Jadi Emak harus bakoh. Anak-anak, apalagi masih batita, sering banget sakit. Entah batuk, diare, pilek, panas… Pokoknya Emak harus setrong, jangan mudah stres.
Lupa, siapa yang berkata kepadaku seperti itu saat aku mengabarkan jika si K pilek dan batuk. Memang, sih, adaaa saja yang terjadi pada si kecil. Kami mempunyai standar sendiri untuk membawa si kecil ke bidan atau dokter, sebisa mungkin kami memberikan treatmen sederhana dengan obat-obatan tradisional yang ada di rumah. Jika demam masih ditataran 39 dercel dan si K tidak rewel, kami memilih untuk menggendong si K dan mengompres dengan daun jarak.
Pun jika si K batuk, jika batuk berdahak tidak membuatnya sesak nafas dan belum ada 3hari, kami memilih untuk memberikan obat-obatan tradisional warisan leluhur. Manjur, kah? Alhamdulillah, rerata batuk si K reda dengan obat-obatan tradisional tersebut. Seingatku, baru satu kali aku panik membawa si K ke dokter karena batuk berdahak membuat nafasnya tersengal-sengal hingga lebih dari 60 kali per menit, itu pun oleh dokter hanya diberikan obat batuk satu macam untuk diminum tiga hari.
Contents
Minyak Kelapa
Minyak kelapa, atau kerap disebut dengan VCO, Virgin Coconut Oil, merupakan salah satu obat yang selalu siap sedia di rumah. Aku mengenal obat ini dari mbak Arinta Adiningtyas. Selain digunakan sebagai pertolongan pertama saat batuk, VCO juga bisa membantu menguatkan daya tahan tubuh saat badan terasa semlenget.
Cara Menggunakan VCO sebagai Obat Batuk
Untuk mengobati batuk si K, aku menggunakan VCO dua kali satu sendok makan setiap pagi dan sore. Sebelum menyuapkan VCO ke anak, sebaiknya dites dulu apakah anak mau menelan atau tidak karena VCO rasanya eneg untuk sebagian orang. Si K bisa nyantai menelan VCO karena sudah terbiasa sejak usia 7 bulan.
Biasanya, si K saat diberi VCO akan BAB lebih sering dari biasanya. Tetapi jangan khawatir, selama bukan diare parah, itu merupakan pertanda jika VCO sedang bekerja untuk memperbaiki daya tahan tubuh tubuh.
Perasan Jeruk Nipis plus Kecap
Perasan jeruk nipis dan kecap adalah obat batuk andalan yang tidak hanya manjur untuk si K, tetapi nyaris semua anggota keluarga cocok menggunakan ramuan ini. Caranya yang simpel dan rasanya yang enak dibandingkan ramuan obat batuk lain, perasan jeruk nipis dan kecap menjadi favorit keluarga. Bahkan si K terlihat menikmati dengan menjilat-jilat perasan jeruk nipis dan kecap yang tersisa di sendok. Wkwkwk.
Cara Menggunakan Jeruk Nipis dan Kecap sebagai Obat batuk
Belah jeruk nipis, peras dan buang isinya. Campurkan dengan kecap, takaran kecap dikira-kira saja. Kemudian aduk rata hingga perasan jeruk nipis dan kecap tercampur.
Untuk orang dewasa, biasanya kami mengkonsumsi satu buah jeruk nipis dalam sekali minum, diminum tiga kali sehari. Untuk si K yang masih 1.5 tahun, aku hanya menggunakan setengah jeruk nipis dalam sekali minum, diminum dua kali sehari pagi dan sore.
Sekedar catatan, perasan jeruk nipis dan kecap tidak disarankan bagi yang memiliki gejala maag akut.
Bunga Belimbing Wuluh
Ternyata, belimbing wuluh tidak hanya buahnya saja yang memiliki banyak manfaat. Bunganya yang wangi dan berwarna merah tua pun juga menyimpan manfaat, salah satunya bisa digunakan sebagai obat batuk berdahak tradisional.
