Site icon Widi Utami

Info Penting Tentang Gejala Flu Babi dan Fakta Lainnya

Info Penting Tentang Gejala Flu Babi dan Fakta Lainnya

Info Penting Tentang Gejala Flu Babi dan Fakta Lainnya

Gejala flu babi disebabkan infeksi virus influenza jenis H1N1. Penyakit ini dinamakan demikian sebab pada mulanya terjadi pada babi. Kemudian virus tersebut menginfeksi manusia. Penularan berikutnya terjadi antar manusia serta sempat menyebabkan pandemi. Tepatnya di tahun 2009.

  1. Penularan Gejala Flu Babi

Penyakit ini disebabkan virus influenza H1N1. Sama halnya dengan virus influenza lainnya, virus tersebut dapat menyerang sel-sel di hidung, tenggorokan, serta paru-paru. Perlu dicatat, bila virus ini tak bisa menyebar lewat mengkonsumsi daging babi.

Cara penularan penyakit ini mirip dengan virus influenza lainnya. Orang dapat tertular bila menghirup droplet dari penderita yang bersin maupun batuk. Penularan pun bisa terjadi bila droplet yang mengandung virus tersebut menempel di mata, hidung, maupun mulut orang yang sehat.

Setelah WHO menyatakan pandemi infeksi H1N1 telah berakhir, virus tersebut dianggap flu musiman. Karena tanda-tandanya hampir mirip dengan penyakit flu biasa.

Saat menjadi pandemi, flu babi kerap menjangkit anak-anak, serta orang dewasa muda. Selain itu, risiko terjangkit flu babi akan meningkat bila seseorang berada di tempat terjadinya wabah.

  1. Gejala Flu Babi

Pada beberapa penderita, flu babi umumnya akan menimbulkan tanda-tanda yang ringan sampai sedang. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko komplikasi. Hal tersebut memberatnya gejala serta keluhan akibat penyakit. Faktor-faktor tersebut di antaranya:

Masa inkubasi virus tersebut dimulai dari waktu terpapar virus hingga timbul gejala. Biasanya sekitar 1–4 hari. Flu babi mempunyai tanda-tanda yang mirip flu biasa. Hal tersebut membuat keduanya sulit dibedakan. Gejala yang dapat muncul pada penyakit flu babi di antaranya:

Demam, kelelahan, pegal-pegal, sakit kepala, pilek dan hidung tersumbat. Selain itu, mata merah dan berair, sakit tenggorokan, ruam pada kulit, diare, mual dan muntah. Penderita juga bisa mengalami batuk hingga sesak napas.

  1. Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Lakukan pemeriksaan ke dokter bila Anda mengalami gejala flu babi yang disebutkan di atas. Khususnya jika keluhan kian memberat serta jika Anda mempunyai kondisi-kondisi yang berpotensi meningkatkan risiko komplikasi flu babi. Misalnya mempunyai riwayat penyakit yang kronis, sedang hamil, atau telah berusia lanjut.

  1. Vaksinasi serta Pencegahan Flu Babi

Langkah utama guna menghindari penyebaran flu babi ialah dengan mendapat vaksin influenza. Vaksin yang biasanya dianjurkan diambil satu kali dalam setahun ini dapat membantu tubuh dalam membangun pertahanan terhadap virus H1N1.

Selain vaksin, terdapat beberapa cara sederhana yang dapat diterapkan guna mencegah penularan sekaligus penyebaran flu babi. Di antaranya:

Flu babi sempat menimbulkan pandemi di tahun 2009 serta berakhir di tahun 2010. Salah satu upaya pencegahan flu babi yang efektif ialah dengan melakukan vaksinasi dengan rutin. Di tahun 2020, beberapa peneliti mengemukakan bahwa virus flu babi ini telah banyak yang bermutasi.

Akhirnya menghasilkan virus varian baru. Virus flu babi varian baru ini mempunyai potensi menyebabkan pandemi. Oleh sebab itu, segera periksakan diri Anda bila mengalami gejala flu babi. Agar penularan virus tidak semakin luas.

 

Exit mobile version