Kerja dari rumah. Kerjaannya kalau enggak mantengin laptop ya travelling, bikin video review produk, foto-foto, atau curhat di media sosial. Gitu doang, uang mengalir ke rekening, paketan produk rutin datang sampai kurir hafal. What a wonderfull life. Enggak perlu kerja berat, liburan seenaknya, enggak terikat waktu kerja, tetapi kebutuhan primer, bahkan tersier terpenuhi dengan mudahnya.
Stigma yang melekat pada seorang blogger dari orang-orang diluar sana. Biasanya aku iya-iyain saja, padahal di belakang senyum sumringah karena terlihat jalan-jalan dan fota-foto melulu, ada otak yang mendidih memikirkan optimasi blog, analytic, monetize, editing html-css, editing foto, editing video yang cuma satu menit tetapi ngeditnya bisa lima jam sendiri.
Jika enggak kuat dengan proses dan standarnya, godaan untuk mengambil jalan pintas, yang tentu saja tidak berkah, bertebaran dimana-mana. Menjadi #BloggerKeren yang enggak cuma memikirkan dunia, tetapi juga memikirkan akhirat, berat nian~
#BloggerKeren Menghargai Kekayaan Intelektual
Banyak orang yang mengelu-elukan Google Adsense, padahal untuk mencapai pembayaran dalam satu bulan membutuhkan setidaknya 10k trafik perhari. Perhari, Cyn, bukan perbulan. Katakanlah jika satu artikel page one biasanya dikunjungi 50 orang perhari, untuk mencapai trafik 10k perhari, setidaknya dibutuhkan 200 artikel page one. Padahal blog emak K yang masuk page one paling 10% dari jumlah artikel keseluruhan. Masih butuh 1800-an artikel lagi kalau mau Pay In Google Adsense setiap bulan. Hiks, nangis di pojokan.
Segitu banyak artikel yang dibutuhkan, ada programmer yang menawarkan sebuah tools untuk ‘menulis’ artikel yang konon lolos plagiarism check dengan harga 320k. Lengkap dengan penjadwalan posting ke blog. Artikel yang dihasilkan tidak terbatas, terserah yang memakai. Setelah kutelusuri lebih lanjut, ternyata ini mirip AGC, hanya saja jika AGC full copy satu artikel blog lain, tools ini menggabungkan dua-tiga-empat artikel dari blog lain dalam satu artikel.
Kamu ingin misuh?
SAMA.
Jika kalah optimasi SEO, blog kita tenggelam, blog orang itu yang page one. Meskipun mungkin umurnya tidak lama karena terendus bau busuknya oleh Googe, tetap saja ngeselin. Untuk membuat satu artikel 500 kata saja kita membutuhkan full konsentrasi dengan membaca berbagai referensi, eh, dia enak-enaknya pakai tools lalu ditinggal tidur.
#BloggerKeren enggak akan memakai tools jahat ini. Jangankan menggabungkan artikel, mengutip paragraf saja memperhatikan etika pencantuman sumber. Menghargai kekayaan intelektual orang lain. ENggan mencuri hasil karya orang lain. Memikirkan akhirat, memikirkan pertanggungjawabannya kelak.
#BloggerKeren Berani Berkata Benar, Meskipun Dibenci Sebagian Orang
Jaman now, kemajuan teknologi yang sangat pesat, ternyata enggak diimbangi dengan kecerdasan teknologi. Saat Bom Surabaya beberapa minggu yang lalu, timeline heboh dengan berita CNN yang menayangkan berita dengan tanggal terbit tiga-empat hari lebih awal dari kejadian. Orang-orang berspekulasi, “Bom Surabaya telah direncanakan, terendus oleh CNN,” bahkan ada judul yang lebih bombastis, “Bom Surabaya adalah pengalihan isu, direncanakan secara matang oleh pemerintah, CNN sudah menayangkan tiga hari yang lalu. Ada apa dengan negeri ini?”
