Persoalan anak menonton memang menuai pro dan kontra. Tidak sedikit yang memilih untuk tidak memberikan tontonan apapun kepada anak dengan berbagai alasan. Disisi lain, ada pula yang membolehkan anak untuk menonton dengan syarat tertentu. Emak K sendiri termasuk orang tua yang membolehkan anak menonton karena dulu saat kecil emak K juga tim nonton kartun kruntelan rame-rame
Awalnya aku mengijinkan si K untuk menonton via laptop dengan kartun yang sudah di download, tetapi makin lama si K ternyata semakin menuntut lebih karena bosan. Ia ingin menonton online yang bisa diubah sesuka hati. Di usianya yang ke lima, aku dan abah K mulai berdiskusi terkait tontonan karena menonton via laptop membuat si K tidak menyadari dengan keadaan sekitar dan jarak pandangnya terlalu dekat.
Contents
3 Pertimbangan untuk Membeli TV
Kami mewacanakan untuk membeli TV sudah sangat lama hanya saja tidak lekas terealisi. Apalagi saat itu kami masih mengontrak dan akan berpindah-pindah, laptop masih menjadi pilihan minim resiko.
Awal bulan lalu, laptop kesayangan kami rusak tersiram air. Aku langsung berinisiatif untuk membeli smart tv karena Hada sudah mulai merangkak dan kemungkinan laptop diganggu anak bayi akan semakin besar. Ada beberapa pertimbangan kenapa kami akhirnya memilih untuk membeli tv setelah 5 tahun si K enggak difasilitasi TV.
-
Jarak Pandang Anak terhadap Layar
Jarak pandang mata anak terhadap layar menjadi pertimbangan utama karena jika si K nonton via laptop atau hape terlalu dekat. Sering banget aku mengingatkan si K untuk memperjauh jarak pandangnya.
Dengan menggunakan TV, jarak pandang mata anak ke layar cenderung stabil dan terkontrol. TV-nya aku taruh di partisi sehingga aman dari sentuhan anak dan Hada yang sedang hobi merambat.
-
Fokus Anak terhadap Tontonan
Menonton menggunakan hape atau laptop dengan jarak pandang sangat dekat membuat si K full konsentrasi setiap menonton dan enggak sadar dengan keadaan sekitarnya. Tidak jarang ia tidak menyadari jika jam menontonnya habis.
Dengan memberi jarak agak jauh dari layar, anak menjadi lebih menyadari keadaan sekitar dan tidak terlalu fokus dengan tontonan yang bisa membuat otaknya cukup tegang.
-
Membangun Kesabaran Anak
Meskipun menggunakan smart tv yang bisa memilih tontonan tanpa iklan, menonton melalui TV dan laptop/ hape cukup berbeda. Menonton melalui laptop dan hape membuat si K cukup sering berganti channel ketika mulai bosan, sangat mudah dilakukan oleh anak balita. Lain hal jika menggunakan TV, anak harus sabar menonton channel yang dipilihnya dengan pilihan yang lebih terbatas.
9 Channel Anak yang Ramah untuk Ditonton di TOP TV
Hal yang dibayangkan orang tua ketika menonton tv adalah kekhawatiran anak menonton acara televisi yang tidak sesuai dengan umurnya. Sekarang sudah jamannya TV Digital. Pemerintah pun sudah mulai menggalakkan peralihan tv analog ke digital, ada fitur parental control dimana orang tua bisa memblokir acara tv atau channel yang tidak sesuai dengan value keluarga.
Tidak terkecuali TOP TV, channel ini juga memungkinkan orang tua untuk memblokir tayangan, channel atau acara yang tidak sesuai dengan anak-anak sehingga anak cenderung aman dari tontonan yang tidak sesuai dengan usianya ketika orang tua tidak bisa mendampingi untuk menonton TV. Berikut adalah channel Anak yang ramah untuk di tonton di TOP TV:
- Cartoon Network
- MaoMi
- ZooMoo
- Toonami
- Disney XD
- MNC Kids
- Disney Channel
- Nickolodeon
- Nick Jr.
Meskipun sudah ada fitur parental control, orang tua tetap harus ikut memfilter tontonan anak, menjadi teman diskusi dalam menyaring informasi yang ditonton oleh anak sehingga anak tidak mengambil kesimpulan yang keliru.