Bunga belimbing wuluh ini merupakan favorit Bapak Mertua dan Abah K, Emak K belum pernah mencoba karena kadung ngilu membayangkan makan bunga, kayak di tontonan reog jaman kecil. 😀
Cara Menggunakan Bunga Belimbing Wuluh Sebagai Obat Batuk
Petik bunga belimbing wuluh, cuci terlebih dahulu, kemudian makan langsung. Takarannya? Dhawuh Bapak Mertua, “Sak klengermu.” Hahaha, terserah mau memakan berapa banyak bunga belimbing wuluh. Tidak ada aturan yang pasti, but, its work, . Manjur banget untuk Bapak Mertua.
Perasan Kencur
Perasan kencur menjadi alternatif kedua saat sulit mencari jeruk nipis. Kencur termasuk bumbon pawon yang harus tersedia di rumah Salatiga. Akar Rimpang yang mirip dengan temu kunci ini bisa digunakan sebagai obat batuk tradisional yang aman untuk penderita maag.
Cara Menggunakan Perasan Kencur sebagai Obat Batuk
Bersihkan kencur terlebih dahulu, biasanya kami hanya mencuci sampai bersih dan membiarkan kulitnya. Kemudian parut atau bisa juga di-uleg sampai lembut. Berikan sedikit air. Minum langsung, bisa juga dicampurkan dengan madu.
Salah seorang sahabat pernah menganjurkan untuk memberikan perasan kencur yang telah dicampur dengan madu saat bangun tidur, perasan kencur dan madu ini akan membuat anak memuntahan dahak. Tetapi aku belum pernah mencobanya sama sekali, horor membayangkan si K muntah pagi-pagi. Heuuu.
Bawang Merah
Dulu, saat au masih kecil, aku selalu melihat baang merah yang ditancapkan di sapu lidi setiap kali ada bayi baru lahir. Kalian ada yang melihat? Rasanya, itu hanya mengada-ada saja, tetapi belakangan aku tahu jika hal tersebut digunakan agar virus-virus yang ada di sekitar bayi diserap oleh bawang merah. Dan aku menyesal telah menuduh orang dahulu serba takhayul. Eh.
Cara Menggunakan Bawang Merah sebagai Ikhtiar Penyembuh Batuk
Nyiahahaha, panjang banget sub judulnya. Wkwkwkwk, habis ini bukan obat yang harus ditelan, sih. Lebih tepatnya, bawang merah digunakan sebagai pendukung obat batuk tradisional yang lain. Hahaha, mbulet si WiDut. :p
Bawang merah adalah andalanque setiap si K badannya semlenget, entah karena batuk, demam, pilek, dll. Caranya pun cukup simpel:
Parut bawang merah, jika nggak sempat memarut, cukup dibejek-bejek dengan bantuan kuku, kemudian campurkan dengan minyak telon. Balurkan ke tubuh anak secara merata sembari dipijat-pijat cinta. Lakukan secara rutin setiap menjelang tidur dan setelah mandi.
Jangan lupa, sediakan bawang merah yang telah dibelah di dekat tempat tidur anak. Hal ini juga kulakukan saat orang tuanya batuk atau pilek agar tidak menular ke si K.
Catatan: DICOBA DULU sedikitsebelum membalurkan ke seluruh badan, jika anak tambah rewel, nangis, atau kulitnya kemerahan, itu artinya anak tidak kuat menghadapi serangan bawang merah. EH, maksudku, kulit anak sensitif dengan bawang merah, STOP sampai disini dan JANGAN DIPAKSAKAN, ya.
Nah, itu dia 5 obat batuk berdahak tradisional andalan. Obat-obatan ini bukan untuk mengesampingkan medis lho, ya. Jika anak/ keluarga batuknya tidak membaik dalam 3 hari, artinya WAJIB dibawa ke dokter untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Ada yang mempunyai obat batuk tradisional andalan yang belum ada di list ini? Berbagi di komen, yuk! 🙂