“Dut, waktu usia sebulan si K dah bisa apa? Baby-ku kok belum bisa miring ya?” tanya salah seorang sahabat. Aku yang sedang nyantai enggak ingat babar blas waktu usia sebulan si K sudah bisa apa saja. Heuheuuu. Dulu aku enggak nanya-nanya kesana-sini soal perkembangan bayi karena kalau ternyata si K lebih lambat bakalan nyesek dobel-dobel. Aku memilih untuk akses jurnal tentang tugas perkembangan bayi agar bisa menstimulasi si K sesuai tugas perkembangannya dan enggak mudah galau.
Kenapa memilih mencari via jurnal dibandingkan bertanya kepada teman/ saudara yang memiliki anak seumuran? Karena perkembangan setiap anak itu unik. Ada yang cepat di kognitif, ada yang lihai di sensori, ada yang lihai di psikomotorik, ada pula yang sumeh lihai di sosial. Jika bertanya kepada teman/ saudara yang mempunyai anak seumuran, eh, kok ternyata anak sendiri lebih lambat dari anak teman tersebut, galau kan? Apalagi jika kayak emak K yang galaunya bisa mempengaruhi keseharian, mesakke anake, Cyn.
Lebih baik menelusuri via jurnal, jika menemukan kok anakku tidak mencapi tugas perkembangan sesuai usianya, maka kita bisa mengobservasi kembali apa yang kurang dalam stimulasi perkembangannya. Jika kok tidak kunjung ada perkembangan berarti, segera ke petugas medis untuk diteliti lebih lanjut.
Contents
Tugas Perkembangan Bayi Usia 0-2 Minggu (Neonatal)
Pada masa neonatal, usia 0-2 minggu adalah masa tersingkat dari seluruh periode perkembangan anak.
Perkembangan Fisik Bayi Usia 0-2 Minggu
Bayi Usia 0-2 minggu akan mengalami penurunan berat lahir. Penurunan beat lahir bayi ini terjadi karena bayi mengalami penyesuaian lingkungan, dari lingkungan rahim ke lingkungan di luar rahim. Penyesuaian yang harus dilakukan bayi adalah penyesuaian suhu, cara mengisap dan menelan,bernapas dan membuang kotoran. Ibu enggak perlu panik jika pada usia 0-2 minggu bayi mengalami penurunan berat badan. Namun, jika penurunan berat badan masih berlanjut di usia lebih dari dua minggu, Ibu harus segera menghubungi petugas kesehatan.
Bayi usia 0-2 minggu terlihat memiliki ambut-rambut panjang di muka, pungung bahkan seluruh badan, Enggak apa, rambut-ambut panjang ini akan segera hilang seiring usia. Jangan dicukur lho, ya. Heuheuuu.
Perkembangan Motorik Bayi Usia 0-2 Minggu
Bayi Usia 0-2 Minggu gerakan motoriknya acak dan tidak dipengaruhi oleh kejadian-kejadian di lingkungan. Secara umum gerakan motorik bayi usia 0-2 minggu dibagi menjadi dua, yakni; gerakan menyeluruh, dimana seluruh badan bayi akan bergerak saat diberikan stimulasi dan gerakan khusus, dimana gerakan ini hanya melibatkan bagian tubuh tertentu dan besifat refleks.
Perkembangan Bahasa Bayi Usia 0-2 Minggu
Perkembangan bahasa pada usia 0-2 minggu lebih tepat disebut sebagai vokalisasi. Pada masa ini, bayi memiliki dua cara berkomunikasi yang khas, yakni:
Menangis. Tangisan bayi adalah cara pertama bayi untuk bersosialisasi, yang menandakan bahwa bayi memiliki ketergantungan pada individu lainnya. Suara eksplosif, pada bayi baru lahir, selain tangisan bayi akan mengeluarkan suara eksplosif seperti suara mengambil nafas berat, cegukan, dengkuan. Sura-suaa tersebut meupakan suaa tanpa arti yang lambatlaun akan menguat dan berkembang menjadi ocehan dan selanjutnya akan berkembang menjadi bicara.
Perkembangan Kesadaran dan Emosi
Kesadaran bayi baru lahir masih kabur, yang artinya bayi belum sepenuhnya menyadari apa yang terjadi dengan lingkungan sekitanya. Reaksi emosionalnya pun belum berkembang secara khusus. Bayi usia 0-2 minggu hanya bisa membedakan dua emosi, yakni suasana menyenangkan yang ditandai dengan tubuhnya yang tenang dan suasana tidak menyenangkan yang ditandai dengan tubuhnya yang tegang.
Wah, ilmu dibalik tangisan dan cegukan bayi usia 0-2 minggu ternyata sedeet ya, Hahaha, emak K waktu si K usia 0-2 minggu enggak begitu semangat ngakses jurnal karena sibuk dengan emosi sendiri yang enggak karu-karuan.