Site icon Widi Utami

Merenung Konsep Kerja yang Halal dan Thayyib

5 Tips Memilih Platform Pendukung untuk Membuat Website Gratis

5 Tips Memilih Platform Pendukung untuk Membuat Website Gratis

Pendidikan finacial tidak melulu tentang menghitung uang. Didalamnya juga termasuk bagaimana cara mencari harta yang halal dan thayyib. Harta yang ditempuh dengan jalan halal dan menyeluruh kebaikannya. Thayyib sendiri adalah kebaikan menyeluruh. Bahkan ada yang mengartikan jika thayyib adalah baik dalam arti seluas-luasnya. Thayyib yang tidak mendhalimi sesama maupun diri sendiri. Thayyib yang tidak mengesampingkan kewajiban diri untuk menunaikan kewajiban kepada Tuhannya. Thayyib yang tidak mengurangi hak istri dan anak-anak atas keberadaan seorang suami dan ayah.

Kita yang sudah yakin akan kehalalan pekerjaan kita, harus senantiasa mengevaluasi apakah pekerjaan kita thayyib juga. Ya Salam, enggak sesimpel asal halal ternyata, ya? Saat ngaji itu aku sampai gedek-gedek. Gusti Allah, sekedar halal saja belum cukup, ternyata.

Beberapa kali aku dan abah K berdiskusi dan saling mengingatkan terkait thayyib enggak-nya pekerjaan kami. Abah K sering mengkritikku jika aku terlalu memikirkan blog dan chat WhatsApp terkait pekerjaan sampai emosian dengan si K, hingga abah K pernah menyuruhku untuk berhenti menerima semua jenis job blogger. Memintaku menulis di blog dengan suka-suka untuk mengembalikan emosiku stabil pada garis edarnya.

Aku pun sering mengingatkan abah K ketika abah K terlalu mementingkan pekerjaannya sampai porsi waktu, kualitas waktu dengan keluarga berkurang jauh. Biasanya setelah lembur berhari-hari, abah K langsung meminta waktu beberapa hari untuk ‘membayar’ waktu yang terutang. Bahasaku kok belibet banget, sih?

Thayyib-nya pekerjaan kita juga harus ditinjau apakah pekerjaan ini mendhalimi diri sendiri atau enggak. Pekerjaan yang lembur terus-terusan sampai mengabaikan hak tubuh untuk istirahat perlu dievaluasi. Bagaimanapun, tubuh kita adalah amanah yang harus kita tunaikan hak-haknya.

Aku belum menjejalkan si K dengan teori halal dan thayyib. Di usianya yang baru menginjak 3.5 tahun, kami fokus memberikan teladajn bagi si K. Anak adalah sebaik-baiknya peniru. Si K melihat bagaimana Abahnya tetap menjaga kesehatannya meskipun pekerjaan sedang banyak-banyaknya, tetap sarapan buah, ngeteh rempah dan pantang minum kopi.

Diam-diam, si K mempelajari betul bagaimana Abah K menyempatkan diri untuk video call di sela-sela marathon jadwal kerja di luar kota. Kemarin ia mengajakku bermain peran dengan menggunakan vespa. Tiba-tiba ia pamit bekerja, dadah-dadah… lalu bergaya di depan laptop layaknya abah K. Di tengah-tengah pekerjaan, si K mengambil mainan kotak dan bersandiwara sedang telpon Ibu.

Uwuuuuu. Emak K jadi ngebayangin kelak kalo bocah ini sudah kerja. Hahaha, so sweet banget sih, Nang…

 

Exit mobile version