Site icon Widi Utami

Enam Hal yang Tak Ingin Kulewatkan Ketika ke Tanah Lot (Lagi)

Enam tahun yang lalu, aku berkunjung ke Bali bersama teman-teman kelas XI SMA. Salah satu destinasi yang kukunjungi adalah Tanah Lot, salah satu destinasi wajib bagi sesiapa yang berkunjung ke Bali. Saat itu aku hanya bengong melihat kerumunan manusia. Ramai banget. Tanganku baru menyentuh airnya yang bening, teman-teman mengajakku segera mendekat untuk berfoto dengan bule Jepang.

Ya, saat itu kami memikul tugas Bahasa Jepang, bercakap ala kadarnya dengan bule Jepang dan meminta beliau berfoto. Tugas yang sangat menyita pikiran karena aku tidak menguasai Bahasa Jepang sehingga tidak leluasa menikmati pemandangan di sekitar Tanah Lot.

Saat membaca referensi Tanah Lot di blog Traveloka, aku tercengang, dari tujuh hal yang bisa dilakukan di Tanah Lot, aku hanya melakukan SATU SAJA. Enam lainnya alpa. AKU SEDIH. Ngebolang ke Bali harus menabung setahun lamanya, ternyata waktu kesana tidak kumanfaatkan semaksimal mugkin. Hiks!

Apakah ini pertanda aku harus kesana lagi untuk menikmati ke tujuh hal yang direkomendasikan oleh blog Traveloka? Bantu aminin, yuk, aku juga pengen ngebolang bersama si K dana abah K. Sudah lama banget kami tidak ke pantai, si K malah belum pernah sama sekali.

sumber: pixabay

Contents

Satu-satunya yang Kulakukan Kala Itu; Berburu Foto dan Bermain Air Laut

Hahahaha, iya, yang aku lakukan saat itu cuma berburu foto dan bermain air laut. Hal klasik yang semua orang lakukan di tempat wisata pantai. Itu pun indahnya pemandangan Tanah Lot terdistorsi dengan mata yang jelalatan kesana kemari mendeteksi bule Jepang. Mencari dimana keberadaan saudara Bangsa Indonesia yang bermata sipit. Tidak jarang saat bertanya, ternyata yang kami sasar adalah bule Cina atau Taiwan. Wkwkwkwk

Enam Hal Lain yang Tak Ingin Kulewatkan di Tanah Lot Kelak

Terbatasnya waktu berkunjung ke Tanah Lot dengan membawa misi penting untuk foto dengan bule Jepang, aku abai dengan pemandangan dan tempat-tempat unik di sekitar Tanah Lot. Enam hal ini yang kuabaikan, dan AKU NYESEL! ☹

Aku akan melakukannya kelak jika Robbuna Mengijinkanku untuk menjejakkan kaki ke Tanah Lot kembali.

Mengunjungi “Pulau Karang” yang Indah

Tanah Lot merupakan tempat ibadah umat Hindu yang terletak di atas sebuah batu karang besar. Untuk bisa melihat keindahan Pura Luhur Tanah Lot, kita bisa berjalan kaki saat air sedang surut. Namun, saat air pasang, jalan tersebut akan tertutup air sehingga membuat Tanah Lot terlihat seperti sebuah pulau karang yang indah di tengah laut dari kejauhan.

Jadi, jika ingin berkunjung ke Pura yang terdapat di Tanah Lot, kita dianjurkan untuk datang kala sore hari saat air sedang surut.

Mengunjungi Gua Ular Suci

Selain Pulau Karang yang indah, di Tanah Lot juga terdapat gua-gua kecil.Gua Ular SUci adalah satu diantaranya. Di dalam gua tersebut terdapat ular-ular kecil dengan kulit belang hitam-putih, berekor putih dan berbisa. Konon, meskipun ular ini berbisa, kita bisa mengajaknya berfoto dengan memberikan uang sukarela kepada pawing.

Brrr, meskipun aku merinding membayangkannya, sepertinya Gua ini tidak boleh dilewatkan. Hitung-hitung sebagai sarana edukasi jenis ular laut.

Mengunjungi Gua Air Suci

Tepat di depan Gua Ular Suci, terdapat Gua Air Suci yang di dalamnya terdapat sumber air yang terasa segar dan tidak asin sedikit pun. Selain digunakan untuk keperluan Ibadah umat Hindu, wisatawan diperbolehkan untuk meminum air suci tersebut atau sekedar membasuh muka merasakan kesegarannya.

Hmm, seger.

Mengunjungi Pura Suci di Sekitar Area Tanah Lot

Tanah Lot tidak hanya memiliki dua buah pura yang terletak di atas pulau karang, tetapi di sekitarnya juga terdapat pura-pura dengan fungsi yang berbeda-beda. Seperti Pura Jero Kandang, Pura Enjung Galuh, juga Pura Penataran.

Menyaksikan Upacara Keagamaan

Menyaksikan Umat Hindu beriringan membawa sesajen ke Pura tentu saja akan menambah pengetahuan kita betapa beragamnya cara beribadah manusia. Namun, tentu saja harus direncanakan benar-benar jika ingin menyaksikan upacara kegamaan ini.

Hmm, jadi, kapan waktu terbaik untuk berkunjung? Empat hari setelah hari raya Kuningan sepertinya waktu yang tepat, sebab penanggalan merah menjadi pertanda tidak perlu cuti lama-lama.

Menikmati Momen Sunset Terindah

Kenapa tujuan utama ke Tanah Lot bisa-bisanya terlewatkan? Hiks, habis entah kenapa, saat itu kami terlalu sore tiba di Tanah Lot. Serba buru-buru. Sedikit tips yang kubaca di blog Traveloka, kalua ingin menyaksikan sunshet di Tanah Lot, kita bisa datang pukul 17.00 WIB.

sumber: pixabay

Hmmm, menikmati senja di pantai rasanya romantis. Tujuan Honeymoon kedua? Eh.

Selain menikmati sunset, kita bisa menikmati pertunjukan Kecak Dance Fire Show di Taman Budaya Surya Mandala dengan membayar tiket Rp. 50.000,00 per orang. Must wanted! Dulu aku cuma bisa melihat tari kecak di dalam ruangan. Feel-nya terasa kurang. Hehuheuu.

Merencanakan Perjalanan ke Tanah Lot

Kami bukan pasangan yang mau ribet dengan urusan perjalanan. Hahaha, membayangkan harus mengatur tiket pesawat, lalu booking hotel dengan menyesuaikan jam terbang pesawat, terasa riweuh. Pengen menunggu ajakan rombongan saja biar tinggal berangkat bawa badan dan koper. Hahaha.

Eh, tetapi saat melihat Traveloka bisa booking hotel dan tiket pesawat sekaligus, aku kembali bersemangat untuk mengajak abah K melancong ke Tanah Lot. Ya, Traveloka menawarkan booking hotel dan tiket pesawat dalam sekali transaksi dengan paket yang bisa diatur sedemikian rupa.

Asik! Urusan hotel dan tiket pesawat serahkan saja pada Traveloka. Jadi, kapan kita liburan? Ada yang mau bareng si K? 😊

 

 

 

 

Exit mobile version