Cukup tricky untuk menemukan contoh Hadits pendek yang ada sanad, Matan dan Rawi. Umumnya hanya menampilkan matan dan rawinya saja, tanpa ada sanad lengkapnya. Sanad merupakan silsilah para rawi yang meriwayatkan matan dari sumber pertama; Rasulullah Muhammad SAW. Matan adalah lafal-lafal hadits yang mengandung makna tertentu. Rawi adalah orang yang meriwayatkan hadist.
Contoh Hadits Pendek yang Ada Sanad, Matan dan Rawi tentang Iman
Berikut adalah hadits riwayat Imam Al-Bukhari tentang keutamaan iman yang lengkap dengan sanad, matan dan Rawinya:
: حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ شُعْبَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَنْ حُسَيْنٍ الْمُعَلِّمِ قَالَ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ.
Artinya : “Imam Al-Bukhari berkata, ‘Musaddad telah bercerita kepada kami, ia berkata, ‘Yahya telah bercerita kepada kami, dari Syu’bah, dari Qatadah, dari Anas RA, dari Nabi Muhammad SAW.’ Dari Husain Al-Mu’allim, ia berkata, ‘Qatadah telah bercerita kepada kami, dari Anas, dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda, ‘Tidak sempurna iman salah seorang kalian sehingga ia mencintai saudaranya sama seperti ia mencintai dirinya sendiri.’’”
Yang disebut sebagai sanad adalah susunan periwayat hadits dari Musaddad hingga terakhir diriwayatkan oleh imam Al Bukhori, sedangkan matannya adalah: لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
Hadits Pendek tentang Surga yang Ada Sanad, Matan dan Rawinya
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّه تَعالَى: أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لَا عَيْنٌ رَأَتْ، وَلَا أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ، فَاقْرَأُوا إنْ شِئْتُم (١): {فَلاَ تَعْلَمُ نَفْسٌ مّاَ أُخْفِيَ لَهُم مِن قُرَّةِ أَعْيُنٍ}(٢)
رَوَاهُ البخاري ومسلم والترمذي وابن ماجه
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., beliau berkata, telah bersabda Rasulullah ﷺ, telah berfirman Allah Subhanahu wa ta’ala, “Aku telam mempersiapkan bagi hambaku yang shalih, surga yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas di benak manusia”, abu hurairah selanjutnya berkata, maka bacalah jika kamu kehendaki: {فَلاَ تَعْلَمُ نَفْسٌ مّاَ أُخْفِيَ لَهُم مِن قُرَّةِ أَعْيُنٍ} seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam – macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata.[QS. As-Sajdah:17]
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim serta Imam Tirmidzi dan Imam Ibnu Majah.
Hadits tentang Kebaikan yang Ada Sanad, Matan dan Rawi
وحَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَقُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَابْنُ حُجْرٍ قَالُوا حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ يَعْنُونَ ابْنَ جَعْفَرٍ عَنْ الْعَلَاءِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنْ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنْ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا
48.15/4831. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa’id dan Ibnu Hujr, mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Isma’il yaitu Ibnu Ja’far dari Al ‘Ala dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: “Barang siapa mengajak kepada kebaikan, maka ia akan mendapat pahala sebanyak pahala yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Sebaliknya, barang siapa mengajak kepada kesesatan, maka ia akan mendapat dosa sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.”
Hadits tentang kebaikan tersebut ada di Shahih Muslim. Sanad merupakan orang yang bercerita dari Yahya sampai Imam Bukhari. Sementara Rawinya adalah Imam Bukhari dan matannua adalah:
مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنْ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنْ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا
Baca juga: Hadits pendek untuk anak TK
Hadits tentang Ridho Orang Tua yang Ada Sanad, Matan, dan Rawi
Dari Abdullah bin ’Amru radhiallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
رِضَى الرَّبِّ فِي رِضَى الوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ
“Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua” (Hasan. at-Tirmidzi : 1899, HR. al-Hakim : 7249, ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabiir : 14368, al-Bazzar : 2394)
Contoh Hadits tentang Laut dengan 3 Unsur Hadits Sanad, Matan dan Rawi
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عّلَيْهِ وَسَلَّمَ فِى الْبَحْرِ (( هُوَ الطَّهُوْرُ مَاؤُهُ ، اَلْحِلُّ مَيْتَتُهُ )) أَخْرَجَهُ الْأَرْبَعَةُ ، وَابْنُ أَبِيْ شَيْبَةَ ، وَاللَّفْظُ لَهُ ، وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ وَالتِّرْمِذِيُّ ، [ وَرَوَاهُ مَالِكُ وَالشَّافِعِيُّ وَأَحْمَدُ ].
