In the light of the moon, a little egg lay on a leaf. ( The Very Hungry Caterpillar by Eric Carle)
Eric Carle memulai The Very Hungry Caterpillar dengan sangat dramatis. Si K yang kubacakan dengan bahasa Indonesia sampai melongo.
“Ibu, telul jatuh?” tegasnya.
Aku mengangguk, “Iya, jatuh di daun, di bawah sinar rembulan.”
“Oh, bulan di sana?” tanyanya lagi, sambil mengangkat tangannya ke atas, kemudian menyibak tirai jendela untuk melihat bulan di langit malam.
“Bulan ora ana.” si K berjalan gontai. Kembali duduk untuk menyimak buku The Very Hungry Caterpillar. Si K terlihat sangat antusias menyusuri lubang-lubang ulat.
Contents
The Very Hungry Caterpillar, Buku yang Menyederhanakan Pertanyaan ‘Rumit’ dari Anak
“Ibu, kupu-kupu!” seru si K. Si K sangat dominan jelajah alamnya, ia sangat tertarik dengan hewan-hewan di sekelilingnya.
“Iya. Itu ada ulat, nanti jadi kupu.” ceplosku, menunjuk ulat yang tengah menggeliat di batang pohon.
“Ha?” si K melongo.
Aku terkesiap. Hei, bagaimana menjelaskan metamorfosis kupu-kupu kepada anak usia dua tahun? Aku mengalihkan pembicaraan agar si K lupa dengan keheranannya. Menunjuk berbagai hewan yang ada di kebun. Tetapi, sepanjang hari aku berfikir keras bagaimana cara menjelaskan proses metamorfosis ini kepada si K.
Hingga kemudian aku teringat buku yang pernah mencuri perhatianku saat berkunjung ke Rumah Mentari, The Very Hungry Caterpillar. Kurasa, buku ini akan membantu aku untuk menjelaskan metamorfosis kepada si K. Aku mencari buku ini dari toko buku bekas sampai menjelajah ke olshop buku import. Hingga kemudian, mbak Mita mengabarkan jika ada yang menjual buku The Very Hungry Caterpillar bekas dengan harga 100k. Tanpa menunggu lama, aku langsung booking saat itu juga.
Baca juga: Ada Cinta Lintas Dimensi di Rumah Mentari
Awal-awal buku kubacakan kepada si K, si K terlihat jijik dengan ulatnya. Buku pun dianggurin di rak dua mingguan. Hahaha. Memasuki minggu ketiga, saat si K mulai bosan dengan semua buku-bukunya, si K mulai melirik The Very Hungry Caterpillar.
“Ulatnya, nanti jadi kupu-kupu?” tanya si K.
“Hu um.”
“Kepompong ndi, Buk?” tanyanya lagi. Aku kelabakan. Diantara keempat siklus metamorfosis kupu-kupu, si K belum pernah menjumpai kepompong.
“Nanti kalau jalan-jalan ke kebun, nyari kepompong, ya? ” janjiku. Sampai tulisan ini dipublish, kami belum juga menemukan kepompong. Masa mau melihara ulat? Mhuahaha.
Buku The Very Hungry Caterpillar menyelamatkan Emak K dari teror ulat jadi kupu.
Konsep Siang-Malam
Selain mengenalkan konsep metamorfosis, The Very Hungry Caterpillar juga mengenalkan konsep siang-malam dengan ciamik. Lengkap dengan warna langit, juga bulan dan mataharinya.
Belajar Berhitung yang Menyenangkan
Eric carle menyajikan buah-buahan yang dimakan oleh ulat secara bertahap, satu buah apel, dua buah pear, tiga buah pulm–ini apa sih? juwet bukan? :D–, empat buah stroberry, lima buah jeruk. Lubang-lubang yang ada di bagian tengah buah, membuat si K asik menghitung dengan memasukkan jarinya ke dalam lubang–meskipun menghitungnya masih lompat-lompat.
Jika kita memiliki boneka ulat–aku pernah melihat paket buku The Very Hungry Caterpillar lengkap dengan boneka ulat kecil–., tentu akan semakin menyenangkan dengan bermain memasukkan ulat ke dalam lubang-lubang buah, seolah-olah ulat kecil itu sedang makan.
Mengenalkan Hari-hari dalam Satu Minggu
On saturday, he ate trough
Eric Carle menyusun kronologis kejadian dengan menggunakan hari-hari. On sunday morning the warm sun came up. On Monday, he ate through….
Membantu kita untuk mengenalkan konsep hari kepada anak sejak dini. Si K belum mudeng, tapi kadang-kadang dia menyelipkan hari dalam perbincangan, “Ibu, minggu numpak kuda, ya?” Padahal si K belum tahu minggu itu kapan. Hahahaha.
Mengenal Konsep Makanan Sehat dan Tidak Sehat
“Ulatnya makan es kyimm, yoti, sosis, peymen. Tyus, adduhhhh, sakit peyuttt.” cerita si K, sembari mengekspresikan sakit perut saat sampai pada halaman aneka makanan yang dimakan si ulat dengan rakus.
“Kepin oten maem peymen akeh, ndak atit peyut.” serunya kepada mbak Diba. Emak K cuma ngakak saja mengamati percakapan dua anak kicik.
“Kaya ulat sing ning buku kae, ya?” sahut mbak Diba. Si K mengambil buku dari rak, lalu kedua anak kicik ini asik berbincang tentang bukunya.
Identitas The Very Hungry Caterpillar
Judul Buku: The Very Hungry Caterpillar
Penulis: Eric Carle
Jenis Buku: Hardcover
Bahasa: Inggris
Penerbit: Philomel Books
Rekomendasi Usia Anak: 2 Tahun ke atas, dengan catatan anak sudah mengerti jika buku tidak boleh disobek.
So, siap mengajak anak mengembara dengan buku lagi? Hihihi, sampai jumpa di bincang buku berikutnya, ya!
Salam,
Emak K