Site icon Widi Utami

Penyebab Hipertensi Sekunder

hipertensi sekunder

hipertensi sekunder

Hipertensi sekunder  adalah salah satu jenis darah tinggi yang penyebabnya adalah sebuah penyakit atau kondisi kesehatan tertentu. Kondisi yang satu ini biasanya terjadi karena beberapa penyakit yang bisanya menyerang sistem endokrin, arteri, dan ginjal.

Hipertensi sekunder ini bisa jadi terjadi selama proses kehamilan, untuk jenis hipertensi ini memang cukup jarang terjadi jika kita coba bandingkan dengan hipertensi primer.

Hipertensi sekunder ini hanya terjadi sebanyak 5 hingga 10 persen dari oranng yang menderita darah tinggi. Sedangkan untuk kasus primes biasa mencapai 90 persen dari penderitanya. Jika mengalami hipertensi sekunder cara mengobatinya adalah dengan mencari faktor penyebabnya.

Apa saja penyebab hipertensi sekunder?

Penyakit ginjal ini adalah sebuah gangguan fungsi untuk organ ginjal, kondisi yang satu ini bisa menyebabkan tekanan darah tinggi jika ada penyempitan di satu atau dua pembuluh arteri yang arahnya ke ginjal. Hal ini bisa membuat supply darah menjadi berkurang dan bisa memicu peningkatan untuk produksi homon renin. Kadar renin yang berlebihna bisa merangsang produksi senyawa tertentu, senyawa tersebut bisa meningkatkan tekanan darah.  Selain itu beberapa masalah lainnya di ginjal yang bisa menyebabkan hipertensi ada:

  1. Penyakit ginjal polikistik atau adanya kista di ginkal yang membua ginjal tidak bekerja secara normal dan bisa meningkatkan tekanan darah.
  2. Glomerulonefritis, yaitu sebuah peradangan di glomeruli yang bisa mengganggu proses penyaringan untuk limbah dari natrium yang ada di dalam tubuh, dan bisa juga menyebabkan tekanan darah tinggi.

Kelenjar adrenal ini adalah organ yang ada di atas ginjal dan memiliki peranan dalam memproduksi hormone di dalam tubuh. Jika ada sebuah masalah di kelenjar tersebut maka hormone yang ada di dalam tubuh ini jadi tidak seimbang dan menimbulkan masalah kesehatan, diantaranya:

  1. Pheochromocytoma: tumor yang ada di kelenjar adrenal yang biasanya memproduksi hormon epinefrin dan norepinefrin secara berlebihan, maka dari itu tekanan darah jadi naik
  2. Sindrom Conn atau aldosteronisme: sebuah kondisi dimana tubuh ini memproduksi terlalu banyak hormone aldosterone dan membuat tubuh jadi tidak bisa untuk membuang garan di tubuh dengan baik dan hal tersebut membuat tekanan dara juga meningkat.
  3. Sindrom Cushing: membuat produksi hormone kortisol secara berlebihan, jadi tekanan darah dan juga metabolism karbohidrat di tubuh menjadi terganggu.

Hiperparatioridisme ini bisa menyebabkan hipertensi sekunder, di kondisi yang satu ini kelenjar paratiroid yang letaknya ada di leher jadi memproduksi hormon parathormone secara berlebih. Hormone yang satu ini bisa memicu kenaikan pada kadar kalsium yang ad di dalam darah dan hal tersebut juga membuat tenakan darah naik.

Gangguan yang satu ini terjadi di kelenjar tiroid, misalnya hipotiroidisme atau hipertiroidisme hal tersebut juga bisa membuat tekanan darah jadi meningkat karena hormone dalam tubuh tidak seimbang.

Keadaan yang satu ini adalah penyempitan yang terjadi pada pembuluh darah aorta. Jika kondisi yang satu ini terjadi aliran darah bisa terganggu dan membuat tekanannya menjadi naik.

Ada beberapa jenis obat- obatan yang bisa memicu terjadinya hipertensi sekunder, diantaranya ada:

  1. Obat kontrasepsi
  2. Obat non-steroidal anti-inflammatory agent (NSAID)
  3. Pil diet
  4. Obat antidepresan
  5. Obat penekan sistem imun
  6. Obat dekongestan
  7. Obat-obatan kemoterapi

Selain itu beberapa kondisi lainnya bisa menyebabkan hipertensi sekunder seperti:

  1. Berat badan berlebih
  2. Resistensi insulin dalam tubuh
  3. Kadar lemak yang ada dalam darah meningkat
Exit mobile version