Site icon Widi Utami

Plus Minus Menggunakan Platform Blogspot

Plus Minus Menggunakan Blogspot

Plus Minus Menggunakan Blogspot

Belum sebulan aku masuk sebagai anggota IIP regional Salatiga Ibu-ibu senior di Rumbel Literasi langsung nodong minta emak K menjadi PJ Rumbel Blogging Regional Salatiga. Haish, ngeblog masih Senin-Kamis, mau menjadi PJ Rumbel Blogging? Yang benar saja, bisa dijitak abah K daku. Heuheuuu.

Kutolak dengan halus permintaan Ibu-ibu senior sembari bertanya mungkin ada anggota IIP Salatiga yang lebih expert dibandingkan emak K. Didesak lagi. Berulang-ulang, akhirnya aku menyanggupi mau berbagi tentang blogging di Rumbel Literasi saja. Enggak pakai rumbel baru. Eh, belakangan aku baru tahu ada mbak Anita Makarame di grup IIP Salatiga, cuma beliau hening syekali. Wkwkwkwk.

Pertanyaan awal yang sering ditanyakan oleh teman-teman di WAG Rumbel Literasi IIP Salatiga adalah; “Lebih baik pakai blogspot atau wordpress?”

Ini terserah kita, Cinta. Kayak kita memilih untuk memakai hape apa untuk menunjang aktivitas. Tugas kita hanyalah mencermati plus-minus kedua platform blogging ini dan memilih mana yang sekiranya terbaik untuk kita. Aku ingin sekedar memberikan sedikit referensi dari pengalamanku menggunakan kedua platform blog yang cukup populer.

Plus Minus Memakai Blogspot

Tiga blog kami berada di blogspot. Kenapa enggak sekalian migrasi ke wordpress? Sungguh bukan karena ngirit budget, sebab abah K sudah menyewa VPS yang siap menampung puluhan blog. Lebih karena kami masih ingin mempelajari kedua platform blog ini, untuk tahu plus-minusnya, sehingga apa yang kami share enggak cuma omong doang.

Plus Memakai Blogspot

Blogspot merupakan platform andalan keluaran Google. Iya, Blogspot ini anak kesayangannya Google., jadi saat ada yang bilang ngatur SEO di Blogspot susah, abah K langsung komentar; apa iya? Pasalnya, blog kami di blogspot nyaris 90% pengunjungnya organik, meskipun tidak kami optimasi secara serius.

Lantas, kenapa beberapa situs blogsot kalah daam SERP Google? Bukan karena platform blogspotnya, tetapi lebih karena pemiliknya yang malas. Eh. Jangan tersinggung dulu, pengguna wordpress self hosted rata-rata serius optimasinya, enggak cuma membuat artikel SEO friendly, submit ke webmaster tools enggak ketinggalan. Lha kalau pengguna blogspot cuma sekedar posting, ya jelas kalah, dong. 🙂

Saat pertama kali terjun di dunia blogging, blogspot adalah platform yang paling gampang. Tinggal klak-klik, atur-atur lay out. Jika kebutuhannya hanya pada blog standar, blogspot bisa diandalkan. Fitur blogspot yang tidak terlalu banyak juga memudahkan pemula. Makin banyak pilihan makin bingung, kayak milih suami, makin banyak yang ngelamar makin bikin kepala cenat-cenut, iya to? Wkwkwkwk.

Para pemburu dollar Adsense cenderung menggunakan blogspot karena blogspot bisa dipasang iklan Adsense dan tidak terlalu banyak membutuhkan biaya maintainance. Satu poin plus dari blogspot jika dibandingkan dengan wordpress dot com. Yaiyalah, masa wordpress dot com mau diasangin iklan dari lawan bisnisnya. Heuheuu

Poin utama kenama kebanyakan blogger menganjurkan untuk menggunakan blogspot bagi blogger pemula adalah karena blogspot bisa dipasang Custom Domain tanpa langkah yang belibet. Dalam setahun kita hanya perlu membayar Custom Domain saja, sekitar 130k, tergantung domain apa yang kita pakai. Platformnya tetap gratis, kita enggak perlu mikir kuota foto, kuota disk space, dll-nya.

Minus Memakai Blogspot

Permalink blogspot terlalu panjang karena ada tanggal dan tahun terbitnya, sehingga kadangkala memotong bidikan keyword yang seharusnya berada pada permalink secara penuh. Hal ini bisa diakali dengan menaruh bidikan keyword di awal judul, jangan diakhir judul.

Blogger masa kini enggak bisa sekedar post terus ditinggal. Harus memastikan blog benar-benar sehat, entah dari segi spam score, broken link, DA, PA, belum Alexa Rank-nya. Bhahahah. Banyak ya? Nah, salah satu yang bikin kesel karena membuat spam score membengkak adalah adanya broken link di komentar. Di blosgpot enggak ada pilihan untuk edit, adanya cuma satu, hapus! Jadi jika mau membuat blog tetap sehat, kita harus tega menghapus komentar-komentar yang membawa broken link.

Fitur yang sedikit ini bisa masuk ke plus bisa juga ke minus, emak K masukkan ke keduanya. Hahahaha, dasar mamak labil. Jika di WordPress ada tag dan kategori, di Blogspot cuma ada label saja. Jadi label ini berfungsi sebagai tag sekaligus pengkategorisasian. Blosgpot abah K yang punya banyaaaak sekali label membuat emak K puyeng mana saja label yang sudah diatur sebagai kategori dan subs kategori.

Sebagai anak kesayangannya Google, Blogspot harus tunduk patuh dalam privacy dan policy-nya Google. Enggak main-main, Google bisa menghapus blogspot tanpa permisi pada blog-blog yang melanggar privacy dan policy-nya. Tetapi tenang, selama tulisan kita berada pada batasan yang telah ditentukan, Google enggak bakalan tega menghapusnya. Terus, tulisan seperti apa yang rawan dihapus oleh Google? Baca saja Privacy dan Policy-nya ya, disitu dijelaskan secara gamblang.

 

Nah, sudah mantab menggunakan platform Blogspot? Next, emak K bakal mengulas wordpress dot com ya. Pengennya sih sekalian disini, tetapi baru membahas blogspot saja sudah nyaris seribu kata. Heuheuuu.

 

 

Exit mobile version