Beberapa waktu yang lalu aku sedang scroll twitter, ada tweet dari yai Ahmad Husain Fahasbu tentang doa penghilang stress dari Kitab Kasyifah al-Saja karya Kiai Nawawi al-Bantani. Aku sengaja copas tweet beliau ke dalam blogku agar aku bisa membukanya sewaktu-waktu ketika aku stress. Stress adalah kondisi manusiawi yang datangnya seringkali tanpa permisi. Doa penghilang stress ini menjadi obat agar hati kembali siap menghadapi rintangan di depan.
Memang doa penghilang stressnya enggak bisa menghilangkan penyebab stress, namun paling tidak dengan doa penghilang stress ini kita meminta kepada Allah agar otak dan hati rileks sehingga dimudahkan untuk memikirkan solusi dengan jernih.
Saat sress, aku biasanya menyepi sejenak. Sekedar melihat hijau tumbuhan dan birunya langit, merapal asma-Nya, menyeruput coklat. Rileks.; Aku menghindari menyelesaikan masalah saat stress sudah di ubun-ubun karena keputusan yang dibuat bisa jadi kurang tepat.
Doa penghilang stress ini bisa dirapalkan sambil me-refresh diri. Menyerahkan semuanya kepada Robbuna. Merenung dan bersukur dengan hari-hari yang lalu. Tidak lupa berterimakasih kepada diri sendiri karena sudah tangguh melewati hari-hari yang tidak mudah.
اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِي بِيَدِكَ مَاضٍ فِي حُكْمكَ نافذ فِي قَضَاءكَ أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَأَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي وَنُورَ صَدْرِي وَجِلَاءَ حُزْنِي وَذَهَابَ هَمِّي
Ya Allah, sungguh aku ini adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu, anak dari hamba perempuan-Mu, ubun-ubunku ada di tangan-Mu, ketentuan-Mu berlaku pada diriku, keputusan-Mu adil terhadapku, Aku memohon kepada-Mu dengan semua nama yang merupakan milik-Mu.
Nama yang engkau lekatkan sendiri untuk menamai diri-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang di antara hamba-Mu, atau yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang Engkau khususkan untuk diri-Mu dalam ilmu gaib di sisi-Mu, agar engkau menjadikan al-Qur’an sebagai penyejuk hatiku, cahaya dadaku, penghilang kesedihanku dan pelenyap keresahanku.”