Ngeblog sudah menjadi rutinitas. Rasanya aneh kalo melewati hari tanpa ngeblog. Apalagi setelah aku punya waktu sendiri untuk ngeblog dan segala printilannya, termasuk riset kata kunci, content planning, dan meng-handle team. Tetapi, makin kesini kok rasanya ada hal-hal dari ngeblog yang kurindukan, yang dulunya menjadi tujuan ngeblog, sekarang malah agak dikesampingkan karena ngeblog tidak lagi menjadi sekedar hobi. Sekarang ngeblog juga jadi sumber nyari cuan.
Contents
Nulis Receh tanpa Memikirkan Keyword
Aku sampai lupa kapan aku menulis receh tanpa memikirkan keyword. Rasanya tuh tiap mau nulis, aku musti riset keyword dulu karena mencari apa yang kira-kira orang cari di mesin pencari. Mikirin apakah konten yang akan kutulis bakal worth it dan menambah pundi-pundi page view. Pemuja adsense pasti tahu rasanya. Iya memang content is king, tetapi raja tidak akan diakui jika tidak punya rakyat, blogpost kayak enggak punya nilai jika tidak punya pembaca. Hahaha.
Nulis receh di blog biasanya menyangkut hal personal. Enggak melulu menguliti aib diri atau narsis, tetapi juga cerita tentang hal-hal seru yang dialami dalam sehari-hari. Akhir-akhir ini, aku hanya menulis artikel job, yang minim cerita tentang pengalaman diri. Cerita pun bukan cerita yang fresh karena disesuaikan dengan ketentuan job.
Seorang teman yang suka membaca blogku sampai bercanda, “Ibarat toko, blog kamu sekarang seperti etalase.”
Nyesek, tetapi memang benar. Hahahaha.
Menulis untuk Bersenang-senang
Dulu aku pernah berada di masa ingin membuat konten yang mendalam dengan riset yang enggak main-main, risetnya nyampe ke jurnal-jurnal. Entah saking gabutnya atau saking niatnya ngonten, riset untuk penunjang menulis ini bisa sampai berhari-hari. Bukan tulisan yang hanya memuaskan keyword belaka. Nulis tentanng vitamin c 1000 saja sampai butuh beberapa jurnal penelitian tentang kebutuhan vitamin dalam tubuh.
Pada blogpost terbitan 2017-2018, cukup banyak tulisan panjang dengan riset mendalam. Paling enggak ada satu sumber rujukan yang kusertakan. Padahal itu cuma artikel seru-seruan. Enggak sedikit juga postingan curhat yang lebih dari 2000 kata. Murni curhat doang. Wkwkwkwk
Namun, disisi lain harus kuakui jika enggak semua orang membutuhkan konten yang mendalam. Ada yang hanya butuh konten mendasar yang cukup tahu saja dan enggak membutuhkan banyak waktu untuk membaca. Apalagi tipikal pembaca mesin pencari itu adalah tipe-tipe yang menyukai tulisan to the point dan enggak bertele-tele. Pembaca yang membutuhkan informasi mendalam lebih menyukai mencari jurnal atau buku-buku rujukan.
Bertamu untuk Ngobrol Seru di ‘Rumah Maya’ Orang Lain
Kangen banget rasanya blog walking dengan post yang didominasi tulisan ringan tentang keseharian pemilik blog. Dulu setiap blog walking, rasanya kayak ngobrol di rumah orang, ngobrolin hal-hal tentang kehidupan. Mengambil pelajaran darinya. Jagongan, kata orang Jawa.
Lain hal dengan sekarang, nyaris 75%, kalau enggak dibilang semuanya, list blog walking dipenuhi oleh artikel advertorial. Kalau di dunia nyata, kayak ketemu teman yang lagi gencar promoin MLM. Bedanya, kalau BW memang kita sudah siap untuk ‘mendengarkan’ ceritanya.
Enggak perlu merasa tersinggung, aku sendiri pun sekarang ikut BW jika ada maunya. Dalam kurun 2 tahun terakhir, rasanya aku belum pernah ikut BW dengan blogpost unik, rata-rata BW karena mencari tambahan page view dan komentar untuk laporan job. Wkwkwkwk
Menambah Lingkaran Teman dari Blog Walking atau Komunitas Blogging
Pertambahan lingkaran pertemananku kini berubah. Jika dulu banyak pertambahan lingkaran pertemanan karena blog walking atau ngobrol di komunitas blogging, sekarang rasanya minim. Ikutan Blog Walking di komunitas tidak menjamin saling mengenal, kadang malah sudah lupa jika pernah berkunjung di blog-nya. Enggak jarang kan ada yang komen OOT di list blog walking, bahkan beberapa teman menjumpai komen yang sama antara 1 blog dengan blog lainnya karena memang topik yang diikutkan sama.
Segambreng kegiatan sampingan ngeblog dari berkomunitas sampai BW aku lakukan di tengah ngasuh si K tanpa asisten. Herannya kok ya kuat bener. Bahkan dulu pernah berada di masa enggak bisa tidur kalau kepikiran konten ngeblog, sampai berfikir aku butuh obat tidur. Hahaha.
Lain hal dengan sekarang, meskipun punya asisten untuk mengasuh Hada dan laundry, waktu untuk berkomunitas dan BW berkurang drastis, jika enggak diniatkan benar-benar, aku jarang ikut BW. Di grup komunitas BW pun sering enggak mengikuti obrolannya. Mengunjungi grup kadang sekedar setor list bw dan rekapan doang. Yha… tulisanku ini kok kayak anak kecil yang ngambeg karena ditinggal kerja melulu. Cuma pengen bilang, sih, hey, aku kangen, tetapi aku pun juga sibuk ngumpulin cuan. Hahaha