Padahal itu hanya trik SEO jadul, backdate tanggal postingan. Untuk blogger, hal seperti itu terlihat sepele, mungkin malah terbiasa melakukan backdate saat menerbitkan artikel. Tetapi, bagi sebagian orang, backdate menjadi alat untuk memantik api fitnah, yang barangkali tidak pernah dipikirkan dampaknya oleh pembuat postingan. Aku dan abah K berjibaku untuk mengomentari postingan berbau fitnah ini dengan satu blogpost tentang backdate, membagikan seluas yang kami mampu, meskipun pada akhirnya kami dituduh bani cebong IQ sekolam. Padahal kami enggak tertarik politik babar blas.
#BloggerKeren berani berkata benar meskipun resiko tidak sedikit. #BloggerKeren enggak sungkan menegur jika menemukan sesuatu yang salah. Yang salah saja ditegur, apalagi membuat tulisan yang jelas-jelas fitnahnya, pasti big big no. Memikirkan pertanggungjawabannya berat, jangan sampai menjadi MLM dosa karena membuat tulisan fitnah untuk menyenangkan sebagian orang. No!
Godaan blogger saat banyak job adalah… membuat postingan seadanya, sekedar untuk menanam backlink, sudah. Yang penting invoice cair, masalah blogpost berguna atu sekedar cuitan enggak jelas, luweh. Pernah? Tenang, emak K juga pernah. HAHAHA. Jadi yang nulis bukan #BloggerKeren, dong? Hiks-hiks, iya, kadangkala menulis sekedar menulis, masalah kelak mempertanggungjawabkannya bagaimana, embuh, tergoda dengan invoice, apalagi kalau lagi krisis. 😀
Aku masih proses untuk belajar menulis yang bermanfaat, meskipun di postingan berbayar. Paling berat jika postingan berbayar temanya bukan yang dikuasai. Ingin nolak, tetapi kok sedang butuh uang. Begitulah, masih materialistis.
Aku ingin jadi #BloggerKeren yang tulisannya bisa dipertanggungjawabkan. Jangan sampai kelak di akhirat, malaikat bertanya, “Kamu nulis apa di artikel ini? Kuota internetmu sia-sia. Laptop kamu sia-sia. Waktu kamu sia-sia. Tidak amanah.” Hiks-hiks, ngeri.
#BloggerKeren Tetap Berada di Jalan yang Lurus, Meskipun Menguasai Trik untuk Menikung
YA SALAM! Headingnya sudah kayak judul sinetron belum? Hihihi, macam pacaran saja’ menikung.
Dunia blogger itu sungguh kejam, sama seperti dunia pekerjaan yang lain. Trafik kurang? Bisa memakai boot. Follower kurang? Tukang jualan follower bertebaran, 1k follower cuma 50.000 saja. SEO kalah? Bisa pakai blackhat SEO, tumbangkan artikel lawan memakai tools. Likes kurang? Beli saja, jasa bertebaran dimana-mana. Adsense belum mencapai target? Pakai tools blackhat Adsense, seolah-olah kliknya organik, padahal pakai tools. Itu belum blogger yang ngakalin pemberi job.
Emak K sampai hafal. HAHAHA. Sering menyimak obrolan abah K dan kawan-kawannya sesama programmer, blogger dan publisher adsense membuatku tahu betapa dunia blogger enggak terbatas pada blogger di lingkaran friendlistku yang bersih-bersih. Wkwkwk
Meskipun abah K menguasai trik untuk menikung, abah K masih memikirkan pertanggungjawabannya kelak. Katanya, “Masa anak istriku kukasih makan dengan cara yang tidak halal.”
Sungguh kata-katanya membuatku jatuh cinta untuk kesekian kalinya. Boleh mengidolakan suami sendiri kan? Hihihi. #BloggerKeren selalu berusaha untuk tetap berada di jalan yang lurus, meskipun godaan dimana-mana sangat menjanjikan. Meskipun trik-trik itu mudah dan dikuasainya, dia tetap teguh pendirian.
Hampir seribu kata, si K sudah bangun dari tidur siang. Waktu menulis sudah habis. Hihihi. Terimakasih Warung Blogger, dengan menulis ini aku jadi punya standar untuk terus memperbaiki diri. Doakan emak K agar bisa menjadi #BloggerKeren, ya.
Salam!
Emak K, deaf Blogger
“Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog Menu7uh Warung Blogger Lebih Baik: Yuk, Jadi Blogger Keren!”