[1]: Dari abi huroiroh semoga Allah meridoinya berkata: bersabda rosulullah sollallahu ‘alaihi wa sallam tentang air laut: ‘itu suci airnya, halal bangkainya’, hadis dikeluarkan oleh imam yang empat dan ibnu abi syaibah dan lafadz hadis pada riwayat ibnu abi syaibah dan hadis ini disohihkan oleh ibnu khuzaimah dan attirmidzi, [dan hadis ini diriwayatkan oleh malik, asy syafi’i dan ahmad].
Contoh Hadist Shahih Bukhari Disertai Sanad Matan Rawi
Contoh Sanad Hadits Shahih Bukhari Kabar Tentang Dunia Islam
Contoh Hadits Qauliyah, Fi’liyah dan Qudsi dengan Sanad, Matan dan Rawi
- Contoh hadits qauliyah (perkataan):
Dari Umar bin Khaththab radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata:
قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: «إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ إِلَى إِمْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ»
Artinya : “Aku mendengar Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya amalan itu tergantung dari niatnya dan setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai dengan niatnya, barangsiapa yang hijrahnya untuk mendapatkan dunia yang ingin dicapainya atau untuk wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya sesuai dengan apa yang ia niatkan.”
- Contoh hadits fi’liyah (perbuatan):
عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ مِنْ اللَّيْلِ يَشُوْصُ فَاهُ بِالسِّوَاكِ
Artinya : “Dari Hudzaifah bin Al-Yaman radhiyallaahu anhu, ia berkata: Dahulu Rasulullah saw. apabila bangun malam untuk shalat, menggosok giginya dengan siwak.”
- Contoh hadits qudsi
Artinya : Dari Abdullah bin Umar r.a. Sesungguhnya Allah menggenggam bumi atau bumi-bumi dan langit-langit dengan tangan kanan-Nya, kemudian Dia berfirman : “Aku Raja”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
:عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
” لَمَّا قَضَى اللَّهُ الْخَلْقَ، كَتَبَ فِي كِتَابِهِ عَلَى نَفْسِهِ، فَهُوَ مَوْضُوعٌ عِنْدَهُ: إِنَّ رَحْمَتِي تَغْلِبُ غَضَبِي”
(رواه مسلم (وكذلك البخاري والنسائي وابن ماجه
Artinya: Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a, dia berkata; telah bersabda Rasulullah SAW, “Ketika Allah menetapkan penciptaan makhluk, Dia menuliskan dalam kitab-Nya ketetapan untuk diri-Nya sendiri: Sesungguhnya rahmat-Ku (kasih sayangku) mengalahkan murka-Ku” (diriwayatkan oleh Muslim (begitu juga oleh al-Bukhari, an-Nasa-i dan Ibnu Majah)
: عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
” قَالَ اللَّهُ: يَسُبُّ بَنِي بَنُو آدَمَ الدَّهْرَ، وَأَنَا الدَّهْرُ، بِيَدِي اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ”
(رواه البخاري (وكذلك مسلم
Artinya: Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a, beliau berkata, telah bersabda Rasulullah SAW,“Allah Telah Berfirman,’Anak – anak adam (umat manusia) mengecam waktu; dan aku adalah (Pemilik) Waktu; dalam kekuasaanku malam dan siang’ ” (Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan begitu juga Muslim).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنْ الشِّرْكِ؛ مَنْ عَمِلَ عَمَلًا أَشْرَكَ فِيهِ مَعِي غَيْرِي(1)، تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ”.
(رواه مسلم (وكذلك ابن ماجه
Artinya: Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a, beliau berkata, Telah bersabda Rasulullah SAW, “Telah berfirman Allah tabaraka wa ta’ala (Yang Maha Suci dan Maha Luhur), Aku adalah Dzat Yang Maha Mandiri, Yang Paling tidak membutuhkan sekutu; Barang siapa beramal sebuah amal menyekutukan Aku dalam amalan itu, maka Aku meninggalkannya dan sekutunya”
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” قَالَ اللَّهُ: أَنْفِقْ يَا ابْنَ آدَمَ، أُنْفِقْ عَلَيْكَ
(رواه البخاري (وكذلك مسلم
Artinya: Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a, sesungguhnya Rasulullah ﷺ bersabda, “Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, berinfaklah wahai anak adam, (jika kamu berbuat demikian) Aku memberi infak kepada kalian”. (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan begitu juga oleh Imam Muslim).
