersama team developer.
Gunakan Landing Page untuk Membangun Brand dan E-Commerce dalam Satu Kali Kayuh
Bagi kamu yang ingin membangun branding perusahaan, gunakan landing page untuk meningkatkan kepercayaan konsumen dan calon konsumen yang berkunjung di website. Landing page memungkinkan untuk menampilkan profil brand sekaligus e-commerce dalam satu layar maya dengan tampilan yang mencerminkan image brand.
Cara membuat landing page enggak sulit sekalipun untuk orang awam. Jika kita terbiasa mengedit gambar di platform pembuat gambar, meme, mengedit landing page bukan lagi sesuatu yang asing. WordPress Self Hosted maupun Wix sudah menyediakan fitur pembuat landing page yang bisa kita gunakan dengan gratis. Jika kita menginginkan fitur yang lebih canggih bisa membeli plugin Elementor atau membeli lisensi tema Divi di WordPress Self Hosted yang sudah menyediakan ratusan template landing page, sehingga kita tidak perlu membangun dari awal.
Pertimbangkan Kebutuhan Kapasitas Hosting untuk Membuat E-Commerce
Dibandingkan website biasa, e-commerce membutuhkan kapasitas hosting yang lebih besar. Bahkan jika e-commerce mendapatkan kunjungan trafik tinggi dengan transaksi aktif, e-commerce membutuhkan upgrade layanan cloud ke tingkat VPS, hosting enggak cukup lagi.
Trafik tinggi yang emak K bahas disini sangat dipengaruhi oleh fitur e-commerce. E-commerce yang fiturnya komplit, termasuk payment gateway tentu saja source website nya lebih berat dibandingkan e-commerce yang tidak ada payment gatewaynya.
Salah satu website penjualan sayur dari Bandungan yang emak K kelola, untuk trafik dengan transaksi aktif 50 transaksi dan 1000 pageview dalam sehari membutuhkan VPS dengan RAM 4GB dan memori 40GB. Jadi kita perlu mempertimbangkan seberapa banyak transaksi aktif yang kemungkinan mampir di website e-commerce kita.
Tidak perlu berkecil hati jika transaksi e-commerce atau landing page kita tidak banyak dan budget untuk branding di udara tidak besar, Niagahoster menyediakan berbagai layanan hosting yang bisa disesuaikan dnegan kebutuhan. Dari unlimited hosting untuk website dengan kebutuhan memori dan RAM yang kecil hingga Cloud VPS yang mampu menampung trafik besar.
Jadi, kita bisa menyesuaikan sewa penyimpanan di Niagahoster sesuai dengan kebutuhan website kita. Ntar ketika website dan permintaan akses semakin tinggi, kita tinggal upgrade ke kapasitas penyimpanan yang lebih besar di Niagahoster. Sssst, Niagahoster sampai sekarang masih menjadi salah satu layanan yang kami pakai, lho. Kami sudah memakai layanan Niagahoster sejak awal membangun blog, tahun 2014, seusia dengan pernikahan kami. Ehm.