Site icon Widi Utami

Perkembangan Industi Manufaktur di Indonesia Wilayah Salatiga Selatan

Perkembangan Industi Manufaktur di Indonesia Wilayah Salatiga Selatan

Perkembangan Industi Manufaktur di Indonesia Wilayah Salatiga Selatan

Aku hanya tahu jika industri manufaktur adalah industri yang mengubah barang jadi menjadi barang siap pakai, tidak begitu memahami bagaimana pekembangan industri manufaktur di Indonesia. Aku hanya ingin mengabarkan bagaimana perkembangan industri manufaktur di Indonesia wilayah Salatiga Selatan, wilayah tempat tinggalku.

Kelas 2 SD,aku mendapati tanah di seberang jalan, sebelah rumah persis mulai diatakan. Alat-alat berat berdatangan. Bagi kami kala itu, melihat langsung alat berat yang biasanya hanya kami temukan di buku-buku adalah hiburan tersendiri. Nyaris setiap hari kami nongkrong melihat alat-alat berat bekerja setiap kali pulang sekolah.

Contents

Industri Manufaktur Salatiga Selatan 2018

Kecamatan Argomulyo ditetapkan sebagai wilayah industri di Kota Salatiga. Orang-orang lebih sering menyebutnya sebagai Salatiga Selatan. Tahun 2018 ini perkembangannya sangat pesat. Perekonomian penduduk semakin menggeliat, warung dibangun, kos-kosan, bahkan pedagang cilok pun ikut menikmati adanya industri manufaktur yang perkembang pesat.

Aku akan mendaftar industri manufatur yang tedekat dari rumahku. Jika kau bertanya dimana letak rumahku, rumahku berada pada perempatan jalan yang dikelilingi oleh pabrik. Ibuku membuka warung makan di lahan industri pabrik TBM.

  1. PT Tripilar Beton Mas (TBM). Pabrik tertua di kawasan ini, sejak aku masih piyik, sampai enggak ingat kapan pabrik ini berdiri. Lebih dikenal sebagai pabrik asbes.
  2. PT TAA, temannya pabrik TBM. Masih satu lokasi, cuma nyebrang jalan doang, tetapi beda tugas, aku enggak tahu tugasnya apa. HAHAHA.
  3. CV Sumber Hasil. Produksi pakan ayam. Dulu sempat menjadi pabrik kayu, baru 5 tahunan beralih menjadi pabrik pakan ayam. Bapak pensiunan pabrik ini.
  4. PT Puhan. Pabrik pembuatan Cat. Letaknya cuma 100 meter sebelah utara rumah.
  5. PT Unza Vitalis, Pabrik Parfum. Wkwkwkwk, pabrik kosmetik maksudnya. Letaknya agak jauh dari rumah, cuma masih satu kelurahan.
  6. CV Lestari; bergerak dibidang produksi selai buah;
  7. PT Probima Mutu yang bergerak pada usaha pengolahan pupuk organik;
  8. PT Metinca Industrial Work yang bergerak pada usaha pengecoran Baja. Ini dekat banget dengan rumah. Kalau malam sliwar-sliwer pekerja yang baru pulang menggetarkan dinding kamar.
  9. PT Selalu Cinta Indonesia, pabrik sepatu nasional. Letaknya agak jauh dari rumah, sekita 1 km,masih di satu area kecamatan Argomulyo.

Masih ada beberapa lagi, daku enggak hafal. Tahu pabriknya, tetapi enggak tahu namanya. Akses website pemerintah pun enggak komplit. Sepertinya website pemerintah Salatiga butuh content writer. Hahaha.

Dampak Pesatnya Perkembangan Industri Manufaktur di Salatiga Selatan

Pesatnya perkembangan industri manufaktur di Salatiga tentu saja memberikan dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif. Daku hanya akan memberikan pandangan seorang rakyat jelata, yang kurasakan langsung disini, bukan yang cinta buta dengan pemerintah dan anti pemerintah. Heuheuu.

Dampak Positif Pesatnya Perkembangan Industri Manufaktur di Salatiga

  1. Perekonomian masyarakat tumbuh. Dulu kawasan ini adalah kawasan yang terpinggirkan, letaknya di perbatasan Salatiga dengan kabupaten Semarang. Kini, setelah industri manufaktur berkembang, masyarakat mulai mengikuti ritmenya, ada yang bekerja di pabrik, ada yang membuka warung makan, ada pula yang menyediakan kos-kosan.
  2. Jalan dan akses transportasi diperhatikan. Ya, jalan-jalan di sini mulus, kalau enggak mulus langsung diprotes. Apalagi kalau truk gandeng pabik TBM membuat jalan retak-retak, eaksi warga sungguh gercep, langsung protes dan akhirnya dibeton beberapa minggu kemudian. HAHAHAHA
  3. Ketersediaan lapangan kerja, mengurangi pengangguran. Ini sudah pasti, apalagi setiap pabrik menyediakan kuota tertentu untuk warga sekitar. Cuma aku dan abah K masih setia menjadi freelancer. Eh.

Dampak Negatif Pesatnya Pekembangan Industri Manufaktur di Salatiga

  1. Udara dan lingkungan yang mulai tercemar. Ini enggak begitu terasa sih, tetapi kalau diperhatikan benar-benar, air tanah disini mulai tercemar, di sumur yang dekat dengan pabrik asbes dan pabrik baja malah membuat penggunanya gatal-gatal. Sedih, ya, aku tahu jika pabik sudah mengikuti standar penyaringan limbah, tetapi mungkin masih perlu ditinjau kembali aga tidak menimbulkan dampak yang parah.
  2. Analisa AMDAL yang belum maksimal. AMDAL ini sepertinya kurang diseriusi. Pembuatan sumur bor membuat sumur-sumur penduduk semakin dalam. Bahkan kalau musim kemarau panjang, ada beberapa sumur yang kekeringan. Di musim hujan pernah terjadi banjir kaena pengelolaan selokan yang kurang maksimal, meski banjirnya bukan kayak banjir Jakarta, hanya sekedar banjir di jalan, tetapi sudah sangat mengganggu warga. Beberapa pabrik juga asal bangun dan tidak memperhatikan ruang terbuka hijau yang mengakibatkan suhu udara panas poll kala musim kemarau tiba.
  3. Yang paling terasa, lahan bermain semakin menipis. HAHAHAHA, dasar emak K tukang blusukan kebon~

 

Ya, tidak dipungkiri setiap pembangunan pasti ada dampak plus dan minusnya. Semoga dampak minusnya bisa diminimalisir sampai titik terendah.

Salam!

Emak K, deaf mommy

 

Exit mobile version