Hadits Keutamaan Mencari Ilmu Beserta Sanad, Matan dan Rawinya
عن كثير بن قيس قال : كنت جالسا عند أبي الدّرداء في مسجد دمشق , فأتاه رجل , فقال : يا أبا الدّرداء , أتيتك من المدينة – مدينة رسول الله صلّى الله عليه وسلّم – لحديث بلغني أنّك تـحدّث به عن النّبـيّ . قال : فما جاء بك تـجارة ؟ . قال : لا . قال : ولا جاء بك غيره ؟ . قال : لا . قال : فإنّي سمعت رسول الله صلّى الله عليه وسلّم يقول : ” من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهّل الله له طريقا إلى الجنّة , وأنّ الـملائكة لتضع أجنحتها رضا لطالب العلم , وإنّ طالب العلم يستغفر له من في السّماء والأرض حتّى الحيتان في الـماء , وإنّ فضل العالم على العابد كفضل القمر على سائر الكواكب , إنّ العلماء هو ورثة الأنبياء , إنّ الأنبياء لم يورّثوا ولا درهما , إنّما ورّثوا العلم , فمن أخذه , أخذ بـحظّ وافر
Dari Katsir bin Qais Radhiyallahu’anhu, dia berkata : “Ketika aku sedang duduk disebelah Abu Darda’ di Masjid Damaskus. Tiba – tiba datang seorang laki – laki kepadanya, lalu laki – laki itu berkata : “Wahai Abu Darda’, Aku datang kepada mu dari kota Madinah –kota Madinah Rasulullah- untuk keperluan sebuah hadits yang sampai kepada ku bahwa engkau pernah meriwayatkan nya dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam. Abu Darda’ berkata : “Apakah kamu datang (sekalian) untuk berdagang?” Dia menjawab : “Tidak” Abu Darda’ berkata lagi : “Apakah kamu datang (sekalian) untuk keperluan selain itu?” Dia (laki – laki itu) menjawab : “Tidak” Abu Darda’ berkata : “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Barangsiapa yang berjalan menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju Surga. Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap – sayap nya. Karena ridha kepada penuntut ilmu. Sesungguhnya orang menuntut ilmu akan dimintakan ampunan oleh makhluk yang ada di langit dan di bumi hingga ikan yang ada didalam air. Sesungguhnya keutamaan seorang alim (ulama) dibandingkan seorang ahli ibadah seperti keutamaan bulan atas seluruh bintang. Sesungguhnya para Ulama adalah pewaris para Nabi. Dan Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham. Tetapi mereka hanya mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambilnya, maka dia telah mengambil bagian yang banyak.”
[Hasan Shahih : Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah rahimahullah dalam Sunan nya hadits no 223, Imam Abu Daud rahimahullah dalam Sunan nya, hadits no 3641. Imam Ibnu Hibban rahimahullah didalam Shahih nya hadits no 88. Imam At-Tirmidzi rahimahullah didalam Sunan nya hadits no 2682, Imam Ad-Darimi rahimahullah didalam sunan nya Imam Ahmad rahimahullah didalam Musnad nya, Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah, dan dihasankan oleh Syaikh Syu’aib, Syaikh Fawwaz, Syaikh Khalid, Syaikh Hamzah]
Hadits Keutamaan Siwak yang Ada Sanad, Matan dan Rawi
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْن يُوْسُف قَالَ أَخْبَرَنَا مَالِكٍ عَنْ أَبِيْ الزِّنَادِ عَنِ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ : (لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِيْ أَوْ عَلَى النَّاسِ لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مع كُلِّ صَلاَةٍ )
Istilah-istilah Penyebutan Rawi
- Rawahus Sab’ah (رَوَاهُ السَّبْعَةُ), Rawahus Sab’ah artinya hadits tersebut diriwayatkan oleh tujuh Imam, yaitu Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Ahmad (Ahmad bin Hambal atau Imam Hambali), Imam Tirmidzi, Imam Nasa’i, Imam Ibnu Majah, dan Imam Abu Dawud.
- Rawahus Sittah (رَوَاهُ السِّتَّةُ). Rawahus Sittah artinya hadits tersebut diriwayatkan oleh enam Imam, yaitu Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Tirmidzi, Imam Nasa’i, Imam Ibnu Majah, dan Imam Abu Dawud.
- Rawahul Khamsah (رَوَاهُ الْخَمْسَةُ), hadits tersebut diriwayatkan oleh lima Imam, yaitu Imam Ahmad (Imam Ahmad bin Hambal atau Imam Hambali), Imam Tirmidzi, Imam Nasa’i, Imam Ibnu Majah, dan Imam Abu Dawud.
- Rawahul Arba’ah (رَوَاهُ الْاَرْبَعَةُ)
Artinya hadits tersebut diriwayatkan oleh empat Imam, yaitu Imam Abu Dawud, Imam Tirmidzi, Imam Nasa`i, dan Imam Ibnu Majah.