Site icon Widi Utami

Reksadana Pasar Uang dan Reksadana Saham, Mana yang Harus Dipilih?

Reksadana Pasar Uang dan Reksadana Saham, Mana yang Harus Dipilih

Reksadana Pasar Uang dan Reksadana Saham, Mana yang Harus Dipilih

Dengan kondisi ekonomi yang makin tak menentu, kita semakin sadar akan pentingnya menambah pendapatan, baik untuk dana berjaga-jaga atau pun masa tua. Investasi kini tengah menjadi trend untuk mempraktikkan passive income. Di antara banyaknya investasi yang ada, investasi reksadana tetap menjadi pilihan utama banyak kalangan mulai dari yang masih duduk di bangku sekolah, sedang meniti karir, hingga ibu rumah tangga.

Tentu kamu sudah sering mendengar investasi reksadana. Akan tetapi, apakah kamu mengetahui apa itu investasi reksadana? Apa saja jenisnya dan manakah yang harus kamu pilih? Tak perlu kemana-mana untuk mencari informasi karena semua ada pada artikel ini. Oleh karena itu, simak baik-baik ya.

Contents

Investasi Reksadana

Investasi reksadana disebut juga mutual funds. Melalui ini dana para pemodal yang bergabung dikumpulkan menjadi satu untuk diinvestasikan ke portofolio di mana kegiatannya dipegang oleh manajer investasi. 

Investasi reksadana menawarkan banyak keuntungan, terlebih bagi investor yang baru saja memulai perjalanan investasinya. Seperti misalnya, karena analisa mengenai portofolio investasi dikerjakan oleh manajer investasi, investor tidak diharuskan untuk memiliki pengalaman untuk melakukan investasi dan investor pun tidak perlu mengalokasikan banyak waktu. Berbeda dengan investasi-investasi lain yang membutuhkan modal besar, investasi reksadana bisa dimulai dari nominal yang terjangkau mulai dari ratusan ribu rupiah saja. Namun yang tak kalah menarik, dengan modal yang kecil investor bisa melakukan diversifikasi, yaitu melakukan investasi dengan tidak terpusat pada satu portofolio saja. 

Jenis Investasi Reksadana

Ada empat jenis reksadana yang perlu kamu ketahui. Keempatnya digolongkan berdasarkan jenis portofolionya. Keempatnya adalah investasi reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, dan reksadana campuran. Sementara itu, reksadana pasar uang dan reksadana saham merupakan dua jenis investasi reksadana yang paling banyak diminati untuk berbagai kepentingan yang berbeda. Kira-kira, reksadana manakah yang lebih cocok untuk kamu jadikan sebagai pilihan? Faktor apa yang harus dipertimbangak? Berikut penjelasannya.

Investasi Reksadana Pasar Uang

Sebelumnya, mari kita pelajari dulu apa itu investasi reksadana pasar uang. Jenis ini menginvestasikan setidaknya 80% dana yang dimilikinya ke pasar uang dengan produk seperti deposito, obligasi, serta Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang jatuh temponya tidak melebihi satu tahun. Sehingga, efek yang bisa didapatkan dari reksadana pasar uang merupakan efek jangka pendek. Reksadana pasar uang memiliki risiko yang paling rendah dibandingkan jenis lainnya. Sementara itu, keuntungan reksadana pasar uang sekitar 6% per tahun. Reksadana jenis ini sangat cocok untuk digunakan sebagai dana darurat karena selain masanya yang pendek, likuiditas reksadana sendiri terkenal tinggi.

Investasi Reksadana Saham

Seperti namanya, investasi reksadana saham menginvestasikan sekurang-kurangnya 80% uangnya ke saham atau ekuitas. Jika reksadana pasar uang memiliki risiko paling rendah, reksadana saham merupakan investasi reksadana dengan risiko paling tinggi. Hal ini tentunya juga dikarenakan keuntungan tinggi yang ditawarkan oleh reksadana saham yakni hingga 17-20% per tahunnya. Jika reksadana pasar uang cocok dipilih untuk investor tipe konservatif (menghindari risiko), reksadana jenis ini merupakan pilihan paling sesuai untuk investor tipe agresif (penyuka risiko). 

Reksadana saham merupakan investasi yang lebih baik dilakukan untuk jangka panjang seperti dana untuk membangun rumah, membeli mobil, dll, karena pergerakan saham akan lebih stabil dalam waktu yang lama dibanding jangka waktu yang pendek. 

Setelah mengetahui keuntungan, risiko, kegunaan masing-masing investasi reksadana yang menjadi fokus pada artikel ini, kamu perlu menentukan tujuan investasi (jangka pendek atau panjang) dan menganalisa tipe investor yang manakah kamu sebelum memulai investasi reksadana.

Cara Investasi Reksadana

Jika kamu sudah menentukan tujuan investasi dan tipe investor seperti apakah kamu, kamu tinggal melakukan investasi reksadana, baik reksadana pasar uang atau pun reksadana saham, melalui aplikasi yang menyediakan fitur reksadana seperti digibank by DBS. Aplikasi digibank by DBS tentunya juga menawarkan banyak hal menarik layaknya sajian lengkap investasi ala rumah makan padang, lho. Penasaran? Berikut penjelasannya.

Melalui digibank by DBS kamu bisa melakukan segala proses investasi reksadana hanya melalui satu aplikasi. Hal ini tentunya tidak akan kamu dapatkan jika kamu menggunakan aplikasi yang menyediakan reksadana saja karena keharusan sistem pengisian saldo sebelum kamu memulai investasimu. Jika melalui digibank by DBS, prosesnya sudah terhubung dengan rekening pendebetan sehingga semakin efisien. Tidak hanya itu, kamu juga bisa melakukan proses pendaftaran nomor Single Investor Identification (SID) langsung melalui aplikasi dengan mudah.

Dengan digibank by DBS kamu bisa melakukan pembelian secara berkala dan fleksibel sesuai keinginanmu dengan nominal mulai dari Rp 100.000 saja.

Tidak hanya reksadana pasar uang dan reksadana saham, aplikasi digibank by DBS menyediakan dua jenis reksadana lainnya dengan lebih dari 50 pilihan produk. Ketika hendak membeli produk, kamu bisa memilih produknya berdasarkan tiga kategori yaitu kinerja terbaik, terpopuler, dan scoring terbaik sehingga bisa lebih sesuai dengan kebutuhanmu.

Nah tentunya sekarang kamu sudah memahami penjelasan reksadana pasar uang dan reksadana saham beserta keuntungannya dengan baik. Cara investasinya melalui digibank by DBS pun sudah kamu pelajari. Jadi, tunggu apalagi? Yuk segera tentukan pilihanmu dan mulai investasi reksadana dengan digibank by DBS! Download aplikasinya di App Store dan Google Play Store.

Exit mobile version