Sebagian orang merasa bosan dan lelah kerja di perusahaan dan ingin terjun ke UMKM. Memiliki usaha sendiri memang terlihat keren dan bebas. Namun, bukan berarti memiliki usaha sendiri artinya bebas dari segala tekanan dan tinggal ongkang-ongkang kaki, berharap uang mengalir sendiri di rekening. Meskipun sudah memiliki modal yang lebih dari cukup untuk menggaji karyawan, pemilik UMKM tetap harus berfikir lebih banyak daripada saat menjadi pegawai sebuah perusahaan.
Contents
Mental yang Tangguh
Seorang pengusaha, meskipun usaha menengah kecil, wajib memiliki mental yang tangguh. Apalagi jika pertama kali membuka pasar, seorang pengusaha harus smemiliki mental yang tangguh untuk menghadapi berapapun produk yang laku. Dulu saat masih jualan di warung makan, setiap hari adalah hari-hari yang mendebarkan, menebak-nebak berapa kisaran omzet hari ini.
Mental kita diuji saat penjualan sepi. Meskipun enggak memasang target muluk-muluk, melihat begitu banyak sisa makanan yang dibawa pulang sungguh membuatku sedih. Padahal, makanan tersebut juga enggak sia-sia karena bisa kami makan sendiri atau bagi-bagi ke tetangga.
Modal dan Dana Darurat
Dana segar yang dipegang enggak cuma dana modal untuk membuka usaha saja. Seorang pengusaha, apalagi yang mengandalkan karyawan sejak pertama kali membuka pasar, harus memiliki dana darurat mencakup modal segar untuk persediaan barang dan untuk gaji karyawan. Setidaknya harus menyediakan paling enggak 6 kali kebutuhan bulanan termasuk biaya pembelian modal dan gaji karyawan.
Apabila tidak punya karyawan, maka harus menyediakan dana darurat untuk keperluan keluarga. Hal yang paling menantang ketika memulai usaha adalah membuka pasar, apalagi jika kita benar-benar baru dan belum mempunyai pengalaman sebagai pengusaha sebelumnya.
Inovasi
Pengusaha wajib memiliki inovasi yang tiada henti. Saingan pasar sangat ketat. Seorang pengusaha harus mengasah insting inovasinya agar produk yang dihasilkan benar-benar dibutuhkan oleh sekitarnya. Jangan sampai gagal karena produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan perkembangan jaman. Tentu kita masih ingat bagaimana Fuji Film tumbang karena tidak mengikuti trend pasar yang beralih ke digital. Nokia yang berlahan redup karena kekeuh menggunakan software windows, alih-alih menggunakan Android sejak semula, dan baru mengikuti ketika semua produk sudah beralih ke Android.
Strategi Marketing
Marketing is the king. Aku tidak bisa membohongi jika strategi pemasaran merupakan pemegang kendali keberhasilan pemasaran produk. Ada begitu banyak strategi marketing dan setiap tipe konsumen memiliki strategi sendiri. Tidak heran jika budget marketing merupakan budget tertinggi, bahkan seringkali melebihi budget operasional.
Seorang pengusaha, meski sedikit harus menguasai strategi marketing. Kita tidak bisa mengandalkan jasa 100% karena tidak semua penyedia jasa memahami kebutuhan pasar akan produk kita. Trial and error tidak mengapa, asal kita terus belajar dari kegagalan demi kegagalan sampai kita ketemu titik seimbang.
Never Ending Learning
Semua manusia, kurasa, harus belajar terus-menerus untuk mengembangkan diri. Apalagi seorang pengusaha UMKM, wajib hukumnya untuk mengembangkan diri meskipun usaha sudah terlihat menghasilkan. Salah satu mitra pelatihan prakerja untuk seorang pengusaha umkm dan kuliner adalah Skill Academy.
Skill Academy merupakan pelatihan kerja berbasis online yang bisa kita akses kapanpun, darimanapun. Kita bisa memilih materi sesuai dengan yang kita butuhkan sebagai pemilik UMKM. Kerennya, materi-materi yang ada di Skill Academy merupakan materi aplikatif yang kita butuhkan dalam emngelola UMKM, yang diampu oleh pengusaha yang sudah terbukti mengelola usahanya dengan apik.