Site icon Widi Utami

Memutus Siklus Begadang si K

Ramadhan kemaren terhitung sebagai bulan yang melelahkan. Selain karena puasa dalam kondisi menyusui, aku juga dihadapkan dengan si K yang tetiba jam tidurnya berubah. 


Si K seperti memiliki keinginan untuk pantang tidur sebelum abahnya pulang dari mushola. Padahal selama Ramadhan, abahnya baru pulang ke rumah jam 11 malam. Si K terlihat mempunyai tenaga lebih saat malam tiba. Ia bakal menjelajah seluruh isi rumah. Memanjat kursi, memanjat meja, jalan-jalan dari pojok satu ke pojok lain, bahkan ia bisa memanjat teralis jendela. 

Hosh! Emak K tepar.

Minggu kedua Ramadhan, siklus tidur si K semakin parah. Si K tidur saat abahnya berangkat tarawih dan bangun lagi begitu mendengar suara motor abah K, baru kembali tidur saat jam menunjukkan pukul 12an lebih. 

Aku pun meminta abah K agar pulang lebih awal dari biasanya, maksimal jam 9 malam sudah pulang agar si K bisa tidur lebih awal.

Tetapi ternyata nihil. Si K masih suka begadang meski abahnya sudah pulang lebih awal. 😭

Saat pagi tiba, mata si K terlihat kuyu. Setelah sarapan biasanya dia sudah menguap berkali-kali dan mengajak Ibunya tidur.

Kesalahan fatal yang membuat siklus begadang si K bertahan sampai minggu kedua Ramadhan, aku menuruti si K tidur di pagi hari. Ya gimana, capek semaleman begadang, tidur aja biar kuat puasa. Eh.

Contents

Memberi si K Aktivitas di Pagi Hari

Tak mau terus-terusan loyo karena si K begadang melulu, aku berdiskusi dengan abah K bagaimana caranya agar si K siklus tidurnya kembali ke siklus tidur yang sehat. 

Langkah pertama yang kami lakukan adalah memberi si K aktivitas di pagi hari meskipun si K terlihat ngantuk. Aku membawanya ke halaman rumah, menyediakan mangkuk dan sendok sebagai peralatan perang untuk bermain pasir.

Bosan bermain pasir, aku mengajaknya jalan-jalan di lingkungan sekitar sembari mengenalkan hewan-hewan yang ada di lingkungan kepada si K.

Capek?

Pasti. Aku menemani si K sambil menahan kantuk. Apalagi saat puasa biasanya jam tidurku lebih panjang di siang hari. Tetapi daripada begadang di malam hari yang berakibat tubuh linu semua kan mending tirakat dulu di siang hari. 

Jam 12-an siang, aku baru mengajak si K tidur.

Mengeliminasi Benda-benda yang Berpotensi Merangsang Aktivitas Berlebih di Kamar

Si K sukaaaa banget panjat-panjat-an. Bahkan dia sudah mampu memanjat meja di bawah jendela, kemudian membuka jendelanya. Iyaaa, si K sudah mengerti bagaimana cara membuka kunci jendela. 

Horor, kan?

Ada 2 meja di kamar. Meja panjang di bawah jendela yang setinggi pundak si K dan meja untuk menyimpan buku yang terdiri dari 2 rak, keduanya sudah berhasil dipanjat oleh si K meski dengan susah payah. 

Abah K mengeluarkan kedua meja tersebut dan mengubah posisi kasur. Setidaknya meminimalisir si K merambat kemana-mana dan meminimalisir si K memanjat jendela.

Mengganti Lampu Tidur dengan yang Lebih Redup

Sebenarnya di kamar sudah ada lampu tidur, tetapi nyalanya masih cukup terang untuk melihat benda di sekitarnya. Meski lampu tidur sudah dinyalakan, si K masih bisa memanjat, merambat, bahkan njungkir balik ke segala arah.

Akhirnya kami memutuskan untuk membeli lampu tidur yang nyalanya jauh lebih redup daripada lampu tidur lama.

Mencegah si K Tidur Saat Ashar Tiba

Bagi abah K, mencegah anak tidur saat ashar tiba sama pentingnya dengan mencegah anak tidur saat maghrib tiba. Setidaknya dalam keluarga kami, kami berusaha untuk tidak tidur setelah ashar, saat maghrib dan setelah shubuh.

Aku mengamati kebiasaan si K, setiap si K tidur saat Ashar sampai Maghrib, pasti bad mud saat bangun tidur, uring-uringan melulu bawaannya. Jadi, aku membiasakan si K untuk tidak tidur setelah Ashar dan Maghrib dengan cara mengisi waktu si K dengan berbagai aktivitas. Membawa si K ke mushola saat Ashar-Maghrib menjadi salah satu yang membantu mencegah si K tidur.

Minggu-minggu pertama rada berat untuk menjalani empat hal tersebut karena aku bawaannya ngantuk saat pagi. Alhamdulillah, di minggu ketiga Ramadhan siklus tidur si K kembali stabil. Nggak begadang lagi. Emak bugar lagi, semangat menjalani hari.

Exit mobile version