Bulan Ramadhan adalah bulannya Al-Qur’an. Ummat berlomba-lomba untuk menuntaskan membaca al-Qur’an, paling tidak satu kali khatam pada bulan Ramadhan ini. Untuk mencapai target khatam membaca al-Qur’an dalam waktu satu bulan, minimal dalam sehari membaca 1 juz al-Qur’an yang terdiri atas 20 halaman pada Qur’an rosm Utsmani. Normalnya membutuhkan waktu 30 menit-1 jam untuk membaca, tergantung kecepatan membaca masing-masing orang.
Itu jika setiap hari bisa membaca al-Qur’an, jika ada halangan tentu saja harus membaca al-Qur’an lebih dari satu juz dalam sehari. Apalagi kalau cewek, aku harus membaca 2-3 juz dalam sehari jika ingin khatam. Ya, gimana, takdir seorang perempuan, halangan selama haid.
Agar target membaca al-Qur’an tercapai, salah satu hal yang menurutku paling urgent adalah memilih al-Qur’an yang bersahabat dengan mata. Apalagi jika mempunyai mata yang mudah lelah, rasanya mutlak untuk memilih al-Qur’an yang bersahabat dengan mata.
Lalu, mushaf seperti apakah yang bisa menjadi sahabat setia? Membuat kita betah memandang al-Qur’an dengan sepenuh cinta?
Contents
1. Izin Resmi dari Depag/ Lembaga yang Bersangkutan
Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum memilih al-Qur’an adalah memeriksa ijin resmi dari Departemen Agama atau Lembaga Keagamaan negara penerbit al-Qur’an. Jika terbitan Indonesia, kita bisa memastikan adanya ijin resmi dari Kemenag RI yang ditandatangani oleh Menteri Agama untuk meyakinkan diri bahwa al-Qur’an yang kita beli telah diperiksa oleh kementerian. Biasanya ada di halaman pertama atau halaman terakhir mushaf.
2. Jenis Kertas
Jenis kertas sangat berpengaruh terhadap kenyamanan membaca. Setidaknya ada tiga macam kertas yang digunakan untuk mencetak mushaf al-Qur’an, yaitu:
- Kertas HVS Putih
- Kertas Buram
- Paper Premium (kuning luxs)
Dari ketiga jenis kertas yang biasanya digunakan dalam mencetal mushaf tersebut, paper premium/ kuning luxs merupakan jenis kertas yang direkomendasikan untuk dipilih karena jenis kertas ini menyerap dan memantulkan cahaya dengan proporsional, sehingga tidak terlalu gelap dan tidak terlalu silau untuk mata.
Jika kesulitan untuk menemukan al-Qur’an Paper Premium, al-Qur’an yang dicetak menggunakan kertas HVS menjadi pilihan kedua. Tidak dianjurkan untuk memilih al-Qur’an yang dicetak menggunakan kertas buram karena akan membuat mata cepat lelah.
3. Huruf dan Lay Out Mushaf al-Qur’an
Jenis huruf yang sulit dibaca akan menghambat kecepatan dan ketepatan membaca al-Qur’an. Aku pribadi lebih nyaman membaca al-Qur’an yang menggunakan rasm Utsmani riwayat Imam Hafs. Di sisi lain, yai Nasrudin lebih nyaman membaca al-Qur’an menggunakan mushaf Menara Kudus yang telah mendarah daging selama beliau di pesantren. Kemampuan setiap orang dalam membaca al-Qur’an berbeda-beda, sejalan dengan perjalanannya mengaji al-QUran.
al-Qur’an rasm Utsmani Imam Hafs dan al-Qur’an Menara Kudus tidak terdapat alat bantu untuk memudahkan membaca tajwid, jadi disarankan bagi yang belum mampu memahami tajwid tanpa alat bantu untuk memilih al-Qur’an yang disusun oleh Kementerian Agama Indonesia. Sekarang banyak terdapat al-Qur’an Tajwid warna-warni yang memudahkan pembaca untuk memahami tajwid.
Jadi, diri kita sendiri lah yang bisa memutuskan apakah jenis huruf dalam mushaf cocok untuk kita. Hindari membeli al-Qur’an yang tidak boleh dibuka segelnya, rawan menyesal. Seperti pengalamanku saat duduk di bangku SMA,pedagangnya tidak berkenan jika aku membuka segel. Sampai di rumah aku kaget karena jenis hurufnya meliuk-meliuk dengan spasi yang sangat rapat. Huks!
4. Penjilidan
Al-Qur’an adalah Maha Karya Robbuna, yang apabila terlewat satu huruf saja bisa mengubah arti. Kita sebagai muslim dianjurkan untuk teliti dalam membaca al-Qur’an agar tidak merubah makna ayat dan surat yang kita baca. Disinilah pentingnya memilih penjilidan yang kuat untuk meminimalisir adanya halaman yang sobek/ lepas.
Kan menyebalkan jika kita tengah membaca al-Qur’an, eh, kok ada lembaran yang hilang… Waktu kita akan terbuang untuk mencari lembaran yang hilang atau mencari al-Qur’an lain. Setelah ketemu lembaran atau al-Qur’an pengganti, masih harus mencari sampai mana ayat yang dibaca tadi. Nggak jadi khatam nanti tadarusnya. Hiks.
5. Memilih al-Qur’an Sesuai dengan Kebutuhan
Overall, dalam memilih al-Qur’an harus menyesuaikan dengan kebutuhan kita pribadi. Setidaknya ada beberapa tips yang dapat dipertimbangkan.
- Al-Qur’an Mushaf Utsmani dan Menara Kudus, pilihan terbaik untuk kamu yang berniat menghafalkan al-Qur’an.
- Al-Qur’an resleting saku kecil bisa menjadi teman setia travelling, mudah dan aman disimpan di dalam tas.
- Al-Qur’an terjemahan menjadi pilihan untuk kamu yang ingin mengetahui arti ayat al-Qur’an.
- Kamu yang memiliki mata minus, pilih al-Qur’an Paper Premium berukuran jumbo. Percayalah, membaca al-Qur’an tanpa memakai kacamata sangat enjoy!
Bagaimanapun, diri kita sendirilah yang bisa memutuskan mana al-Qur’an terbaik untuk kita. Kenali kemampuan, pilih al-Qur’an yang bisa menjadi sahabat kita.
Kadangkala kita sungkan untuk bertanya banyak hal kepada penjual, apalagi jika penjualnya pasang tampang bete, uh, masa iya mau tinggal ambil dan merelakan diri untuk menyesal di kemudian hari. Jadi malas baca Qur’an nanti. Apalagi jika level-nya kayak WiDut yang mood-nya njungkir balik, malas membaca al-Qur’an hanya gara-gara hurufnya njelimet dengan spasi sangat rapat.
Mending, tak-tik-tuk lewat shoope, search jenis al-Qur’an yag kita inginkan. Disana tersedia berbagai macam al-Qur’an dari segala penjuru. Dari Al-Qur’an Utsmani sampai al-Qur’an tajwid peangi tersedia, beberapa penjual menampilkan detail foto isi al-Qur’annya.
Nah, sudah ketemu kan al-Qur’an yang cocok? Dibaca agar segera khatam.
Jangan dianggurin doang. al-Qur’an ada untuk dibaca, bukan dipajang.
Ingat ayat yang pertama kali turun, Iqra’! Bacalah! :p :p
Selamat berlomba-lomba di bulan Ramadhan, Kawans!