Site icon Widi Utami

Mengatasi Gejala Flu dengan Buah dan Sayur

Mengatasi Gejala Flu dengan sayur dan buah

Mengatasi Gejala Flu dengan sayur dan buah

Sejak pandemi Covid 19, flu tidak lagi seremeh dulu. Maka, flu harus lekas dienyahkan sebelum menghebohkan. Kami memilih untuk mengatasi gejala flu dengan buah dan sayur, ditambah ramuan cinta. Eh.
Setiap gejala flu muncul, pak Boss sudah mewanti-wanti untuk segera isolasi menjauh dari anak dan istri. Dulu setiap meriang paling dicandain, “Wah, disuruh istirahat dulu! Wah, badan lagi kerja melawan kuman/virus, makanya demam.”
Sekarang? Berbagai pertanyaan bergelantungan. Apakah demam melampaui 37 derajat? Apakah indera penciuman masih bekerja? Apakah dibarengi dengan gejala lain yang mengarah ke covid? Apakah harus isolasi dari anak dan istri agar enggak ketularan?

Gedabrukan Menghadapi Gejala Flu di Masa Pandemi Covid-19

Tidak pernah melintas dalam imajinasi liarku sekalipun jika akan mengalami masa dimana gejala flu bisa membuat orang sekitar khawatir, bahkan dianjurkan untuk tidak masuk kantor atau berinteraksi dengan orang lain 2 minggu setelah gejala flu hilang.

Ha, biasane kalo ada gejala flu terus ngeles dari kerjaan langsung dieceni; manja… wkakaka.

Hal pertama yang dilakukan begitu abah K merasakan tubuh enggak enak adalah; cancel semua agenda pertemuan, Work From Home dengan jam kerja yang pendek, pakai masker dan jaga jarak dengan bocah. Sudah kayak protokol penanganan pasien bergejala covid-19 ya?

Si K lengket banget dengan abahnya, memintanya jaga jarak adalah hal yang cukup sulit. Jaga-jaga terakhir, makan delivery semua, enggak berani mampir ke rumah makan. Saat itu Emak K belum kuat masak karena mabok hamil trimester pertama.

Mengatasi Gejala Flu dengan Buah dan Sayur

Sebagai keluarga yang menerapkan Food Combining sebagai pola makan default, protap menghadapi gejala flu, meriang, juga ala-ala Food Combining yang mengandalkan buah dan sayur.
Emak K trauma ngasih sembarang obat kepada abah K yang sisa-sisa GERDnya masih ada di organ pencernaan. Orang dengan GERD sangat sensitif dengan obat kimia. Salah penanganan bisa menyebabkan gejala GERD semakin parah dan sering bertandang. Dulu sampai ada drama keracunan ultraflu yang bikin aritmia malem-malem sampai 2 minggu berturut-turut. Hahahahaha.
Trik mengatasi gejala flu dengan buah dan sayur antaralain;
  1. Perbanyak suplai Vitamin C dosis tinggi yang bisa didapatkan dari; sarapan jus nanas, ini aman kok, bahkan untuk GERD, cuma harus dipastikan nanasnya manis. Buah yang dianjurkan selama masa penyembuhan; apel, jeruk.
  2. Jus sayur 3 kali sehari. Jus pure wortel, jus timun-kol atau pure timun. Kalo kami kemaren diseling dengan jus bengkuang-tomat-wortel, jus wortel-apel. Syeger!
  3. ‘Ramuan’ radang tenggorokan. Ini ramuan default saat pilek, batuk. Baik batuk kering maupun batuk berdahak. Ramuannya adalah sari kunir, madu dan jeruk nipis. Kunir satu jari diparut, diperas. Tambahkan perasan jeruk nipis 1/2 buah, tambahkan madu 1 sendok. Untuk abah K kemaren 2 kali sehari, siang dan maghrib.
  4. Pijat dengan cinta. Khusus meriang minggu kemaren, abah K sampe kublonyohin minyak kayu putih+geprekan bawang merah kayak pertolongan pertama meriang pada bayi, karena di tengah pandemi gini hawanya harus segera sehat, demi ketentraman bersama.
  5. Istirahat dan bersenang-senang. Alhamdulillah ngepasi libur panjang 17 Agustus dan 1 Muharrom. Kutemenin ngegame Angry Bird biar hepi. Sekarang sudah level 60an. 
Alhamdulillah, meriang batuk-pileknya cuma 3 hari. Emak K sempat ketularan batuk 1 hari. Hanya si K yang stabil enggak ketularan pilek dan batuk. Kata si K, aku kuat karena banyak minum jus timun!
Sekarang sudah sehat, tak kurang suatu apa. Masih tetap boost imun dengan asupan buah, sayur dan menu lain sesuai juklak FC. Semoga semua sehat-sehat selalu, ya.
Exit mobile version