Selama ini kamu tentu mengira bahwa masalah paru – paru hanya mengenai asma, pneumonia, atau TBC saja kan? Padahal organ yang satu ini juga bisa mengalami serangan dari penyakit lainnya seperti Bronkiektasis.
Bronkiektasis adalah jenis penyakit menahun dimana saluran napas menjadi lebar dan diisi oleh lendir – lendir yang berlebihan sehingga menyebabkan paru – paru menjadi lebih rentan terhadap infeksi. Coba saja kamu bayangkan apa jadinya paru – paru yang merupakan organ pernapasan kamu diisi oleh lendir – lendir yang lengket.
Kamu tentunya tidak bisa bernapas lega kan? Bronkiektasis biasanya terjadi akibat kondisi medis lain seperti pneumonia, tuberkulosis, penyakit autoimun, dan lain sebagainya. Bronkiektasis bisa dialami oleh perempuan atau laki – laki dan bisa terjadi pada segala usia.
Untuk informasi selengkapnya, berikut akan dijelaskan tanda dan gejala umum Bronkiektasis beserta diagnosis dan pengobatannya :
Tanda Dan Gejala Bronkiektasis
Tanda dan gejala umum yang dialami oleh orang dengan Bronkiektasis adalah sebagai berikut :
- Batuk berdahak dan menetap. Batuk biasanya akan terjadi selama berbulan – bulan bahkan hingga bertahun – tahun.
- Mengalami sesak napas.
- Suara napas terdengar ngik – ngik atau mengi.
- Batuk yang berdarah.
- Merasa nyeri dada. Yang dimaksud nyeri dada disini adalah pleuritic pain yaitu merasa nyeri saat menarik napas.
- Jari – jari menjadi tabuh yang ditandai dengan ujung – ujung jari menjadi bulat dan bengkak.
- Merasa kurang enak badan atau lelah.
- Merasa demam.
- Berat badan berkurang.
Selain itu, terdapat beberapa gejala dan tanda lain yang harus lebih diwaspadai, antara lain :
- Kulit dan bibir berwarna kebiruan.
- Mengalami halusinasi atau merasa bingung.
- Batuk dengan mengeluarkan darah yang sangat banyak.
- Merasakan demam tinggi lebih dari 380
- Bernapas sangat cepat lebih dari 25 kali terjadi pada orang dewasa.
- Merasa nyeri di dada yang menyebabkan sangat kesakitan saat batuk.
Apabila mengalami gejala dan tanda diatas, segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapat pengobatan.
Diagnosis Bronkiektasis
Diagnosis penyakit Bronkiektasis bisa dilakukan oleh dokter dengan menggali terlebih dahulu riwayat perjalanan penyakit serta pemeriksaan fisis yang baik. Selain itu, bisa juga dilakukan foto X-ray dada dan CT scan dada untuk membantu menegakkan diagnosis.
Kemudian, dokter juga biasanya melakukan tes lendir (sputum test) untuk mendeteksi bakteri atau penyebab lainnya yang menyebabkan Bronkiektasis. Melakukan pemeriksaan lainnya juga seperti darah lengkap dan hitung jenis berguna untuk mengetahui penyebab kondisi Bronkiektasis.
Pengobatan Bronkiektasis
Untuk pengobatan Bronkiektasis bisa dilakukan dengan terapi. Prinsip terapi Bronkiektasis adalah membersihkan lendir dari saluran napas yang bisa dilakukan dengan fisioterapi dada dan rehabilitasi paru. Selain itu, wajib juga mengatasi penyebab Bronkiektasis. Contohnya, jika penyebab Bronkiektasis adalah karena bakteri, maka dokter akan meresepkan antibiotik. Namun jika penyebabnya adalah akibat infeksi tuberkulosis, maka dokter akan memberi resep obat anti tuberkulosis (OAT) selama minimal 6 bulan. Kemudian bisa juga dilakukan pengobatan suportif seperti golongan bronkodilator, ekspektoran, dan terapi oksigen untuk meringankan gejala.
Alhasil, mengingat pengidap Bronkiektasis rentan terkena infeksi, maka sangat penting dilakukan vaksinasi seperti vaksin influenza dan vaksin pneumonia agar pengidap terhindar dari infeksi berat penyakit tersebut. Atau bisa juga dilakukan operasi pada beberapa kasus Bronkiektasis yang dipeparah dengan kondisi medis lain seperti batuk berdarah yang sangat banyak dan pengangkatan tumor.